YunJae Love2.

YunJae Love2.

Kamis, 15 Maret 2012

FF/YunJae/Yaoi/Love And Dream/NC 17-21/Part 2

Title : Love And Dream
Part : 2 ( dua )
Rate : NC 17-21
Cast : YunJae
Other :Kim Junsu, Kim Heechul, Park Yoochun, Goo Hara
Author : Syifa SyarifahYunjaeshipper’cassielf



_Jung Yunho Pov_

Aku Jung Yunho bekerja sebagai kapten police pemerintah atau bisa disebut anjing pemerintah. Tugasku membereskan orang-orang yang akan mempermalukan nama Negara ini. Aku akan menjaga nama baik pemimpin Negara ini dengan membunuhnya.
Yah, itu adalah pekerjaan yang tak manusiawi. Membunuh orang sama saja dengan sebuah kejahatan. Tetapi membunuh orang-orang yang ingin mempermalukan Negara ini, lain urusannya. Aku melakukan ini bersama kedua partnerku yaitu Park Yoochun dan Goo hara.
“Yunho. kau membunuhnya lagi? kau membunuh orang seperti memotong sayuran.” sahut Yoochun.
“sayuran? Kalau kubiarkan hidup, bagaimanapun juga mereka pasti akan dihukum mati.” Ucap Yunho.
“Yunho-sii benar. Orang yang dikembalikan pada pemerintah, dia takkan selamat.” Sahut Hara.
“Kau mau kemana?” tanya Yoochun.
“pakai tanya lagi.” jawab Yunho
“mau kemana Yun?” panggil Hara dengan nada manjanya yang membuatku muak.
“oh.. paling ketempat Mirotic itu.” sahut Yoochun.
“selalu begitu. Padahal dia bisa membeli seseorang semaunya, kenapa mesti pelacur?” sahut Hara.
“Kau belum paham,ya? Kita ini police pemerintah. Setiap hari berhadapan dengan bahaya tanpa tahu kapan nyawa kita akan hilang. Kita tidak bisa menyelesaikan tugas setengah-setengah jika masih meninggalkan orang yang dicintai. Karena itu, dia tidak meninggalkan penyesalan didunia ini dengan bermain dengan seorang amatir. Dia hanya bisa memeluk seorang pelacur untuk semalam. Kau paham?” ucap Yoochun.

*In Mirotic*

Yah, setiap aku menyelesaikan tugasku. Aku selalu menenangkan diriku di sini, dimana orang-orang memiliki penderitaan yang sama denganku. Kau tahu alasan lain mengapa aku ketempat ini? Itu karena aku sedang mempunyai urusan dengan seseorang.
Ya… aku ingin menjemput orang itu dan melepasnya dari sangkar yang membuatnya terus terjerat di dunia seorang pelacur. Aku ingat hari itu…
Di mana hari itu seorang Namja cantik sedang menangis tersedu-sedu di sebuah taman dengan cuaca dingin. Aku ingat itu… dan sekarang aku ingin menepati janji itu…
Sudah beberapa tahun aku mencari sosoknya dengan menggelar nama captain police pemerintah agar aku bisa menemukan keberadaannya. Kini usahaku untuk mencarinya tidak sia-sia. Tapi apa dia masih ingat denganku?
Entah mengapa aku tidak bisa mengingkari janji itu. tapi aku yakin ia pasti masih mengingatnya juga. Dia adalah seorang pelacur professional dimana masa lalunya tidak ingin ia kotori dengan pekerjaannya itu.
“Kyyaaa… Jung Yunho-sii. Pasti kau ingin bersama JaeJoong… Jae Joong pasti bahagia bisa bersamamu.” Ucap Junsu sambil menyikut lengan Jae Joong.
“JaeJoong. Bawa Yunho-sii kekamarmu.” Perintah Heechul
“Ne. Ayo Yunho-sii” ucapnya dengan wajah tenangnya.

_Kim JaeJoong Pov_

Shit! Ada apa dengan jantungku kali ini? Kenapa jantungku berdebar-debar terus saat bersamanya? Akukan seorang pelacur jadi yang seperti ini sudah terbiasa bagiku. Aku yakin malam ini Yunho pasti akan melakukannya bersamaku. Tidak seperti kemarin yang sama sekali tidak ingin menyentuhku. Ahh… aku mohon berhentilah berdebar. Bisa-bisa aku mati dengan kecepatan detak jantungku yang tidak normal ini. Ditambah lagi pasti wajahku memerah saat ini…
JaeJoong.. ayo bersikap seperti biasa… shit! Ini semua salahnya.
Brukk…
“Eh?”
“Aku mau tidur. Aku lelah! Kau juga cepatlah tidur!” ucapnya yang sudah membaringkan diri dan memejamkan matanya.
“Eh? Kau tidak ingin melakukannya bersamaku?” ucap aku yang kecewa.
“Aniyo”
“Wae? Kenapa kau tidak menyentuhku? Kau bisa melakukannya dengan yang lain? Kenapa aku tidak? Kau tahukan aku seorang pelacur! Apa jadinya jika seorang pelacur tidak disentuh sama sekali. Kau sudah membeliku, jadi kau berhak melakukan apapun kepadaku. Jika kau tidak menyentuhku, aku merasa aku menjadi pelacur rendahan. Kau tahu itu!” teriak aku padanya.
Tiba-tiba ia merobek pakaianku dan mendorong tubuhku dengan kasar
“Kyaaaa…! Apa yang kau lakukan Jung Yunho?” pekik aku yang terkejut dengan tindakkan tiba-tiba dari Yunho.
Tanpa menjawab pertanyaanku, dengan cepatnya tangannya menelusuri seluruh tubuhku dan menyentuh bagian paling sensitive-ku yaitu penisku. Tangannya bergeriliya sangat cepat..ia menggenggam erat penisku dan menggocoknya dengan kasar.. perih rasanya.. kenapa dia melakukan hal ini denganku tanpa perasaan apa-apa?
Bukan… bukan ini yang kuinginkan darinya…
Aku ingin bercinta dengannya tapi bukan sekedar bercinta. Aku ingin sebuah perasaan tulusnya saat menyentuhku, bukan sebuah hati yang beku tanpa perasaan. Ahhh..kasar sekali dia.. dia menyentuhku tanpa perasaan..
“Arrghh..hentikan Yun..hentikan…ahh..perih..sakit yun..ahh..hentikan…. aku tidak ingin melakukan hal seperti ini jika kau melakukannya tanpa perasaan apa-apa terhadap…” kata-kataku terhenti saat menyadari sesuatu dalam diriku. Aku baru menyadarinya selama ini..
“akhirnya kau mengerti juga Kim JaeJoong!” ucap Yunho yang menghentikan aktifitasnya.
“Eh?”
“Di tempat ini kau memang yang paling professional. Akan tetapi, kau melakukan hal itu tanpa sebuah perasaan. Orang yang ingin bercinta dengan seorang pelacur pasti ingin dihibur entah perasaannya atau sebuah kenikmatan belaka saja. tetapi orang yang ingin bercinta juga membutuhkan perasaan yang tulus. Kau bercinta seperti tidak memeliki perasaan, lebih tepatnya seperti sebuah boneka yang tanpa ekspresi. Setidaknya teman-temanmu jauh lebih baik darimu saat melayani sebuah tamu.” ucapnya panjang lebar membuatku tercengang akan kata-katanya.
“buat apa melakukan hal seperti itu harus pakai perasaan? Aku tidak ingin melukai perasaan tulusku hanya untuk pekerjaan seorang pelacur! Aku akan memberikan perasaan tulusku pada seseorang yang akan segera menjemputku. Perasaanku sudah kutinggalkan disebuah tempat yang bersalju dan sekarang hatiku seperti es. Jadi jangan berharap kau mendapatkan perasaanku walau kau sudah membeliku!” omel aku panjang lebar. Shit! Aku jadi berbicara hal yang seharusnya tidak perlu kukatakan pada orang.

_Jung Yunho Pov_

Aku tercengang mendengar perkataannya itu. jadi, dia masih mengingat janjiku? Selama ini dia bersikap seperti itu karena tidak ingin menghancurkan janji dan masa lalunya? Joongie… gomawo kau sudah mau menungguku. Aku akan membawamu keluar dari tempat ini!
“hah! Kenapa kau menangis tersedu-sedu begitu?” ledekku padanya.
“siapa yang menangis? Apa kau buta?”
“BooJae…”
“siapa yang menyuruhmu memanggilku dengan nama seperti itu? jangan panggil nama orang seenaknya!”
“Boojae… maukah kau keluar dari tempat ini bersamaku dan segera menikah denganku?”
“Mwo? Hahaa…sepertinya telingaku lupa kubersihkan sampai..sa..”ucapnya yang tertunda karena aku telah membungkam bibir cherrynya dengan bibirku dengan lembut. “Yun….” Ucapnya
“aku serius.. bukankah aku kesini karena ingin menepati janjiku..” ucap aku.
“Janji apa? Kau tidak perlu menepati janjimu karena kau tidak mempunyai janji apa-apa denganku! Aku juga baru kenal denganmu!” ucapnya dengan memasang wajah bingung yang cute membuatku gemas.
“kau tidak ingat dengan wajahku? Aku ingat dulu ada seorang namja berparas wajah cantik seperti yeoja telah menangis tersedu-sedu disebuah taman yang bercuaca dingin dengan salju yang lebat. Ia menagis tersedu-sedu karena orangtuanya ingin membawanya ke Seoul dan…” sebelum aku melanjutkan perkataanku, JaeJoong sudah memotong pembicaraanku dengan suara lantangnya.
“Ya! Siapa kau sebenarnya? Apa aku pernah menceritakan masa laluku kepadamu? Dan aku namja tampan bukan cantik. Lagi pula aku tidak menangis tersedu-sedu tau!”
“tenang dong! Aku belum selesai berbicara, kok sudah komentar panjang lebar begitu. Jadilah pendengar yang baik, baru komentar, oke?” ucap aku.
“bagaimana mau tenang. Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau tahu masa laluku.. tunggu…jangan-jangan kau…” ucapnya yang baru sadar.
“Ne, anak itu adalah Jung Yunho! aku adalah orang yang dulu berjanji akan menjemputmu di seoul. Dan sekarang aku akan menjemputmu.” Ucap aku.
Setetes air mata telah membasahi pipinya. Entah itu air mata sebuah kebahagiaan atau sebuah kesedihan. Tapi, aku paling tidak tahan melihatnya menangis seperti waktu itu. cukup waktu itu saja kau menangis. Aku tidak ingin membuatmu menderita lagi Jae.
Kupeluk tubuh rampingnya itu dan kuusap punggung yang bergetar itu dengan lembut agar ia bisa merasakan ketenangan kembali.
“Ssshhh..BooJae..sudahlah..jangan menangis begitu. Kau jadi mirip seperti yeoja kalau kau menangis tersedu-sedu begitu.” Ucap aku sambil meledeknya.
“kau mau menghiburku atau mau membuatku marah Jung Yunho-sii?” sahutnya yang memukul dadaku dengan pelan.
“keduanya…” ucap aku yang menghelus-elus pipinya yang lembut. Suasana hening sesaat. wajahku dan wajahnya hanya berjarak beberapa senti, sehingga hembusan napas Jae dapat kurasakan di wajahku. Tanganku tidak berhenti mengusap-usap wajah cantiknya, dan mataku tidak berhenti memandang wajah malaikat didepanku ini. Sungguh dia benar-benar sangat sempurna.. terlalu cantik untuk seorang namja sepertinya.
Wajahnya jika dilihat dari jarak sedekat ini.. ia sangat mempesona sekali. Kulit putih dan halus membuat siapa saja yang melihatnya ingin menyentuhnya. Mata bulat yang besar dan bening, memancarkan sebuah kesedihan dan kelembutan di dalamnya membuat siapa saja yang menatap matanya akan terbuai oleh tatapan lembutnya. Bibir tipis dan lembut yang merah merekah bagaikan cherry yang mengiurkan di mata, membuat siapa saja yang merasakannya akan terus tercandu. Tubuh ramping dan indah bagaikan seorang yeoja, rasanya aku tidak mempercayai kalau ia adalah seorang namja. Ia terlalu sempurna untuk menjadi seorang namja dan ia tidak pantas berada di sini. Dia seharusnya bebas kemana pun, seperti burung yang bebas terbang kemana pun yang ia suka.
Aku akan membebaskannya dari sangkar yang membuatnya menderita selama ini. Aku dapat memahaminya… pekerjaan yang sama sekali tidak memiliki moral dan aku yakin dia juga ingin terbebas dari ini semua. walau ia terbebas dari seorang pelacur dan nama itu masih berbekas, aku tidak peduli, aku tetap menginginkannya. Dan yang kupedulikan saat ini adalah membuatnya bahagia, memberikannya perasaan cinta yang selama ini ia inginkan, memberikan kasih sayang yang ia butuhkan sejak kecil, dan memberikannya sebuah perlindungan. Dan itu semua aku akan memberikannya kepadamu. Aku tidak akan membuatmu menangis lagi... aku tidak ingin melihatmu menangis sama sewaktu kau kecil… cukup waktu itu saja kau menangis… dan sekarang waktunya kau untuk tertawa Kim Jae Joong…
“Kim Jae Joong… sewaktu melihatmu dulu, aku menyukaimu. Dan sekarang saat kita bertemu kembali, aku telah jatuh cinta pada seorang Kim Jae Joong. Aniyo. lebih tepatnya, aku telah mencintaimu..sangat mencintaimu. Jae.. untuk malam ini saja, aku bukan hanya menginginkan tubuhmu, tapi juga perasaanmu yang sesungguhnya…” ucap aku yang mengelus bibirnya yang menggoda itu.
“..Yun…apa kau serius??” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
“Mwo?”
“Serius untuk menjemputku. dan apakah kau serius telah mencintai seorang pelacur sepertiku? Aku tidak pantas untuk di cintai, yun! Aku kotor. Makanya aku takut bertemu anak yang waktu itu menghiburku disebuah taman. Aku takut ia akan jijik denganku yang sekarang. Aku takut…aku..aku takut, Yun… Hiks…” ucapnya yang mulai menangis. Aku benar-benar tidak berdaya saat melihat air matanya. Hatiku terasa hancur saat melihatnya menangis…
Kupeluk dan kucium keningnya dengan lembut.
“Jae. Aku tidak peduli kau kotor atau tidak. Aku tidak peduli kau seorang pelacur atau bukan. yang kupedulikan saat ini bagaimana caranya aku bisa membahagiakanmu, jae. Di mataku kau tidak menjijikan. Tapi, di mataku kau adalah sosok yang sangat berarti dalam hidupku . tanpa dirimu aku tidak bisa hidup, bahkan tanpa dirimu aku hanyalah seorang pecundang yang lemah. Aku bersyukur kau telah ada di dunia ini. Aku sangat mencintaimu BooJae Joongie..” ucap aku yang mengecup matanya dan menjilat air matanya yang membuat wajahnya merah merona dan terlihat menggemaskan.
“Yun..hikss.. Gomawo…aku juga mencintaimu Yun..” ucapnya yang membuatku tekejut.
“Jinja??”
“Ne.” jawabnya yang mengecup bibirku sekilas.
“kalau begitu buktikan dengan tubuhmu, jae.” Ucap aku yang mencium bibirnya yang lembut.
Manis… bibir ini benar-benar manis… selama aku berciuman dengan banyak orang. Baru kali ini aku merasakan bibir yang lembut dan semanis ini. Bibir yang merah merekah membuat orang tergoda, sekarang bibir ini akan menjadi milikku selamanya.

_Author Pov_


Dilumatnya bibir cherry Jae Joong yang berwarna pink itu. yunho pun tidak pernah lupa untuk menghisap bibir nya dan menggigitnya agar jae joong dapat membuka mulutnya. Ia memasukkan lidahnya dan segera ia lumat bibir Jae Joong tanpa ampun. Memainkan lidahnya di dalam rongga-rongga mulut Jae Joong, lidah yang saling bergulat di dalamnya dan saling hisap-menghisap.
Ciuman mereka semakin mendalam dan semakin panas hingga desahan-desahan nikmat keluar dari mulut kecil JaeJoong.
“Ngg…yunnn…ahh” desahnya yang segera melepaskan ciumannya. Ia mengambil napas dalam-dalam karena ia berciuman dengan sangat lamanya membuatnya kekurangan untuk bernapas.
“Hhh..hh..bibirmu sangat manis Jae. Aku tidak akan memberikan dirimu pada siapa pun. Kau hanya milikku seorang.” Ucap Yunho yang segera melumat bibir JaeJoong dengan nafsu akan tetapi terasa lembut bagi Jae Joong.
Tangan Yunho sudah menelusuri dada bidang Jae Joong. Di lepasnya ciuman itu dan lidahnya bergriliya ditelinga Jae Joong. Dihisap dan dijilatnya telinga itu dengan lidahnya yang lihai, membuat JaeJoong mendesah kenikmatan.
“Shhh…Yunn…henn..hentikann…” desah Jae Joong yang mengelus-elus tengkuk Yunho dengan lembut sehingga gairah Yunho semakin memuncak.
Ciuman yunho semakin turun kedada putih Jae Joong. Ia menjilati seluruh dada putih Jae Joong tanpa tersisa. Lidahnya yang lihai memutar-mutar dipinggiran putting kanan JaeJoong dan telunjuk kirinya tidak lupa untuk memutar, memilin, menekan-nekan dan menggesek-gesekkan putting JaeJoong yang semakin keras.
“Ahhhgg.. Yunn…hmm”
Puas dengan menjilati putting Jae Joong, ia segera menghisap kuat-kuat putting Jae Joong. Ia menghisap dengan keras dan lidahnya memutar-mutar putting Jae Joong didalam mulutnya secara bersamaan sehingga sedikit demi sedikit kenikmatan yang luar biasa semakin Jae Joong rasakan dalam tubuhnya.
“Ahh…nikmat Yun..kau hebat….ahh..” runtuknya yang semakin tergila-gila oleh sentuhan Yunho.
“Ini belum apa-apa Boo..hehehee..” tawa Yunho yang puas melihat raut wajah JaeJoong yang menikmatinya.
Yunho yang masih mengulum putting Jae Joong, tangannya semakin turun keperutnya yang indah. Ia mengelus pinggang JaeJoong dan tangannya bermain-main diperutnya.
Yunho yang sudah puas dengan putting JaeJoong. Ciumannya turun ke arah perut sixpack JaeJoong. Ia tidak berhenti menciumi perut putih Jae Joong dan ia stidak lupa meninggalkan kissmark di setiap perut Jae Joong. Lidahnya yang hangat dan lihai, menyapu dan memutar di pusar Jae Joong, sehingga rasa geli dan nikmat semakin memuncak ditubuh Jae Joong.
“oohh..Kau pintar Jung Yunho..pantas mereka semua tergila-gila padamu..hhh..ahh..”
Yunho yang hanya bisa tersenyum puas, matanya sudah tertuju di underwear milik Jae Joong. Dimana penis JaeJoong sudah menegang. Dijilatnya penis Jae Joong yang masih terbungkus underwearnya sehingga tubuh Jae Joong menggeliat saat lidah Yunho mencapai daerah paling sensitive baginya.
Di tekan-tekannya penis Jae Joong dengan lidahnya sehingga eranga-erangan nikmat semakin keras di seluruh kamar.
“Ahhh..ohh..Yun…cepat lakukan….” Erang Jae Joong.
“sabar Boo..”
Dibukanya underwear Jae Joong dengan kasar dan melemparnya entah kemana. Melihat penis Jae Joong yang sudah terekspos di mata Yunho, tanganya sudah siap membelai penis Jae Joong dari ujung sampai twinball miliknya. Jari-jarinya yang tegas dan panjang menari-nari di penis Jae Joong dengan lihainya. Telunjuknya sudah mengusap-usap lubang penis Jae Joong dengan gerakkan indah, sehingga membuat Jae Joong semakin menggila akibat ulah usil Yunho yang sedang mempermainkan tubuhnya.
“Ahhh…ughh..Yun…berhenti bermain…awas kau..” erang Jae Joong.
“Tubuhmu sangat menggoda..Boo..” ucap Yunho dengan evil smile-nya.
Lidah Yunho sudah menyapu seluruh pangkal penis Jae Joong dengan lihainya, tangannya yang besar tidak lupa meremas-remas Twinball miliknya. Lidahnya yang menari-nari di penis Jae Joong terhenti dan tergantikan oleh mulut Yunho yang siap melahap penis Jae Joong.
Jae Joong semakin meracau saat Yunho melakukan Blow Job kepadanya. Ia menghisap penisnya dengan kuat.tangannya yang besar meremas Twinball Jae Joong, sedangkan mulutnya memaju mundurkan penisnya di dalam mulutnya dengan cepat dan lidahnya yang menyapu penis Jae Joong dengan gerakkan yang pas, membuat Jae Joong merasakan sebuah kenikmatan yang tiada tara.
“Arggg….Yun…ahhh..ahhh..ahhh…sshhh..a kkhh..aku..mau keluarr…” teriak Jae Joong yang tubuhnya bergetar hebat. Yunho dapat merasakan penis Jae Joong berkedut di dalam mulutnya. Yunho semakin cepat menggerakkan mulut dan lidahnya. Dalam beberapa hitungan detik cairan sperma Jae Joong telah keluar di dalam mulut Yunho. Yunho pun menelannya hingga habis.
“slurp..manis Boo..seperti dirimu..” ucap Yunho yang masih menjilati sisa sperma Jae Joong yang menempel di penisnya.
Jae Joong yang baru mengatur napasnya Yunho menarik lengannya dan membuat posisi Jae Joong tengkurap. Wajahnya tepat berada di depan penis Yunho yang besar. Hidungnya menempel di penis Yunho. matanya terbelalak saat melihat penis Yunho yang besar dan indah.
Saat Jae Joong baru membuka mulutnya, Yunho sudah menekan kepala Jae Joong sehingga penis Yunho terpendam di dalam mulut Jae Joong yang sudah mencapai tenggorokkannya.
“uuhhkk…nguuni…sesakk….aghh..” erang Jae Joong.
“Oohhh..ahh…mulutmu benar-benar enak..” erang Yunho yang memaju-mundurkan penisnya dengan cepat dan brutal di dalam mulut Jae Joong.
Yunho semakin terbuai oleh permainannya. Ia semakin mempercepat gesekkannya, Jae Joong semakin sulit bernapas karena penis Yunho semakin dalam berada di dalam mulut Jae Joong. Kepalanya yang ditekan kedalam oleh Yunho membuat hidungnya menempel pada TwinBall milik Yunho sehingga ia semakin sesak dalam dekapan Yunho.
‘Yunho terlalu bernafsu. Hebat…nafsunya sangat hebat… jadi ini caranya bermain.. kasar tetapi peduli..’ gumam batin Jae Joong yang semakin –lama ia menikmatinya.
Tidak beberapa lama, Jae Joong merasakan penis Yunho berkedut di dalam mulutnya. Yunho semakin cepat menggeseknya, dan lidah Jae Joong menyapu penis Yunho di dalamnya.
“Oooohh…ahhhh…aku mau keluar Jae…ahhhh….” Teriak Yunho. dalam hitungan detik sperma itu membanjiri mulut mungil Jae Joong. Sangkin penuhnya sperma Yunho di dalam mulutnya, sebagian menetes ke dada Joong, membuat tubuh putihnya yang di banjiri keringat semakin berkilau oleh sperma Yunho. Yunho pun melihatnya dengan tatapan bernafsu, membuat darahnya semakin memanas dan menaikkan gairahnya.
Jae Joong yang berhasil menelan semua sperma Yunho, tiba-tiba Yunho membaringkan tubuhnya di pangkuannya, sehingga kepala Jae Joong dapat merasakan penis Yunho yang besar.
Yunho mengangkat ke dua kaki Jae Joong ke arah sisi wajahnya, membuat lubang Jae Joong terekspos dengan jelas di matanya dan Yunho. Kaki Jae Joong yang berada di sisi wajahnya di timpah oleh ke dua kaki Yunho. sehingga pantat Jae Joong mengarah keatas.
Kedua jari Yunho yang tegas dan panjang sudah membuka lebar-lebar lubang Jae Joong.
“Nggghh..shhh..Yunn…pelan..pelan..” ucap Jae Joong.
“tenang chagi. Aku tidak akan menyakitimu.” Sahut Yunho yang mencium bibir Jae Joong dari atas.
Tangan kiri Yunho membuka lebar-lebar lubang Jae Joong, sedangkan kedua jari kanan Yunho menerobos kedalam lubang milik Jae Joong dengan paksa.
“Ahhhkkk…..Appoo….hikks..sakitt..yun…” ringis Jae Joong.
Kedua jari Yunho yang berada di lubang milik Jae Joong sudah mulai bergerak. Ia memaju –mundurkan dengan cepat dan tidak lupa dengan gerakkan memutar dengan cepat, sehingga membuat Lubang milik Jae Joong semakin melebar. Yunho menambahkan jari manisnya. Sekarang sudah terbenam tiga jari di lubang Jae Joong.
“ahhh..Yunnn..kau memasukan berapa? Ahhkkk.. sakit…” teriak Jae Joong. Yunho tidak mempedulikannya. Ia tahu, karena ini pasti akan membuat Jae Joong merasakan kenikmatan yang luar biasa. Ketiga jarinya terus menerus menggorek lubang Jae Joong dengan gerakkan memutar dan memaju-mundurkan dengan gerakkan cepat. Merasa lubang Jae Joong sudah pas untuk penisnya, ia segera menarik ketiga jarinya itu keluar.
“Yun…shhh..ahh..hhh..ahh..kau harus pakai itu dulu..” sahut Jae Joong yang menghentikan aktifitas Yunho.
“Pakai apa, Boo?” tanya Yunho dengan mengangkat sebelah alisnya.
“I..itu….ko..kondom…” ucap Jae Joong dengan wajah memerah.
“Hah? Mwo? Kondom? OMO..Jae, kau inikan namja. Mana mungkin kau bisa hamil!” ucap Yunho.
“Tap..tapi Yun. Semua tamuku diperintahkan oleh Heechul-sii untuk menggunakan kondom sampai tiga lapis.”
“Tapi, yang lain tidak!”
“Itu hanya berlaku untukku. entahlah, aku juga tidak mengerti. Tapi, Heechul-sii menyuruhku mengingatkan tamu-tamuku untuk menggunakan itu sampai berlapis. Dan Heechul-sii tidak memberitahu alasannya kepadaku.” Ucap Jae Joong.
Yunho berpikir sejenak. Otaknya masih sibuk mencerna perkataan Jae Joong. Dalam hitungan detik ia menyimpulkan sebuah keputusan. Pakai atau tidak, yang jelas itu pasti tidak akan membuat Jae Joong hamil. Mana ada namja bisa hamil. Kalau itu ada, aku sangat bahagia. pikir Yunho yang sudah menyimpulkan sebuah keputusan dan ia mulai melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda.
Tanpa mendengarkan kata-kata Jae Joong, Yunho mengubah posisi Jae Joong menjadi posisi Doggy Style. Yunho sudah memegang penisnya dan memasukkan penisnya kedalam lubang Jae Joong dengan kasar.
“Arrgggghhhhh…..Yunhoo……ahhhkkkk…….Hikksss…sakitt..ahh..” teriak Jae Joong yang menahan sakit di lubangnya akibat penis besar Yunho menerobos masuk secara paksa.
“Ooohh..oohh….Jae…saranghae…lubangmu jauh lebih sempit…ahhh..enak…jauh lebih enak dari yang lain…ahhh…aku suka lubangmu..ohh..” racau Yunho yang mulai menggoyangkan pinggulnya secara perlahan tetapi pasti. Rasa sakit yang Jae Joong rasakan berubah menjadi desahan-desahan nikmat.
“Ahhh..Yun…le..lebih cepat..”
Yunho memegang lengan kanan Jae Joong, sehingga Jae Joong menahan dirinya dengan satu tangannya. Yunho semakin mempercepat gerakkannya secara erotis dan brutal. Ia terus menghajar lubang Jae Joong dengan brutal. Mata Yunho merem melek merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Yunho memapah diri Jae Joong berdiri tanpa harus melepas penisnya yang berada di dalam lubang Jae Joong. Ia memaju-mundurkan penisnya semakin cepat, tangan kirinya meremas-remas penis Jae Joong. Sedangkan tangan kanannya menggesek-gesek putting Jae Joong yang keras.
“Uhh..ahh..Yunn..Kau hebat..” desah Jae Joong. Kaki Jae Joong semakin bergetar hebat, ia sudah tidak kuat untuk menahan tubuhnya. Yunho yang tau langsung membaringkan tubuhnya yang terpaksa harus mencabut penisnya.
Yunho mengangkat sebelah kaki Jae Joong keatas pundaknya. Ia memasukkan kembali penisnya kedalam lubang milik Jae Joong dan Yunho mulai menggerakkan kembali pinggulnya dengan cepat. Ia semakin menggila saat penisnya mersakan seperti diremas kuat-kuat oleh lubang ketat Jae Joong. Ia lebih suka gaya ini.
Gerakannya semakin cepat dan tangan Yunho meremas-remas penis Jae Joong. Yunho mengangkat tubuh Jae Joong hingga duduk. Ia memangku Jae Joong secara berhadapan, kedua lengan Jae Joong melingkari leher Yunho. sedangkan kedua tangan Yunho melingkari pinggang ramping Jae Joong.. Kali ini Jae Joong yang menggoyangkan pinggulnya dengan cepat dan pasti, penisnya ia gesekkan keperut Yunho. sambil menggoyangkan pinggulnya, mereka saling berciuman dengan dalam hingga desahan dari mereka berdua semakin terasa berat.
“Ahhhkkk..ahh..Yunn..”
Jae Joong mendorong tubuh Yunho sehingga tubuh Yunho terjatuh di atas kasur dan Jae Joong berada di atasnya yang masih menggoyangkan pinggulnya dengan erotis. Jae Joong menaik-turunkan pinggangnya lalu menusuk-nusuk holenya pada penis Yunho dengan seirama sehingga penis Yunho semakin terkubur dalam-dalam di lubang milik Jae Joong. Tangan Jae Joong tidak tinggal diam, ia mengelus-elus wajah tampan Yunho, tangannya terus menelusuri dari leher hingga dada bidang Yunho. jari-jarinya yang lentik telah menari-nari di putting coklat Yunho yang menggeras. Erangan Yunho semakin keras dari mulutnya saat Jae Joong menaik-turunkan pinggangnya dengan cepat.
“Arrhhhgg…ahhh….Jae…kau hebatt…ohhh..ohh…aku tidak tahan lagi Jae…” teriak Yunho yang membalikkan tubuh Jae Joong. Kali ini tubuh Jae Joong berada di bawah.
Yunho membuka leber-lebar kedua kaki Jae Joong dan menempatkannya dipinggang Yunho, Jae Joong pun mengapit kakinya erat-erat dipinggang Yunho saat Yunho menggenjot penisnya semakin cepat.
“Arrgghhh..ahh..ahhh..ahhh..Yunnnnn…..” teriak Jae Joong. Ia memeluk Yunho dengan erat, tangannya mencengkram kuat-kuat punggung Yunho. Yunho semakin memperdalam penisnya dan menghajar lubang Jae Joong dengan cepat dan perutnya telah menggesek-gesek penis Jae Joong dengan cepat, ia melumat kembali bibir Jae Joong dengan ganas. Lidahnya saling beradu di dalamnya, kecapan dan hisapan dibibir mereka semakin terdengar.
“Arrgghh…Jae..aku mau keluarr…….” Teriak Yunho yang semakin kuat menggenjot.
“Yunnn….keluarkan di luar…ahhh..ahhh…”
Yunho tidak mempedulikan kata-kata Jae Joong, nafasnya semaikn memburu. Nafsu birahinya semakin besar hingga mencapai puncaknya. Ia terus dan menerus menggenjot dengan kuat. hingga dalam hitungan detik sperma Yunho telah membanjiri lubang Jae Joong dan meleleh hingga keluar.
“Arrrrggg…ohh…ohhhh….” Erang Yunho.
Tidak berapa lama, Jae Joong telah memuncratkan spermanya di perut Yunho. Yunho menjilati sperma Jae Joong yang masih tertempel di penis Jae Joong hingga bersih. Setelah itu ia mengecup kening dan bibir Jae Joong dengan mesra.
“Saranghae Kim Jae Joong. Jheongmal saranghae…” ucap Yunho yang memeluk erat tubuh Jae Joong.
“Nado saranghae Yunn..Gomawo…aku sangat bahagia bisa bersamamu Yun…” ucap Jae Joong yang menatap mata Yunho dengan dalam dan penuh cinta.
“Aku juga bahagia bisa bersamamu dan memilikimu, Boo.” Ucap Yunho yang melumat bibir Jae Joong dengan lembut. “Boo, besok maukan kau keluar dari tempat ini dan hidup berdua berssamaku?”
“Mwo? Kau serius?”
“Tentu chagi. dan aku akan berhenti menjadi police pemerintah.”
“Wae Yunnie?”
“Aku ingin hidup berdua saja denganmu, dan aku ingin membangun keluarga yang bahagia bersamamu tanpa terganggu oleh pekerjaanku. Saat kau keluar dari tempat ini, aku akan segera menikahimu.” Ucap Yunho yang mengelus-elus pipi Jae Joong dengan lembut.
“Yuunn..hikss…kenapa kau mencintai seorang pelacur hingga seperti itu. kenapa Yun…? Sebenarnya aku tidak pantas untuk dicintai Yun..” air mata Jae Joong mulai mengalir dan membasahi pipi mulus Jae Joong.
“Jae..aku mencintaimu karena aku mencintaimu. Apa perlu alasan? Di dunia ini tidak ada yang tidak pantas untukmu Jae. Semuanya pantas kau miliki… dan sosokmu yang berada di dunia ini pantas untuk di cintai. Aku mohon Jae, jangan berkata seperti itu lagi. dan aku mohon jangan menagis lagi. aku berjanji akan terus menjaga dan membahagiakanmu hingga maut memisahkan kita. Sampai kapan pun aku akan terus berada disisimu Jae Joongie..” ucap Yunho yang memeluk erat Jae Joong.

_Kim Jae Joong Pov_

Yunho, saat kau mengatakan kata-kata seperti itu ditelingaku. Aku sudah sangat bahagia Yun. Sampai-sampai air mataku tidak berhenti untuk mengalir. Aku sangat bersyukur telah memilikimu. Gomawo sudah mencintaiku yang telah kotor ini…gomawo sudah menganggapku adalah orang yang terpenting. Aku juga berjanji Yun, aku akan terus membuatmu bahagia saat bersamaku dan aku akan menjadi orang yang selalu ada di saat kau sedih maupun senang. Aku akan memberikan kelembutan setiap hari kepadamu. Aku berjanji Yun..
“Gomawo Yunnie..saranghae..” ucap aku yang mengecup bibirnya.
“Nado BooJae. Besok kita segera pergi dari tempat ini.” Ucapnya yang membalas ciumanku yang sangat lembut.
“Tapi Yunnie.. kau tidak bisa membawaku pergi begitu saja tanpa seijin Heechul-sii.”
“wae? Aku kan sudah membelimu. Jadi aku berhak membawamu dong?”
“setidaknya pamitan dulu, Yunnie. Tapi, selama seminggu Heechul-sii tidak ada di sini. Jadi, maukah kau menunggu Heechul kembali?” tanya aku yang mengelus-elus tengkuknya dengan lembut.
“…Nde! Apa boleh buat.” Ucapnya yang memajukan bibirnya seperti anak kecil dan terlihat sangat lucu.
“gomawo..” ucap aku yang mengecup keningnya.
“tapi, selama seminggu kita bercinta ya? Dan ayo kita lanjutkan lagi sampai pagi, Boo.” Sahut Yunho yang membuka selangkanganku lebar-lebar. Dan aku hanya pasrah pada Yunho dan kami pun melakukanya hingga pagi.

*seminggu kemudian*

Setelah kepulangan Heechul. Yunho menghampirinya dan berpamitan kepada Heechul untuk membawaku pergi bersamanya.
“Mwo? Kau ingin membawa Jae Joong pergi? Tidak bisa!” teriak Heechul.
“Tapi, Heechul-sii bukankah aku sudah membeli Jae Joong?” ucap Yunho yang mengeratkan genggamannya padaku.
“Tapi aku tidak menyuruhmu untuk mebawanya Jung Yunho-sii!”
“Heechul-sii. Bukankah kau sudah berjanji. Jika ada seseorang yang telah membeliku dan mengajaknya pergi dari tempat ini, kau menyetujuinya bukan?” sahut aku.
“Kim Jae Joong. Yunho memang membelimu. Tapi itu hanya berlaku untuk satu tahun. Apa kau paham?” ucap Heechul dengan senyuman yang sinis.
“Mwo? Apa kau mau melanggar janji denganku Kim Heechul?” teriak Yunho.
“Hah, tidak kusangka ternyata captain police pemerintah memang bodoh. Kau memberiku uang tanpa menandatangani surat pembebasan ini. Dan surat itu masih berada bersamaku. Kau tahukan, selama surat ini masih berada di tanganku. Berarti Jae Joong masih milikku.” Ucapnya yang membuatku tercengang dan tidak berdaya. Apa? Kenapa jadi seperti ini. Apa itu berarti aku tidak bisa bebas dari seorang pelacur untuk selama-lamanya? Dan itu berarti apa aku tidak bisa hidup bahagia bersama Yunho? kenapa? Kenapa aku tidak boleh merasakan kebahagiaan itu lebih lama lagi? kenapa aku tidak boleh bersama orang yang kucintai? Tuhan, permohonanku Cuma satu. Aku ingin terus bersama dengan orang yang kucintai. Aku ingin bebas dari tempat ini. Aku tidak ingin menjadi seorang pelacur dan terus menipu diri lagi. aku lelah tuhan…
Air mataku kini tidak bisa kutampung lagi. Yunho menatapku dengan tatapan lembutnya dan ia semakin erat menggengam tanganku. Entah mengapa, entah kekuatan apa yang ia berikan padaku lewat tangannya. Aku merasakan ketenangan yang luar biasa. Aku merasakan tangannya yang hangat menyentuh tanganku dan membuatku tenang dan mempercayainya.
“Kau….keterlaluan. dasar pengkhianat!” teriak Yunho.
Tiba-tiba perutku terasa mual dan kepalaku mendadak pusing. Pandanganku begitu kabur. Aku tidak bisa menampung tubuhku lagi, dan yang kuingat sebelum pingsan. Aku telah terjatuh dipelukkan Yunho.

***

_Author Pov _

“J…Jae? Jae Joong? Kim Jae Joong? Wae? Gwenchanayo? Sadarlah Jae. Kau kenapa? Jangan membuatku takut Jae. Hei, bodoh. Cepat panggil ambulans. Sampai kapan kau mau terus berdiri seperti itu Kim Heechul ?” teriak Yunho yang mengguncang-guncangkan tubuh Jae Joong yang tidak sadarkan diri.

*Hospital*

Wajah Yunho begitu pucat, wajahnya dipenuhi rasa takut yang luar biasa. Kegelisahan yang ada pada dirinya semakin membuatnya ketakuatan. Ia sangat takut akan terjadi seseuatu pada Jae Joong yang ia cintai. Ia bersumpah dan mengutuk dirinya sendiri, jika terjadi seseuatu pada Jae Joong. Ia tidak akan mengampuni dirinya sendiri.Tidak. Sebelum ia menyiksa dirinya sendiri, ia akan membunuh seseorang terlebih dahulu. Yunho melirik Heechul yang tampak tenang, ia melihatnya dengan tatapan membunuh.
Benar, semua ini karenanya. Jika ia mengijinkan Jae Joong pergi bersamanya, ini pasti tidak akan terjadi. Hati dan pikiran Yunho mulai kacau. Ia sangat mengkhawatirkan Jae Joong yang berada di dalam ruang pemeriksaan. Ia sangat takut.
Tiba-tiba sesosok tangan yang lembut telah menyentuh pundak Yunho.
“Yunho-sii. Tenang saja. Jae Joong Hyung pasti baik-baik saja. ia adalah orang yang kuat. jangan khawatir, yang perlu kau perbuat adalah berdoa.” Ucap namja bersuara dolphin yang bernama Junsu sahabat Jae Joong.
“Ne. Gomawo Junsu-a.” ucap Yunho yang termenung.
Tidak berapa lama seorang dokter keluar dari ruangan periksanya. Yunho segera menghampirinya dan membanjiri pertanyaan yang bertubi-tubi pada sang Dokter.
“Dokter.. bagaimana keadaan Jae? Apa dia baik-baik saja? kenapa dia tiba-tiba pingsan? Apa ada sesuatu yang di alami Jae? Cepat katakan padaku dokter.” Ucap Yunho dengan tidak sabar sambil mengguncang-guncangkan tubuh sang dokter.
“Tenang. Tenanglah tuan. Dia baik-baik saja. bagaimana kalau kita membicarakan ini di ruanganku?” ucap sang dokter yang bernama Choi Siwon. Mendengar Jae Joong baik-baik saja, hati dan tubuh Yunho terasa tenang.
Yunho, Heechul dan Junsu memasuki ruangan sang dokter.
“Dokter Choi. Bisa anda jelaskan sekarang mengenai kondisi Jae Joong?” tanya Heechul.
“Begini. Dari berjuta-juta namja di dunia ini. Jae Joong adalah namja yang spesial yang memiliki sel telur di dalam tubuhnya dan itu biasanya dimiliki para Yeoja..” Ucap dokter Siwon.
“Maksud anda?” tanya Yunho yang tidak mengerti sedangkan Heechul mengerti maksud dari pembicaraan sang dokter Choi. Wajahnya pucat dan ia berharap agar dugaannya salah.
“Ya! Jae Joong memiliki sel telur, sama seperti seorang Yeoja. Dan anda tahu jika sel telur itu telah di buahi itu mengakibatkannya positif hamil.” Jelas sang dokter Siwon.
“Maksud anda Jae Joong hamil?” teriak Yunho Dan Junsu. Sementara Heechul merasa terkejut mendengar kata-kata sang dokter.
“Ne. selamat, Jae Joong sudah mengandung selama seminggu. Tolong jaga kandungannya dan jangan sampai dia lelah. Jika ada sesuatu terjadi padanya, anda jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan dari saya.” ujar sang Dokter.
“Gomawo dokter. Aku akan selalu menjaganya.” Ucap Yunho dengan semangat yang luar biasa. Rasa takut yang tadi ada di dalam dirinya, kini berubah menjadi kebahagian bagi Yunho. ia tidak menyangka jika Jae Joong telah mengandung anaknya.
“Chukkae Yunho-sii..” ucap Junsu yang menepuk-nepuk pundak Yunho.
Yunho benar-benar merasakan sebuah kebahagian yang luar biasa sampai-sampai kebahagian itu tidak bisa diungkapkan dengan sebuah kata-kata. Dengan langkah tergesa-gesa dan senyuman yang masih mengembang di wajahnya ia menghampiri Jae Joong yang baru tersadar dari pingsannya.
“BooJae….”teriak Yunho dan memeluknya dengan erat sehingga membuat Jae Joong terkejut.
“Wae Yunnie?” tanya Jae Joong dengan heran.
“Gomawo..gomawo sudah memberiku kebahagian ini. Aku benar-benar bahagia Joongie.. aku akan menjagamu dan anak kita. Aku sangat berterima kasih karena aku memiliki orang yang sempurna seperti dirimu Jae. Kau adalah orang yang sangat sempurna Jae.. terima kasih sudah memberikan kebahagian ini kepadaku Jae.” Ucap Yunho yang masih memeluk Jae Joong. Jae Joong semakin bingung dengan perkataan Yunho.
“kau kenapa sih Yun? Aku tidak mengerti perkataanmu. Tapi apa maksudmu dengan anak kita?”
“Jae..kau hamil…dan kau sudah mengandung anakku selama seminggu…” ucap Yunho yang menatapnya dengan tatapan lembutnya.
“Mwo? Jinja? Kok bisa? Jangan bercanda kau Yun..” ucap Jae Joong yang masih tidak percaya.
“kalau kau tidak percaya. Lihatlah surat ini.” Ucap Yunho yang memberikan secarik kertas pada Jae Joong. Jae Joong pun membacanya dan air matanya mulai membasahi kedua pipinya.
“Yunnn..hiksss….aku senang…aku juga bahagia bisa mengandung anakmu Yun..hikss..” ucap Jae Joong yang memeluk Yunho erat-erat, Yunho pun membalasnya. Ia hapus air mata Jae Joong dan ia kecup kening Jae Joong dengan mesranya dan ciuman itu kini turun kebibir cherry Jae Joong dengan lembut. Jae Joong pun membalas ciuman Yunho, lidah meraka saling beradu dan saling menghisap satu sama lain.
Saat mereka sedang asyik berciuman, pintu kamar mereka terbuka dan tampak terlihat wajah Heechul yang penuh dengan kemarahan.
“Jung Yunho-sii. Bisa aku berbicara denganmu sebentar?” sahut Heechul.
Tanpa waktu lama lagi, Yunho mengikuti Heechul dan meninggalkan Jae Joong sendiri.
“Tunggu sebentar yah, chagi.” ucap Yunho yang mengelus-elus rambut Jae Joong dengan lembut dan penuh sayang.
“Ne.” jawabnya yang tersenyum lebar.

***

“Jung Yunho-sii. Jawab pertanyaanku. Selama aku pergi selama satu minggu, apa yang kau lakukan pada Jae Joong?” tanya Heechul.
“bukankah kau sudah tahu apa yang akan terjadi saat aku dan Jae Joong berdua di kamar? Kenapa kau pakai tanya segala? Dan asal kau tahu selama seminggu aku terus melakukannya sampai pagi.” Jawab Yunho dengan santai dan senyuman tersungging dibibirnya.
“Apa kau tidak menggunakan kondom? Apa kau menggeluarkan spermamu itu di dalam? Apa Jae Joong tidak memberitahumu? Asal kau tahu semua tamu Jae Joong selama ini selalu mematuhi peraturan itu. dan kau melanggarnya.” Teriak Heechul frustasi.
“ahahaa…aku tahu kok. Sebelum aku memulainya, Jae Joong sudah memberitahuku. Hanya saja aku tidak mendengarkannya. Jadi, kau sudah mengetahui rahasia ini tanpa diketahui Jae Joong? Ahh.. aku paham. Kau ingin memonopoli Jae Joong, kan? Yang melanggar peraturan itu kau Kim Heechul brengsek!” teriak Yunho.
“sebelum ia berada di sini, orang tuanya menitipkan kepadaku dan mereka menjelaskan semua rahasia Jae Joong kepadaku. Hanya saja Jae Joong tidak boleh diberitahu. Jika ia diberitahu, ia pasti tidak ingin melakukan pekerjaan ini bukan? aku tidak peduli dengan itu semua. yang jelas Jae Joong masih berada di tanganku dan kau tidak berhak membawanya Jung Yunho. karena itu Jae Joong harus menggugurkan kandungannya!” ucap Heechul yang ingin melangkahkan kakinya ke kamar rawat Jae Joong.
Kali ini Yunho benar-benar marah. Ia sangat geram. Telinganya hampir tidak mempercayai kata-kata yang dikeluarkan Heechul barusan.
‘Heechul ingin menggugurkan kandungan Jae Joong?’ gumam batin Yunho.
“Jangan berharap kau untuk memilikinya Kim Heechul! Dia milikku. dan jangan harap kau bisa menyentuh kandungan Jae Joong! Aku tidak akan membiarkanmu seenaknya!”teriak Yunho yang sudah mengacungkan sebuah senjata tepat di kepala Heechul.
DOORR!!!
Sebuah peluru tepat mengenai kepala belakang Heechul. Heechul terjatuh dan nafasnya semakin tidak teratur.
“Uuhhkk..Kau…Jung…Yu..Yun..Ho.. beraninya kau membunuhku…hhh..” ucap Heechul yang sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
“Salahmu karena telah melanggar janji. Janji adalah janji. Dan Janji bagaikan sebuah peraturan yang harus dipenuhi. kau telah melanggarnya. Selama aku masih menggelar nama captain police pemerintah, aku berhak membunuh siapa saja yang melanggar hukum maupun melanggar janjinya kepadaku.” Ucap Yunho yang segera pergi dan Yunho melihat Junsu sedang berdiri kaku.
“M…Miaann..akk..aku ti..tidak sen..sengaja melihatnya. Sungguh!” ucap Junsu dengan takut.
“sengaja juga tidak apa. Kau mau mengadunya juga percuma karena aku seorang captain police. Asal kau tahu aku melakukan ini karena ia melanggar janjinya. Dan ia pantas mendapatkan ini. Karena dia sudah mati, kau sudah boleh bebas. Sekarang kau dan Jae Joong sudah bebas dari tempat itu.” ucap Yunho.
“Hikss..gomawo Yunho-sii..sebenarnya aku, Jae Joong dan yang lain menanti-nantikan kebebasan ini.” ucap Junsu dengan senyum bahagianya.
“Ini demi Jae Joong. dan satu lagi, patnerku sudah membakar tempat terkutuk itu. tenang saja, aku melakukan ini semua karena sudah disetujui oleh teman-temanmu. semuanya yang ada di tempat itu setuju dan mereka semua aman. Hanya kau dan Jae Joong saja yang belum tahu.” ucap Yunho.
“gomawo. Jung Yunho-sii. Tolong jaga Jae Joong Hyung.” Sahut Junsu.
Yunho melangkah kakinya kekamar, di sana terdapat Jae Joong yang sedang terbaring. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Jae Joong dan ia mengecup sekilas bibir cherry itu yang membuat Jae Joong terbangun.
“Yunn.. mana Heechul-sii.?” Tanya Jae Joong.
“Aku tidak tahu. tapi, Heechul menyetujui kau keluar dari tempat itu.” ucap Yunho dengan senyumnya.
“Jinja?”
“Ne. Kim Jae Joong. Marry You Marry Me? Maukah kau hidup bersamaku dan membuat keluarga bahagia?” ucap Yunho yang mengulurkan sepasang cincin di hadapan Jae Joong.
“hikkss…Yunn..Gomawo..aku bersedia Yun. Aku akan selalu ada disisimu. Aku berjanji.” Ucap Jae Joong.
Yunho pun menyematkan cincin perak itu yang bertulisan ‘YunJae’ di jari manis Jae Joong. Jae Joong pun melakukan hal yang sama di jari manis Yunho.mereka saling berciuman dengan penuh cinta dan mengikat janji untuk selamanya.
Kebahagian yang mereka tunggu-tunggu akhirnya telah mereka rasakan dan keluarga mereka hidup bahagia, rukun dan harmonis dengan seorang anak perempuan yang mereka sayangi.



_The End_

YunJae/Yaoi/Love And Dream/NC 17-21/ Part 1

Title : Love And Dream
Part : 1 ( satu )
Rate : NC 17-21
Cast : YunJae
Other : Kim Hyun Joong, Kim Junsu, Shim Changmin, Lee Taemin.
Author : Syifa SyarifahYunJaeshippercassielf


Anyeong haseyo ^^
Author datang lagi dengan FF barunya. Mian yah lama menunggu. Kali ini Author membuat cerita tentang dunia malam. Dan untuk para readers maaf kalau FFku jelek dan gak masuk akal. Untuk cerita kali ini Readers jangan marah yah jika idolanya berkarakter seperti ini. Ini hanya karanganku saja.
Jika ada kesalahan kata dan ada kata-kata kasar. Mohon dimaafkan karenaAuthor bermaksud untuk menyesuaikan isi cerita tersebut. Mohon Like and komennya yah.
Yang nggak suka tolong Jujur, Author bakal nggak ngelanjutin lagi. oke. Sekian and gomawo atas pengertiannya. ^^


_Author_

Di Seoul terdapat sebuah tempat yang bebas dan dapat menghancurkan moral manusia dan Negara. Kota yang dapat di datangi beratus kaum Namja yang ingin mendapatkan kepuasan dan menghibur kaum-kaum Namja yang haus dengan Sex. Tempat itu adalah tempat dimana para Bisex atau Homo Sex ingin mendapatkan sebuah kepuasan.
Disebuah rumah pelacur Mirotic ada seorang pelacur profesional nomor satu yang dapat memuaskan seluruh tamunya. Dan dia dapat menjatuhkan tamunya hanya dengan menjual tampang cantik, wajah yang bagaikan seperti Yeoja dan bagaikan bidadari. Kulit putih, tubuh yang ramping, bibir cherry yang menggoda, dan mata yang bulat dapat memikat seluruh tamu jatuh kepelukkannya. Selain itu dia pandai memuaskan tamunya, dia pelacur nomor satu yaitu Kim Jae Joong sang penakluk.
“Ahh…ahhh….”
“Oohh….hebat…hmm..enak.. bagus Jae..”
“Shh..ah..Apa kau suka Hyun Joong-sii?” ucap Namja yang bernama Jae Joong sambil mengeluar masukkan penis Hyun Joong didalam Holenya dengan gerakkan yang erotis.
“Ahhh…aku suka. Uhhh..Jae saranghae. Ohh… jangan peluk namja lain ya. Jadilah kekasihku saja…” ucap Kim Hyun Joong yang sudah melayang akibat service Jae Joong yang memabukkan.
“hmm..kalau gitu beli dan bebaskan aku” ucap Jae Joong
“Eh!?” pekik Hyun Joong yang terkejut dengan perkataan Jae Joong dan ia melanjutkan. “Ber..berarti pakai uangku ya? Kalau itu sih…”
“Kalau tidak bisa. Tidak usah bicara. Tetapi…aku yang berharga ratusan juta, bisa kau bebaskan dengan puluhan ribu Won untuk semalam. Aku akan sangat berterima kasih.” Ucap Jae Joong.

_Kim Joong Pov_

Namaku Kim Jae Joong namja berusia 25 tahun bekerja sebagai pelacur dirumah Mirotic ini. Semua pelacur dirumah ini memanggilku sang penakluk atau si pelacur profesional nomor satu ditempat ini. Sudah jelas aku menjadi profesional ditempat ini, itu karena Aku bekerja disini sejak kecil. Ya..dimana orang tuaku telah menjualku hanya karena uang. Keluargaku sangat miskin, ummaku sudah tidak sanggup merawatku karena bertambahnya kebutuhan yang harus dikeluarkan karena merawatku, itu alasannya mereka menjualku.
“Jae Joong hyung.. apa tidak masalah kau berbicara begitu kepelangganmu yang bernama Kim Hyun Joong-sii? Heechul mendengarnya lho..” ucap teman kerja Jae Joong yaitu Kim Junsu.
“Tenang saja. Aku sudah beri Hyun Joong-sii service terakhir yang spesial sebelum pulang kok.” Ucap Jae Joong dengan santainya.
“Jae Joong hyung benar-benar profesional ya.. padahal semua namja di rumah pelacuran ini merasa enggan melayani saat di jual.” Ucap Junsu.
“Maksudmu aku senang menjual tubuhku?” sahut Jae Joong yang jengkel.
“Bukan itu maksudku. Kamu salah paham!” teriak Junsu.
“…Aku juga tidak suka. Tapi suka atau tidak, kita harus tetap melakukannya karena ini adalah kewajiban dan kita tidak bisa lepas dari tempat ini. Walau harus mati.” Ucap Jae Joong.
“…Jae..” gumam Junsu.
Seoul tahun 20xx..
Dulu seorang bangsawan membuat kesejahteraan baru dengan pemerintahan, tempat dibawah peraturan pemerintah yang bebas untuk menyuci Negara yang damai. Dengan pemikiran, kalau kekacauan moral diatur dan dikumpulkan di tempat ini.
Dari berbagai generasi, tempat ini tidak berubah dan semakin orang mengetahui tempat ini. mereka semua yang datang ketempat ini ber pura-pura tidak melihat dan membisu untuk membantu meningkatkan bisnis pemerintahan. Kami adalah anjing pemerintah yang dapat memuaskan kesejahteraan Negara.
Namja maupun Yeoja yang bekerja di pemerintahan dapat di gaji tinggi dan sesuai dengan kemampuan mereka. Di lain pihak banyak keluarga miskin yang menjual anaknya hanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Tetapi…
Untuk melindungi rahasia bocornya tempat ini dari generasi ke generasi dan orang kaya. Orang yang telah terjual sekali ditempat ini tidak bisa keluar untuk kedua kalinya.
Hanya ada satu syarat yang dapat membebaskan pelacur sepertiku. Yaitu harga kebebasan seratus juta won, syarat yang tidak mungkin bisa dilakukan untuk orang miskin sepertiku. Jika ada yang mau membeliku, itu pun mustahil. Siapa yang mau bayar semahal itu untuk seorang pelacur? Tapi apa aku bisa bebas? Walau begitu aku akan menunggu hari kebebasanku.
Sekali bisa keluar dari sini saat mati saja. sekali terbebas pun, bekas luka yang tak bisa disembuhkan menjadi seorang pelacur pun, tetap ada dan tak pernah hilang untuk selamanya.
Tapi aku tidak sudi mati ditempat ini dan masih menjadi pelacur. Aku akan tetap hidup. Hidup dan keluar dari kota ini.
Hari itu, di sebuah taman. Aku telah bersumpah pada seorang namja. Bahwa aku tidak akan kalah pada kota ini..
“Hei..Jae..Jae Joong hyung. Lihat itu. orang itu keren dan tampan sekali…” ucap Junsu sambil menarik-narik pergelangan tanganku.
“Suie. Apa kau bisa diam sedikit? Dan orang mana yang kau sebut keren dan tampan, hah?” omel aku
“Lihat di sana. Pelanggan yang diperebutkan dua orang itu…” ucap Junsu.
“uwaa…keren. Namja tampan.” Ucap aku yang terpesona.
“benarkan, bodynya juga oke. Wajahnya benar-benar maskulin.” Ucap Junsu.
Kenapa cowok setampan dia ada disini? Bisex? Bukan ya? Lagi pula tampaknya dia tidak tenang. Namja itu adalah tamu setia kami yang setiap malam datang ketempat ini. Tapi aku tidak pernah melihatnya karena setiap dia datang aku sedang melayani tamuku. Kalau tidak salah nama namja itu bernama Jung Yunho.
“merepotkan. Kalau begitu kalian berdua bersama-sama jadi pasanganku.” Ucap namja tampan itu pada kedua temanku yaitu Sungmin dan Kyuhyun yang sedari tadi memperebutkan namja tampan itu
“Hebat.. namja tampan memang hebat.” Ucap Junsu.
“tapi, aku pernah sekali jadi pasangan Jung Yunho-sii lho.” Ucap salah seorang namja imut bernama TaeMin. “tidak cocok dengan sosoknya yang terlihat tenang itu. seksnya keras banget. Kayak binatang buas yang kelaparan. Enak sih, tapi bagi aku terlalu keras.”
“gimana nih. Aku ingin jadi pasangannya.” Ucap Junsu.
“Hei, Jae Hyung, gimana kalau berikutnya Yunho-sii minta kau?” ucap Taemin.
“Biasa saja.. kalau tamu datang aku akan jadi pasangannya secara professional.” Ucap aku dengan santainya.
“keren…Jae joong hyung memang keren.” Ucap Taemin.
“memang nomor satu, sih.” Ucap Junsu.
Ya..
Meski tubuhku tenggelam dikota dan dirumah ini. Perasaanku tidak boleh tenggelam. Aku masih ingat hari itu. hari dimana orang itu memberiku semangat dan sebuah kekuatan untuk menjalani hidup ini. kenangan yang masih putih seperti salju dan tidak terkena noda sedikitpun tidak boleh ikut ternodai, akan kujaga baik-baik hari itu.

@Flash back :

15 tahun yang lalu.

Di sebuah tempat kampung halamanku. Hari itu salju turun banyak sekali. Taman yang menjadi tempat favoritku kini telah tertutup oleh tumpukkan salju.
_Author Pov_

Cuaca yang sedang dingin terdapat seorang anak laki-laki yang cantik sedang menangis disebuah ayunan. Ia menangis tersedu-sedu.
“Hei, kenapa menangis?” sapa seorang anak laki-laki yang tampan menghampiri Jae Joong sambil menghapus air mata yang jatuh di pipi merah Jae Joong.
“Hari ini aku akan dibawa ke Seoul. Aku tidak mau. Aku tidak ingin pergi, aku ingin bersama keluargaku.” Ucap Jae Joong yang tangisannya semakin pecah.
“Sudah jangan nangis begitu dong. Wajah manismu jadi nggak kelihatan, kan? Kamu jadi makin cantik jika tersenyum. ayo senyum…” ucap anak laki-laki itu yang mengusap-usap pipi Jae Joong.
“Mana mungkin Joongie bisa senyum disaat begini. Joongie nggak bakal bisa ketempat ini lagi dan nggak bisa ketemu kelauga Joongie lagi. disana Joongie bakal sendirian…huaaaa…takut” ucap Jae Joong.
“Tenang. Jika saatnya tiba aku akan menjemputmu dan kamu nggak akan sendirian lagi. Aku akan berjanji. Tapi, kamu jangan nangis lagi, ya?” ucap anak laki-laki itu.
“Ne..gomawo. Joongie pergi dulu, ya. Sudah waktunya Joongie pergi. Saat kita sudah besar kamu jemput aku, ya.” Ucap Jae Joong yang tersenyum lebar.
“Ne. aku Janji. Cheonmaneyo Joongie…Good Bye..” ucap anak laki-laki itu yang melambaikan tangannya.

@End Flash back :

_Kim Jae Joong Pov_

Hari itu.. Anak laki-laki itu ada disampingku yang terus menangis. Anak yang aku nggak tahu namanya, apa dia baik-baik saja?
Bisa-bisanya aku menunggu janji itu tanpa mengetahui namanya. Apa dia benar-benar akan menjemputku? Lima belas tahun telah berlalu. Seiringnya dengan waktu, wajah dan tinggi badan seseorang akan berubah. Begitu pun dengan kenangan dan janji itu, dia pasti akan melupakkannya Karena ingatan manusia mudah dapat hilang dengan seiringnya waktu yang berjalan.
Meski begitu, aku adalah orang yang tidak bisa melupakkan masa lalu yang begitu indah. Akan kujaga baik-baik kenangan hari itu. meski tubuhku telah kotor perasaanku tetap seperti itu. seputih salju yang turun dihari itu. tetap nggak tenggelam.
“Ahhh…uhh…changmin-sii…”
“Ohh..kau hebat Jae…ahh..Saranghae…”
“Gomawo..Changmin-sii akan datang lagi, kan?” ucap aku.
“Aku akan datang lagi Jae Joongie..” ucap namja yang bernama Shim Changmin
“Pasti ya Changmin-sii..” sahut aku yang mengedipkan pupye eyes andalanku. “aku..nggak mau lagi dengan yang lain selain Changmin-sii. Apa boleh buat ini pekerjaan, sih.”
“Aigho. Kau cantik sekali. Aku mengerti chagy. Besok aku akan datang lagi. tenang saja.” ucap Changmin yang memelukku dengan erat.
“Jheongmal? Senangnya! Tapi jangan memaksakan diri.” Ucap aku.
“Sama sekali nggak, kok. Demi ketemu Jae Joong aku rela, kok. Aku pergi dulu, ya.” Ucap Changmin yang mengecup pipiku.
“Oke. Good Job Kim Jae Joong.” Ucap aku.
“Jae Joong hyung, apa nggak berlebihan?” ucap Junsu.
“Nggak apa-apa, tamu itukan membayar supaya perasaannya jadi enak. Aku harus menyenangkan pelanggan, jadi karakter yang dia sukainya.” Ucap aku.
“Nggak bisa semudah itu.” ucap Junsu
“Bisa, harus profesionalkan” ucap aku.
“Huh, namja cantik yang membosankan.” Sahut seseorang.
“Eh?!”
Diakan? Jung Yunho. kenapa dia ada disini? Bukannya dia sedang bersenang-senang? Tapi apa maksud orang ini. Kenapa dia berbicara begitu?
“Kau nomor satu ditempat ini? Apa bagusnya? Tampangmu sih memang cantik. Cuma itu saja, kan?” ucapnya yang membuatku geram dan ingin memukulnya.
“Ya! Apa yang kau tahu? padahal nggak pernah jadi pasanganku.”
“Dengan melihat aku sudah tahu. lagi pula aku nggak terpikir sedikitpun untuk memelukmu. Masih lebih baik memeluk boneka.” Ucapnya yang semakin membuatku jengkel.
“Dengar ya Jung Yunho yang terhomat. Aku juga tidak sudi melayani orang sepertimu, aku akan menolak tamu semacam kau!” teriak aku yang meninggalkannya.
Sial, sebaiknya aku kekamar saja untuk istirahat. Meladeni orang gila seperti dia membuatku lelah sendiri. Sungguh! Aku tidak paham dengan orang semacam dia. Apa maunya? Kenapa dia berbicara begitu padaku? kenapa dia sok tahu? benar, apa yang dia tahu tentang aku? dia tidak akan tahu.
Setiap malam terkadang sehari berkali-kali dipeluk namja yang berbeda-beda. Seharusnya aku nggak mengatakannya, aku mesti bersabar. Meski tamu yang menyebalkan, harus diterima. Kalau aku memasukkan perasaanku bisa hancur dalam sekejap. Perasaanku kutinggal dihari itu saat ditaman, nggak akan terkotori oleh siapapun. Nggak akan.

***


Hari ini namja bernama Jung Yunho telah memilih pasangan yang berbeda lagi. kali ini dia memilih Junsu sebagai pasangannya untuk malam ini. Yah, hampir semua dari para pelacur dirumah ini sudah dibeli olehnya. Hanya aku saja yang belum dipilih olehnya.
Apa maksudnya? Kenapa Cuma aku? sialan kau Jung Yunho. aku akan benar-benar cuek padamu. Huh, coba saja saja pilih aku. aku akan menolak. Lagipula aku sudah janji dengan Changmin-sii. Yah, nggak masalah juga nggak pernah menjadi pasangannya. Aku nggak rugi juga.
Saat ingin berbalik dan pergi menuju kamarku sesosok tangan telah menghentikanku. Dan dia adalah Jung Yunho. mau apa dia?
“Kau nggak pernah benar-benar jatuh cinta, kan?” ucapnya.
Deg!
Orang ini…. Apa maunya? Senyum yang terlihat puas saat dia mengatakan hal itu padaku membuatku jengkel. Sebaiknya aku pergi dan melayani tamuku.
Kau nggak pernah benar-benar jatuh cintakan?
Sebelum kau berkata begitu denganku. Kalau begitu, bagaimana dengan kau? Setiap hari membeli namja yang berbeda-beda. Maksudku kau jatuh cinta pada semua namja itu? seperti apa dia memeluk pasangannya? Sial kenapa aku jadi ingin tahu.
“Jae Joongie.. aku datang…” ucap Changmin yang memelukku dari belakang sambil mengecup telingaku.
“Ahh…. Gomawo sudah mau datang Changmin-sii”
“Aku akan datang berapa kali demi Joongie. jadi berikan yang terbaik malam ini untukku chagy.” Ucapnya sambil mengelus-elus penisku.
“oohh....Changmin-sii..ahhh…sebaiknya anda menunggu dikamar saya. saya ingin kekamar mandi dulu.” Ucap aku.
“Oke. Aku tunggu manis.”
Ada sesuatu yang membuatku penasaran. Kulangkahkan kakiku kekamar Yunho berada. Suara desahan-desahan nikmat mulai terdengar. Suara yang terdengar nikmat. Seperti apa dia melakukannya?
Sial, kenapa aku kesini. Aku ngapain sih? Lagi kerja, mengabaikan tamu. Tapi, aku ingin tahu. gimana caranya.
“oouuhh….ahh..Yunho-sii…”
“ooohh…”
“Ahhh…Yunho-sii…sudah..ah..aku mau mati…ahh..mau mati..”
“belum..belum cukup…” ucap Yunho yang mengeluar masukkan penisnya semakin cepat dan brutal tanpa perasaan.
Deg..
pantas semua namja dirumah ini memperebutkannya. Hebat sekali..seperti kelaparan. Inikah sosok Jung Yunho saat melakukan seks? Wajah yang terlihat tenang akan tetapi begitu menakutkan saat melakukannya. Tapi..meski keras, tapi perhatian. Gimana ya? Kalau dicintai seperti ini. Seperti apa ya?
Eh!?
Dia melihatku. Bagaimana ini? Dia tersenyum lebar. Senyum yang terlihat meremehkan. Segera kutinggalkan kamar itu dan berlari sekencang mungkin. Sial, aku ketahuan mengintip.
Betapa bodohnya aku. matanya menyadari keberadaanku. Dia bisa meledek dan menertawakanku. Brengsek! Saat menaiki tangga tiba-tiba kakiku tergelincir.
“Nggak, Ahhhhhkkk!?” teriak aku.
Aku yang terjatuh diatas kolam membuat semua orang melihatku. Huh, sebal. Kenapa jadi begini.. kenapa aku jadi kacau gara-gara dia.
“uhh…menyebalkan…” gumam aku.
“Kau nggak apa-apa?” ucap seseorang yang membangunkanku dari belakang.
“Ah. Goma..Eh?” ucap aku yang terkejut saat menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menolongku. Ternyata dia, Jung Yunho. kenapa mesti dia yang datang? Uh, aku jadi semakin malu..
“Lepaskan!! Jangan sentuh..” teriak aku.
“Tunggu! Kau terluka.” Ucapnya yang berusaha mencegahku.
“Cuma luka begini..dijilat juga sembuh.” Sahut aku yang segera pergi akan tetapi sesosok tangan telah mencegahku dan tanganku yang terluka diangkat olehnya.
“Apa?”
Tanpa menjawab pertanyaanku. Ia menjilat lukaku yang berada di pergelangan tanganku. Lidahnya terasa hangat…Tungguu?
“Dijilat bisa sembuhkan?” ucapnya yang tersenyum ramah padaku.
“Uh…” orang ini… menyebalkan..kenapa aku jadi seperti ini terhadapnya, ya?
“Hei.. ngapain kau? Jae Joong, kau… ngapain berduaan dengan namja lain..?” teriak Changmin yang melihatku bersama Yunho.
“Changmin-sii…?” gumam aku yang terkejut melihat Changmin marah padaku.
“Yang membelimu aku kan? Dasar pelacur Bodohhh…” teriak Changmin tangannya sudah terangkat tinggi dan siap memukulku.
“Kyaaaa…..” pekik aku. “Eh?”
Kenapa tidak terasa apa-apa? Eh?
Yunho?
Dia menolongku lagi. ia menghentikan tangan Changmin yang ingin memukulku. Kenapa? Kenapa dia peduli padaku?
“Mau apa kau? Kalau kau ingin namja cantik ini, coba lawan aku.” sahut Changmin yang menantang.
“Dengar ya…” ucap Yunho sambil tersenyum yang berbeda dari biasanya. “aku ini kuat lho!”
“Bo..kau ini sangat bodoh! Pelacur kau jadikan serius?” ucap Changmin dengan sinisnya.
“Akan kulakukan untuk namja seperti dia! Paling nggak, dia pelacur yang hanya sedikit ternoda.” Ucap Yunho.
Kenapa? Kenapa aku? hatiku jadi terasa sakit. Padahal berapa kalipun bercinta atau dibisikan kata ‘saranghae’ atau ‘aku suka kau’. Apa dikota ini semuanya palsu? Kenapa aku jadi terluka? Kenapa nafasku jadi sesak? Entah sejak kapan, air mataku telah membasahi pipiku.
“Jung Yunho-sii! Gimana ini? Aku jadi kesulitan, mengganggu bisnis!” omel Heechul.
Yunho yang hanya diam membisu tiba-tiba ia melemparkan uang keatas. Uang yang berterbangan dan tak terhitung jumlahnya, aku yakin itu jutaan, bukan pasti ratusan.
“Mianhe. Heechul-sii. Mulai sekarang namja cantik ini milikku. Arraseo?” ucapnya yang tiba-tiba menggendongku
“Ehh?? Ehh?? Heii.. tun..tunggu….kamarmu dilantai ataskan?” ucap aku yang terkejut.
Aku tak menyangka aku telah dibeli orang ini dan aku bebas dari seorang pelacur. Apa ini mimpi? Apa aku sedang bermimpi? Aku benar-benar tak menyangka ada yang membeli seorang pelacur sepertiku. Betapa bahagianya aku sekarang.. kenapa aku jadi sesenang ini? Jangan nangis Kim Jae Joong. Ini bukan saatnya nangis kau sudah dibeli olehnya. Jadi buat dia bahagia tunjukkan kalau aku seorang professional.
Eh? Kamarnya masih berantakkan. Tunggu? Kenapa wajahku jadi memerah? Eh, kenapa aku mesti gugup? akukan pelacur.
“Lepaskan” ucap Yunho yang sudah memegang pakaianku.
“Eh?” tiba-tiba tangan Yunho sudah merobek pakaianku. Betapa ganasnya dia. Kenapa aku jadi gugup begini sih? Tapi kenapa dia tiba-tiba membuka pakaianku dengan kasar sih?
Ah.. dia telah membeliku jadi dia bebas melakukan apa pun dengan tubuhku ini. Aku tak pantas berkomentar. Dan aku akan segera dipeluk orang ini.
Apa? Kenapa dia tidur? Kenapa dia tidak melakukan apapun padaku?
“eng..anu..”
“cepat pakai baju.kau bisa kena flu tau.” Ucapnya.
“Hei..kau sudah membeliku,kan?” ucap aku.
“Ya.maka dari itu aku bebas melakukan apapun, kan?” jawabnya. “memelukmu adalah hal yang mudah.tapi aku menginginkan perasaanmu bukan boneka, aku ingin memelukmu seperti sepasang kekasih.” Ucapnya yang menyentuh pipiku.
Tangan besar yang dingin tetapi hangat… orang ini benar-benar hangat…
“Pe..perasaanku sudah kutinggalkan disuatu tempat…” sahut aku.
“Oh ya? Setidaknya kau yang tadi menangis. Aku rasa bukan boneka. Aku mau tidur kau juga tidurlah.” Ucapnya.
Orang yang aneh. Menginginkan perasaan dari seorang pelacur sepertiku. Setiap hari aku telah dipeluk oleh namja dengan jumlah tak terhitung. Perasaan hanya akan mengganggu. Kalau serius perasaanmu akan tenggelam dan akan menjadi menderita. Tapi kenapa? Kenapa orang ini merasa ingin dipeluk dengan perasaan?
Kucium bibirnya yang tebal dengan lembut dan segera kubaringkan tubuhku disebelahnya sambil memeluknya dengan erat. Hangat…aku ingin terus tertidur seperti ini sampai kapanpun dan aku ingin selalu disampingnya. Kenapa aku jadi mengingat hari itu?
Walau kau tidak menjemputku, aku telah bebas dengan orang ini…

_To Be Countinue_

FF/Yaoi/YunJae/Flower’s ( My Idol ) / NC 21/OneShoot

Title : Flower’s ( My Idol )
Part : OneShoot
Rate : NC-21
Cast : YunJae
Author : Syifa SyarifahYunjaeshipper’cassielf







_Kim Jae Joong Pov_


Namaku Kim Jae Joong pria berusia 24 tahun. Hari ini aku ingin pergi mengelilingi kota Seoul, aku ingin sekali-sekali menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan sekaligus untuk menenangkan pikiranku yang sedang kacau akibat pekerjaan.
Hari ini aku tampil beda dari biasanya, entahlah kenapa aku ingin berpakaian serba keren aku tidak paham dengan itu. tapi semua namja dan yeoja tidak pernah lepas untuk melirikku, kadang mereka selalu mencuri-curi pandang dari seluruh tubuhku. Bahkan ada seorang namja mengatakan bahwa aku ini seorang yeoja dan memintanya untuk menemaninya berkencan.
Aku adalah seorang namja yang berwajah cantik seperti yeoja, bahkan kecantikan para yeoja terkalahkan dengan kecantikanku yang tidak ada tandingannya ini. Karena itu kenapa orang-orang selalu melihatku sebagai yeoja, sebenarnya aku agak kesal jika di bilang begitu.
Aku yang sedang berjalan menyusuri kota seoul, terdapat papan iklan besar yang menampilkan seorang namja tampan. Kuhentikan langkah kakiku, wajahku mengadah ke papan iklan itu. aku sangat mengagumi namja yang di papan iklan itu, dia adalah Jung Yunho seorang musisi terkenal di Seoul dan aku adalah salah satu Fans beratnya. Harapan terbesarku adalah bisa bertemu dengannya.
“Wooaahh….ini iklan terbarunya yah? Di sini Yunho terlihat sexy dan tampan, bahkan terlalu tampan…keren sekali….” Gumam aku yang melihat papan iklan dengan mata berkilat-kilat. Tiba-tiba ponselku berdering dengan keras. Kuraih ponselku yang terdapat di saku celana dan segera menempelkan ponsel ke arah telinga. “Yeoboseyo?...Suie, waeyo?” ucapku pada seseorang yang berada di seberang sana. “Mwo? Jung Yunho akan tampil di Bar Mirotic itu?” ucapku dengan suara lantang, sehingga orang-orang yang di sekitarku ikut menoleh ke arahku.
“Ne, sekarang aku ada di Seoul. Jaraknya cukup dekat dengan bar itu dan aku akan ke sana sekarang.” Ucapku lalu, memutuskan sambungan telepon dan kembali memasukkan ponsel ke dalam saku celana.
Jung Yunho adalah seorang musisi yang terkenal playboy. Yeoja dan namja yang tidur dengannya ada dimana-mana. Orang yang ingin tidur dengannya juga tidak terhitung banyaknya, bisa di bilang dia seorang Bisex. Hari ini aku ingin lebih dari sekedar Fansnya. Asal bisa bercinta dengannya, matipun aku rela. Aku selalu berpikir demikian.
Kulangkahkan kakiku menuju bar mirotic dengan langkah yang cepat, sesampai di bar itu aku membuka pintu dengan kasar sehingga seorang pelayan menoleh ke arahku. “Eoseo oseyo,” ucap seorang pelayan. Kepalaku sibuk menoleh ke kanan-kiri mencari sosok seorang Jung Yunho. tidak ada?. Ucap batinku yang agak kecewa. “Aneh..” gumam aku yang ingin segera keluar dari bar itu, sebelum aku menggerakkan kakiku
“Jung Yunho brengsek!” ucap seorang yeoja yang meninggalkan tempat itu sambil menangis.
“menangis?” gumam aku yang tetap berdiam diri, lalu kuarahkan pandanganku ke lantai melihat wine yang tumpah di atas lantai. Wah..kenapa ada wine disini?. Gumam batinku yang melangkah ke arah wine yang tumpah itu. aku terkesiap melihat pandangan yang berada di depan, wajahku merah merona, napasku tertahan dan jantung berdetak lebih cepat.
Melihat seorang namja tampan dengan kemejanya yang sudah memperlihatkan setengah tubuhnya yang ke cokelatan, wine yang membasahi tubuhnya serta mata musangnya yang menatap tajam. Dia semakin terlihat tampan dengan keadaannya yang sekarang ini. Jung Yunho!. ucap batinku sambil menutup mulutku dengan kedua tanganku.
“Apa lihat-lihat? brengsek…” ucapnya.
“Mian…mianhamnida. Wi…wine-nya tumpah…”
Yunho yang menatapku dengan tatapan yang tajam, tiba-tiba ia menarik pergelangan tanganku dan ia memelukku dengan eratnya. “M..Mwo..?”
“Wajahmu seperti orang yang ingin bercinta.” Ucap Yunho yang menciumi pipiku.
“A..aniyo…” gumam aku yang terkesiap. Kenapa dia tahu…? gumam batinku.
“Bercanda kok” ucapnya yang melepaskan pelukkannya, lalu ia melanjutkan. “Aku yang ingin bercinta dengan yeoja. Kau gadis yang sangat cantik,” Ucap Yunho yang mendorong tubuhku ke tembok dan mencengkram kuat kedua pundakku.
Aku berpikir sejenak, kata-kata namja itu membuatku terkejut. Apa dia berbicara padaku? Tidak pasti di tempat ini bukan hanya aku saja, lalu aku membuka mulutku dan bertanya. “kau berbicara padaku? Gadis cantik mana yang kau maksud itu?” tanya Jae Joong sambil menoleh ke kanan-kiri.
“Hei, aku berbicara padamu. Memang di sini ada yeoja lain yang ingin kuajak bercinta selain kamu?” namja itu menatapku dengan mata musangnya.
“Mwo? Aigho, aku bukan yeoja. Aku ini namja tahu. apa kau tidak bisa membedakan mana namja dan mana yeoja?” gumam aku yang tertawa lebar mendengar jawaban namja itu.
“Mwo? Kau namja? Tidak mungkin,”
“Apanya yang tidak mungkin? Aku ini namja, lihatlah penampilanku.” Ucap aku yang masih menahan tawa.
“mungkin saja kau yeoja tomboy. Aku tidak percaya kalau kau namja, wajahmu sangat cantik, kulitmu putih dan mulus, bibirmu merah, bahkan pinggangmu sangat ramping. Mana ada namja seperti itu, kalau ada cepat beritahu aku.” ucapnya yang masih tidak percaya.
“hah, capek sekali meladeni orang sepertinya. Kalau ada, kau mau apa?” tiba-tiba wajahku merah merona saat namja di depanku mengatakan hal yang membuatku tersipu malu.


_Jung Yunho_

Aigho, manis sekali yeoja ini. Wajahnya yang merah merona membuatnya semakin imut. Aku jadi gemas, rasanya ingin sekali aku memakannya. Tapi, kenapa dia mengaku dia adalah seorang namja? Aku sama sekali tidak percaya. Aku yakin dia adalah yeoja cantik yang berpakaian tomboy. Baru kali ini aku melihat yeoja secantik dia, seperti bidadari.
“Aisss…sudahlah, kau namja atau yeoja aku tidak peduli. Aku ingin bercinta denganmu.” Ucap aku. segera kucium telinganya serta kujilat telinganya, kini desahan dari bibir cherry yeoja cantik ini telah menggodaku.
Kukecup bibir cherry itu sekilas, kujilat bibir atas dan bawahnya dengan lihainya. Dan Kudorong tubuhnya ke kursi panjang. Aku tidak peduli di sini banyak orang, tapi yang jelas orang-orang yang berada di bar ini sudah terbiasa melihat pemandangan seperti ini jadi mereka akan berdiam diri dan pura-pura tidak melihat.

_Author Pov_

Yunho yang membuka kaos Jae Joong ke atas, ia pun terkejut dan menghentikan aktivitasnya. “Aigho…. Kamu benar-benar namja?” ucap Yunho yang terkeiap melihat dada bidang Jae Joong.
“Kan aku sudah bilang dari tadi, kamunya ngotot sich. Makanya kalau orang ngomong tuh di dengerin, jangan sok tahu.” omel JaeJoong.
“Omo..aku belum pernah melihat namja secantik dirimu. Kau lebih cantik dari seorang yeoja, kau seperti bidadari..” gumam Yunho yang sambil mengelus-elus pipi JaeJoong.
“selain pintar meniduri banyak orang ternyata kau bisa mengombal juga, ya?” ejek JaeJoong.
“ya sudahlah. Aku sudah terbius oleh dirimu, jadi bersiap-siaplah untuk menikmati yang belum pernah kau rasakan.” gumam Yunho yang melumat bibir Jae Joong dengan kasar.
Hisapan demi hisapan terdengar dari bibir mereka. Yunho tak lupa menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Jae Joong, lidahnya menyapu setiap rongga mulut di dalamnya, bahkan lidah mereka saling bergulat dan saling menghisap membuat ciuman mereka semakin panas. Tangan Yunho sudah membelai dada bidang Jae Joong, meremasnya kuat-kuat, jari-jarinya menggesek dan memilin putingnya yang semakin mengeras.
“Ahhh….uhhh….” desah Jae Joong. Pikirannya sudah kacau, ia sudah terbius dengan permainan Yunho. otaknya hanya berfungsi pada permainan Yunho,ia sangat menikmatinya, sensasi yang belum pernah dirasakannya, kini ia bisa merasakannya bersama Yunho. apa ini mimpi? Bohong… ini tidak mungkin… ini pasti mimpi, alangkah bahagianya aku bisa bercinta dengan Yunho!. gumam batin Jae Joong.
“Ternyata tubuhmu sudah menunggu-nunggu aku…” ucap Yunho sambil mengecup leher jenjang Jae Joong dan menghisapnya kuat-kuat, sehingga menimbulkan bekas tanda merah.
Di bukanya baju Jae Joong dan lidahnya yang lihai menyapu seluruh tubuh Jae Joong. Lidahnya tak lupa menjilat putting Jae Joong, lidah Yunho terus berputar-putar di puttingnya, kadang ia menggigit dan menghisapnya kuat-kuat sehingga desah dari mulut Jae Joong semakin bergairah. Senyum Yunho semakin melebar saat melirik tonjolan besar di balik celana Jae Joong, jari-jarinya mengelitiki tonjolan di balik celana Jae Joong.
“Uhhh…ahhh..apa yang kau lakukan?” desah Jae Joong.
“Tubuhmu sungguh menggairakan…” di kecupnya kening dan bibir Jae Joong sekilas dan tangannya menyusup ke dalam celana Jae Joong lalu, “apa kamu tahu siapa aku?”
“Ahh…hmmm….” Jawab Jae Joong sambil mengangguk-angguk.
“Namamu siapa?” tanya Yunho tangannya masih sibuk mengelus-elus penis Jae Joong.
“Ki…Kim Jae Joong…”
“Oh… Jae Joong, ya…” di bukanya celana jeans Jae Joong, tangan Yunho menyusup ke underwear milik Jae Joong.
Di belainya penis Jae Joong, di remasnya kuat-kuat, lalu mengocoknya dengan cepat. Lidahnya yang lihai masih menyapu seluruh tubuh Jae Joong dan kini tubuh putih dan mulus itu telah tertutup oleh bekas-bekas tanda merah yang di buat oleh Yunho.
“Ahhh…ahh…Yunnn…” desah Jae Joong ketika lidah Yunho menjilat penis Jae Joong dari ujung sampai pangkalnya dan tangannya meremas twin ball milik Jae Joong.
Yunho menghentikan aktivitasnya. Ia mendapat ide yang bagus saat melihat tubuh Jae Joong yang bergetar sexy bahkan melihat itu nafsu untuk menyetubuhinya semakin besar. Yunho berjalan ke arah si pelayan ia membisikan sesuatu kepada si pelayan. Tidak beberapa lama, Yunho kembali sambil membawa segelas cokelat dingin yang ada di tangannya
Yunho mendekati Jae Joong yang masih duduk dengan ekspresi tidak percaya. Yunho kembali meniduri Jae Joong ke sofa, tangannya yang memengang segelas cokelat dingin menumpahi cokelat itu keseluruh tubuh Jae Joong.
“Ahhhkkk….Yunnn…dinginnn…uhhh…”
Yunho masih sibuk menumpahi cokelat di tubuh Jae Joong sambil mengamati tubuh indah yang berlumur cokelat telah membuatnya terangsang. Apa lagi saat melihat penis Jae Joong yang sudah menegang dan telah di lumuri cokelat, membuat nafsunya semakin kuat. “Oohh….tubuhmu ini pasti sangat manis…”
Yunho melumat bibir Jae Joong dengan kasar, lidahnya saling bergulat dan saling menghisap satu sama lain. Lidah Yunho kini menjalar ke tubuh Jae Joong yang sudah berlumuran cokelat dingin. Ia menjilat cokelat di tubuh Jae Joong hingga bersih dan tak lupa meninggalkan bercak tanda merah di seluruh tubuhnya. Ia menghisap puting Jae Joong dengan hisapan yang kuat, kadang Yunho menghisap dan menjilat puting Jae Joong secara bersamaan. Hingga desahan dari mulut Jae Joong semakin terdengar sexy di telinga Yunho.
Mata Yunho kini terpaku pada penis Jae Joong yang sudah menegang dan berlumuran cokelat dingin. Tanpa pikir panjang Yunho langsung menjilat penis Jae Joong dengan jilatan-jilatan mautnya. Ia menjilat dari ujung sampai pangkalnya, menjilati lubang penis Jae Joong dan kadang lidah Yunho memutar-mutar di lubang penisnya.
“Ahhhkk…ouhhh…Yunn…”
Yunho tak lupa menjilati selangkangan Jae Joong dan menjilati Twin ball milik Jae Joong. Ia mengecup penis Jae Joong. Dan Yunho langsung memasukkan penis itu ke dalam mulutnya, mengeluar masukkannya dan menjilat secara bersamaan dengan gerakan cepat, tangan Yunho tak lupa meremas kuat-kuat Twin ball milik Jae Joong. Gerakkan mulut dan tangan Yunho semakin cepat.
“Ahhhkk…Yunnn….enak…lebih..ahh…cepat…” gumam Jae Joong sambil meremas rambut Yunho kuat-kuat, badannya bergetar sexy saat Yunho menghisap kuat-kuat penisnya. Dan dalam beberapa menit Jae Joong menggeluarkan cairan spermanya di dalam mulut Yunho. ia menelanya hingga habis, menjilati sperma Jae Joong yang masih menempel di penis Jae Joong.
“Ternyata bukan hanya dirimu saja yang manis, bahkan aroma cairanmu juga sangat manis,” ucap Yunho yang mengecup kening dan bibir Jae Joong sekilas, lalu, kedua kaki Jae Joong di buka lebar-lebar sehingga terpampang jelas lubang Jae Joong di mata Yunho.
Yunho menjilati lubang keperjakaan milik Jae Joong, lidahnya menyusup ke dalamnya. Lidah yang menusuk-nusuk lubang Jae Joong membuat ia kehilangan kesadarannya, ia terbius oleh permainan Yunho.
Yunho membuka lebar-lebar selangkangan Jae Joong, memasukkan alat Vibrator ke dalam lubangnya yang sempit dengan perlahan-lahan, sehingga rintihan dari Jae Joong terdengar kembali.
“Ahhkk…Yunho…kau memasukkan apa?”
Setelah Vibrator itu masuk seutuhnya di dalam lubang Jae Joong. Yunho menekan tombol ‘on’ untuk mengaktifkan Vibrator itu. getaran yang berasal dari Vibrator itu, membuat tubuh Jae Joong bergetar dengan sexy.
“Ahhh…ahhh…Ahhkkk…Yuunn…ooohhh…” erang Jae Joong
Yunho semakin mempercepat getaran Vibrator yang berada di dalam Lubang Jae Joong, ia memandangi tubuh Jae Joong dengan penuh nafsu. Melihat tubuh Jae Joong yang bergetar hebat membuatnya ikut mendesah.
“Ooohhh….Kim Jae Joong….” Yunho melumat kembali bibir cherry Jae Joong, tangannya mengocok penis Jae Joong. Dengan gerakkan tangan Yunho yang semakin cepat mengocok serta getaran Vibrator yang berada di lubangnya membuat Jae Joong mencapai Klimaks.
“Arrrgggghhhh….” Erangan keras keluar dari mulut Jae Joong. Jae Joong yang belum sempat mengatur napasnya, tiba-tiba Yunho mencabut Vibrator dari lubang Jae Joong dan telah mengubah posisinya menjadi posisi Doggy Style dan dengan satu sentakkan ia telah memasukkan penisnya yang Big size kedalam lubang milik Jae Joong. “Arrgghhh…uhhhkkk…sakiiiiitttt…ahhh…pelan-pelan Yunn…uhh..”
“Omo…oohhh…. Lubangmu jauh lebih sempit dari yang kubayangkan…ooouhh…enak sekali..” racau Yunho yang mulai menggesek-gesek penisnya yang berada di dalam lubang Jae Joong. Gesekkannya semakin cepat dan Jae Joong pun melakukannya secara berirama. Erangan yang ke luar dari mulut mereka berdua semakin bergaira.
“aahh…lebih…lebih cepat..Yunn…oohh…shitt…” racau Jae Joong yang mencengkram lengan sofa kuat-kuat. Matanya merem menikmati genjotan penis Yunho yang berada di dalamnya.
“Oohhh…yesss…..aku..aku suka lubangmu Jae….ohh…enak sekali…ooh” racau Yunho yang tiba-tiba memasukkan kedua jarinya kedalam lubang Jae Joong. Sehingga di dalamnya terdapat penis Yunho sekaligus dua jari yang tegas dan panjang di dalamnya. “oohh..sempit sekali…yesss..aku suka… saranghae Jae Joong…”
Yunho mulai kembali menggesek penisnya, kedua jarinya menggorek semua lubang Jae Joong di dalamnya. Yunho melakukannya dengan seirama membuat Jae Joong merasakan sensasi luar biasa.
“Ahh…lebih cepat…”
Yunho mulai menggesek penisnya semakin cepatbegitu pula dengan kedua jarinya di dalam lubang Jae Joong. Tangannya yang satu lagi meraih penis Jae Joong, ia meremas penis Jae Joong dengan kuat-kuat. Tangannya mengocok penis Jae Joong semakin cepat, gerakkan pinggulnya juga semakin cepat. Erangan dari mulut mereka semakin keras .
“Ahhkk…. Yunn…aku mau keluarrr…uhh..” erang Jae Joong.
“ahhh…tahan Jae….ahhh..sebentar lagii….ooohhh…”
Jae Joong merasakan penis Yunho berkedut di dalam lubang Jae Joong, Yunho semakin memperdalam penisnya. Dalam sekali sentakkan Yunho mengeluarkan cairannya di dalam lubang milik Jae Joong, tidak berapa lama penis Jae Joong menumpahkan cairannya di tangan Yunho.
“Ahhhkkk…..ahhh…” erang Jae Joong.
“Oooohh..ahhh….” erang Yunho yang menjilati cairan Jae Joong yang menempel di tangannya hingga bersih.
Yunho mengecup kening dan bibir Jae Joong seklias. Lalu, melumat bibir cherry itu dengan lembut, begitupun dengan Jae Joong membalas ciuman itu dengan lembut.
“aku suka padamu Kim Jae Joong”


_Keesokkannya_

_Kim Jae Joong Pov_

Ini pertama kalinya aku bercinta dengan sesama namja, maksudku ini pertama kalinya aku melakukan sex. Dan ini adalah pengalaman pertamaku bersama musisi terkenal yaitu Jung Yunho. waktu itu aku seperti bermimpi bisa bercinta bersamanya.
Walau begitu, aku mendapatkan apa yang paling kuinginkan. Kalaupun besok dunia kiamat, aku rela. Tidak ada apapun lagi yang kuinginkan selain dirinya.
Tidak ada apa pun….
Sekarang aku tidak menginginkan apa pun darinya…
“Hah?” teriak Kim Junsu saat mendengar ceritaku sex-ku bersama Jung Yunho.
“Aku sudah bercinta dengan Jung Yunho!” gumam aku yang tersipu malu saat menceritakkannya pada Junsu teman terbaikku.
“Kamu ini Cuma jadi mainannya!” ucap Junsu dengan lantang.
“ne!” jawab aku dengan senyuman lebar.
“hah? Kok malah senang?” gumam Junsu. “kamu tidak keberatan? Selanjutnya bagaimana?”
“Mana mungkin ada kelanjutannya. Ini akan menjadi kenangan seumur hidupku. Akan kujaga selamanya.” Gumam aku.
Bunga yang sudah bertebaran dengan cantiknya, tidak akan mekar lagi. karena bunga hanya untuk dilihat…
Hari ini aku bolos kerja karena aku ingin menonton konser Jung Yunho. demi melihat suaranya yang sexy dan tariannya yang erotis aku rela sampai bolos kerja.
Wajah dan suara yang paling kusukai, bisa lahir di generasi yang sama dengannya saja aku sudah senang. Aku bahagia bisa bercinta denganmu.
Setelah konser selesai. Tiba-tiba lagu Checkmate terdengar nyaring dari ponselnya. Jae Joong pun segera meraih ponselnya yang berada disaku celananya dan menempelkan ponsel ke telinganya.
“Yeobaeseyo?”
“Kim Jae Joong?”
Aku terkesiap mendengar asal suara tersebut, aku sangat mengenal asal suara itu. suara yang sexy yang dapat menghipnotis siapa saja yang mendengarnya. Suara ini?
“Kamu hari ini datang? Kamu duduk di depankan?”
“Jung Yunho?...bohong! bagaimana bisa? Kenapa kau tahu nomor ponselku?”gumam aku yang terkejut.
“setelah kita becinta Kamu terus melamun. Saat itu aku mengambil ponselmu, kan? Kita sudah bercinta satu kali. Tunggu aku didepan pintu. Bercintalah denganku sekali lagi…”
Apa? Apa katanya? Aku tidak salah dengarkan? Apa ini mimpi? Bohong, masa sih? Kenapa dia bisa ingat padaku? Padahal banyak orang yang ia tiduri tapi tidak ia ingat satu pun, tapi kenapa dia ingat padaku?
Kenapa? Padahal aku sudah memutuskan untuk tidak mengharapkan apapun darinya…
“Anyeong, kim Jae Joongie…” ucap Yunho yang menghampiriku setelah beberapa menit menunggunya.
“Wae Yunho?” gumam aku.
“Wae? Itu karena aku tidak bisa melupakan tubuhmu.” ucap Yunho mengulanginya dan mengecup bibirku sekilas.
Ada apa denganku? Kenapa aku ingin bercinta dengannya lagi? sial, racunnya mulai menyebar_racun yang mengalir dari Yunho_kini meresap ke dalam tubuhku. Sekuat apapun aku menolaknya, aku tidak bisa lari. Dia telah membuatku tercandu, dia juga telah membuatku tergila-gila dan mengharapkan kembali apa yang kuinginkan darinya.
Jung Yunho…Jung Yunho… kau adalah bunga beracun yang berbahaya.
Kata-katanya membuatku gelisah. Jung Yunho, apa kau suka padaku? Tidak, tidak mungkin. Tapi dia bilang suka dengan seks-nya. apa aku bagus di matamu? Aku terlalu takut menyukaimu. Kalau aku bercinta dengannya sekali lagi, aku tahu aku tidak akan bisa kembali lagi. sejujurnya aku terlalu bahagia. kalau aku tidak mengakhirinya saat ini juga, aku akan menyesal. Sebelum aku terluka. Lebih baik jangan terlalu mengharapkannya.
“Jung Yunho.” panggil seorang wanita yang menghampirinya dan segera melingkarkan kedua tangannya ke leher Yunho dan melumat bibir Yunho.
“Goo Hara? Apa yang kaulakukan?” gumam Yunho yang melepaskan pelukkannya dari wanita yang bernama Goo Hara.
“Wae? Bukankah biasanya kau suka aku seperti ini padamu?” gumamnya yang membelai dada Yunho.
Apa-apaan ini? Lihatlah Kim Jae Joong betapa bodohnya dirimu karena terlalu berharap dari seorang Jung Yunho. Kupalingkan wajahku dari mereka. Dan kulangkahkan kakiku menjauh dari Yunho yang sedang bermesraan itu. tiba-tiba tangan Yunho telah memegang sikuku dan membuatku berhenti melangkah.
“Tunggu..”
“Apa yang harus kutunggu darimu?” gumamku.
“kenapa wajahmu bernafsu begitu? Kamu menginginkan aku, ya? Kalau kamu menginginkan aku, aku bisa memberimu sekarang juga.” Ucap Yunho yang mencium telingaku.
“Ahh…kata-katamu… lebih baik kau tunjukkan pada wanita yang bernama Goo Hara itu saja. dia pasti aka senang.” Gumam aku.
“Apa maksudmu?” tanya Yunho.
Apa yang barusan kukatakan? Kutinggalkan Yunho dan melangkah secepat mungkin. Aku tadi berbicara apa? Aku cemburu? Kenapa? Padahal aku sudah memutuskan untuk tidak berharap dan tidak menginginkan lebih darinya. Tapi tanpa sadar aku mengharapkannya…
Aku yang baru melangkahkan kakiku keluar, tiba-tiba segerombolan wartawan menyerbuku dan menanyakan pertanyaan yang tidak kupahami.
“Permisi! Bisa bicara sebentar? Apa hubungan anda dengan Jung Yunho?” tanya seorang Wartawan dengan antusiasnya.
“Hah? Orang biasa, ya?” ucap seorang wartawan lagi.
“salah orang, ya?”
“Tentu saja mana mungkin dia pacarnya Jung Yunho.” ucap wartawan lagi.
Apa sih? Ya, aku tahu. aku memang bukan siapa-siapa Yunho, aku tahu itu. Aku terlalu mengharapkan sesuatu darinya. Bodohnya diriku. Kau ini kenapa Kim Jae Joong? Padahal sudah tahu jika aku terlalu berharap, maka aku akan menyesal.
“Kim Jae Joongie!” Yunho yang memanggilku dengan suara lantang membuatku terkesiap melihatnya. Lalu, ia menggengam tanganku dan melanjutkan kata-katanya. “Apa-apaan tadi? Kita bicarakan dulu yang benar!”
Aku yang belum sempat berbicara, tiba-tiba beberapa wartawan menyerang Yunho dan mulai menanyakan pertanya-pertanyaan anehnya. Aku yang tidak ingin terlibat dengan semua ini, lebih baik aku pergi dari sini.
“Jung Yunho-sii, apa hubungan anda dengan aktris bernama Goo Hara? Gosipnya anda sering ke rumahnya?” ucap seorang wartawan.
“Ahk..Joongie? Kim Jae Joong, bisa bicara sebentar? Uhhkkk…dasar wartawan cerewet…kalau kalian mau mendapatkan berita tentang diriku, oke. Akan kuberitahu kebenaran. Aku Jung Yunho, sering bercinta dengan dia terus!” Yunho yang tiba-tiba memelukku dan berbicara dengan lantangnya di depan wartawan membuatku berdiri kaku.
“Mwo? Lepas..” gumam aku yang menepis tangan Yunho dan segera berlari menjauh darinya.
Seharusnya aku mengakhiri semua ini sebelum terlambat. Aku harus menyerah… padahal aku sangat menyukainya…Ya. Aku sangat menyukainya..tapi aku bukan siapa-siapanya, aku hanyalah seorang Fans yang selalu mendukungnya dan menjadi suplemen baginya. Aku tidak pantas menyukainya secara berlebihan begini…Ya. Bukan hanya aku saja yang menyukainya…seluruh dunia ini pasti menyukainya…
“Hei…Ayo lari… bodoh.” Ucap Yunho sambil mengemudi mobilnya.
“Jung Yunho? aku tidak bisa bersamamu lagi..”
“Kamu mau berpisah dariku? Padahal aku sangat menyukaimu.” Ucapnya yang keluar dari mobilnya.
“Mwo?”
“Perasaanmu terlihat jelas waktu kita bercinta…” ucapnya sambil mengusap-usap pipiku. “Hei, sebaiknya kita berbicara di dalam mobil sebelum wartawan itu mengejar kita.”
Sial, akhirnya aku tidak bisa lari darinya… akhirnya aku tertangkap olehnya..
“Kau bisa lari dari wartawan. Tapi kau tidak akan bisa lari dariku…” ucapnya yang melumat bibirku dengan penuh nafsu. “Aku menyukaimu. Saranghae Kim Jae Joong…aku akan membahagiakanmu seumur hidupku.”
“Nado..” ucap aku tanpa pikir panjang.
“Mau bercinta di dalam mobil chagya?” gumam Yunho yang kembali melumat bibirku dengan nafsu, kini ciumannya telah beralih keleher jenjangku. Ia memang hebat membuatku tergila-gila olehnya.
Kali ini aku tidak akan lari lagi darimu. Karena dirimu seperti bunga beracun yang telah membuatku terhipnotis olehmu. Dan aku terlalu menyukaimu…



_End_

r FF/Yaoi/YunJae/Study and Study/Nc-21/ Oneshoot

Title : Study and study
Part 1Shoot
Rate : Nc 21
Cast : YunJae
Author : Syifa syarifahYunJaeShipper’Cassielf






Happy Reading





-Author Pov-

Kim Jae Joong adalah seorang anak berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku 3 SMA, Jae Joong adalah anak yang rajin dan berprestasi di sekolahnya. setiap pulang sekolah jae joong masih memiliki jadwal belajar di rumahnya bersama guru private-nya.
“hufft…hari ini belajar bahasa inggris. Capek juga setiap hari belajar” gumam Jae Joong yang sedang membersihkan kamarnya sebelum guru private-nya datang.

-Jae Joong Pov-

“akhirnya kamar ku bersih juga… hufft…capek sekali. Mumpung guru belum datang, sebaiknya aku tidur sebentar saja, lumayan menghilangkan rasa capek sedikit.” Gumam aku yang melepaskan kemeja dan celana panjang ku lalu, menggantungkan pakaianku ke dalam lemari pakaianku.
kini aku hanya menggunakan boxer berwarna putih saja yang melekat dibagian bawah ku. kudekati kasurku yang besar, Kujatuhkan tubuhku di atas kasur yang empuk, laluku pejamkan mataku.


-Author Pov-

Jae Joong akhirnya tertidur dengan pulas di kamarnya. Tiba-tiba umma nya memanggil dan mengetuk-ngetuk pintu kamar Jae Joong.
“Joongie….Jae Joongie..guru mu sudah datang. Joongie, kamu sedang apa dikamar sih?? Cepat buka pintu kamar mu.” Teriak umma jae joong. Jae Joong pun tidak membalas panggilan ummanya. Ummanya yang memanggilnya beberapa kali tetap saja tidak ada jawaban dari balik pintu kamar Jae Joong.
“Mian, ahjumma. Mungkin Jae sedang tidur” ucap guru itu.
“dia belum boleh tidur sebelum belajar. Sebentar lagi dia kan mau masuk universitas, jadi dia harus rajin belajar agar masuk univ yang terkenal.” Omel umma Jae Joong yang memegang gagang pintu kamar Jae Joong dan segera membukanya. Lalu, “Aigho, Kim Jae Joong?”
“mungkin dia kecape-an” ucap sang guru yang melirik sekilas dari belakang pundak umma Jae Joong.
“mianhamnida Mr.Yunho, sebaiknya anda masuk ke kamarnya saja.” ucap umma jae joong yang lelah memanggil-manggil anaknya dan akhirnya ia menyerah dan menyuruh sang guru memasuki kamarnya yang tidak terkunci.
“ne ahjumma.” Ucap seongsaenim yang melangkah masuk ke arah kamar Jae Joong.

-Yunho Pov-

Aku Jung Yunho, guru private Kim Jae Joong. Usia ku masih 24 tahun. Jae Joong adalah muridku yang pintar, dia adalah murid kebanggaanku. selain pintar jae joong sangat cantik, dia adalah namja cantik yang pertama kali kulihat. Dan membuat ku terpesona untuk melihat wajah manis-nya itu.
“Sillyehamnida… Kim Jae joong boleh saya masuk?” ucap aku yang sudah membuka pintu kamar jae joong yang tidak terkunci itu.
Aku yang memasuki kamarnya yang rapih dan bersih, mataku terpaku pada sebuah pemandangan yang indah. Namja cantik itu tertidur di atas kasur yang besar, ia tertidur pulas. Wajahnya bagaikan seorang putri. Manis sekali. Bahkan ia tidur hanya menggunakan celana pendek saja.
“omo….!!! Cantik sekali namja ini, apa dia malaikat?. Dia makin terlihat sexy jika sedang tertidur” ucap aku yang mendekatinya yang sedang tidur.
Ku lihat tubuh putih dan postur tubuh yang bagus serta dada yang bidang dengan nipple yang berwarna pink, membuatku ingin sekali untuk menyentuhnya. Bibir cherry yang berwarna merah merekah dan kulit-nya yang halus, membuat-nya semakin bertambah sempurna.
“Jae Joong kau sangat cantik sekali dan kau telah membuat ku tergila-gila oleh mu.” gumam aku sambil berlutut di depan kasur Jae Joong dan mendekatkan wajahku ke wajahnya.
Ku sentuh pipinya, halus…sangat halus kulit ini….dan kusentuh bibirnya, bibirnya juga sangat halus. Bibir ini pasti sangat manis, manis seperti diri mu. Ku sentuh dadanya yang bidang dan jari-jariku sudah menyentuh nipplenya yang kecil itu…
“nnnngggg……uuhhh…..”desah Jae Joong yang mulai mengerjap-ngerjapkan matanya.
“kau sudah bangun manis?” ucap aku dengan gugup.
“mr.yunho? anda sedang apa di kamarku? apa sudah dari tadi anda melihatku tertidur?” ucapnya yang terkejut dan melihat kondisinya yang tertidur dengan menggunakan celana pendek saja, segera dia tutupi dengan selimut. Dan membuat wajahnya merah merona.
“ahhaaa..kamu manis sekali. yah…mianhae, tadi niatku ingin membangunkanmu. Tapi, karena kau tertidur pulas aku pun tidak tega untuk membangunkanmu.” Ucap aku.
“jangan memanggilku manis. Aku ini namja tau..!” omelnya yang menyembunyikan wajah merah itu di dalam selimutnya.
“ahhaa…ok. Sekarang mari kita memulai belajarnya” ucap aku yang sudah membuka buku pelajaran dan duduk di sampingnya.
“mian, bisakah anda keluar sebentar?” ucapnya.
“waeyo?” yunho mengerutkan keningnya.
“apa anda ingin aku belajar dengan kondisi seperti ini?” ucap-nya.
“memang ada apa dengan kondisimu? Kau terlihat baik-baik saja?” Tanya aku yang pura-pura bodoh.
“aku ingin menggunakan pakaian mr.jung yunho. Apa anda ingin melihatku tidak berpakaian?” omel-nya.
“lebih bagus tidak berpakaian.” Ucap aku.
“mwo? Mwo? Anda tadi berbicara apa? Please replay.” ucap-nya sambil memegang telinganya yang mungkin ia kira salah dengar.
“maksud saya tidak usah berpakaian juga tidak apa-apa. Lihat ini sudah jam berapa? Jam pelajaranmu seharus-nya sudah habis dan kamu telah menyia-nyiakan waktu. Sekarang mari kita mulai belajar..” omel aku yang segera membuka selimut Jae Joong agar jae joong segera belajar.
“ne, jeongmal mianhae” ucapnya yang segera duduk dimeja belajarnya dengan boxernya saja.

-Jae Joong Pov-

Baru pertama kali aku belajar tanpa menggunakan pakaian, rasanya malu sekali. Bukan hanya itu, sepertinya Mr.Yunho sedang memperhatikan tubuhku ini, aku benar-benar sangat malu.
“kalau begini terus, aku tidak bisa konsen dalam belajar.” Gumam batinku yang sudah gelisah.
Tiba-tiba sesosok tangan menyentuh pahaku yang sangat sensitive. bukan hanya menyentuh, tangan itu mulai mengelus-elus pahaku dengan tangan-nya yang besar dan dingin.
“ahhhh…??!!! Mr.Yunho, apa yang anda perbuat?” teriak aku yang langsung menghindar dari Mr.Yunho.
“mian, sepertinya aku telah membuat mu terkejut. Abis-nya dari tadi aku panggil-panggil tidak dengar juga. Apa yang telah kau lamunkan? Sekarang kita sedang belajar, jadi bisakah anda konsen dalam pelajaran?” omel-nya.
“mianhamnida!” ucap ku yang kembali duduk disamping-nya.
“ok! Karena kita sedang belajar bahasa inggris, sebaik-nya kita berkomunikasi dengan bahasa inggris juga. Bagaimana my sweety?” Tanya-nya yang membelai dagu ku.
“tapi, Mr.Yunho. speakingku masih payah” ucapku yang menjauh kan wajahku dari-nya.
“aku yakin kamu pasti bisa. Kalau tidak di coba kita tidak akan tau kan?” ucap Mr.Yunho yang mengangkat dagu ku.

Mr.yunho yang sedang mengajariku, tercium aroma parfum dari tubuhnya. Wangi-nya sangat maskulin, ku lirik wajah-nya yang berdekatan dengan ku. ternyata guruku setampan ini, ku lirik postur tubuh-nya yang kekar dan bagus itu sungguh membuatku takjub oleh-nya.
Entah mengapa aku jadi suka curi-curi pandang pada mr.yunho, jantungku jadi berdebar-debar. Hati sangat gelisah dan aku tidak bisa konsen dalam belajar karena aku dan mr.yunho terlalu dekat.
“what you love to steal a glance at me, sweet?ok, aku akan memberikan mu tugas. Jadi, Tolong artikan apa yang aku ucapkan nanti..” ucapnya yang berbisik di telinga ku yang sensitive itu dan membuat ku terkejut oleh tindakan-nya.
“aahhhh…….?! Mr…”desah ku yang geli akibat tindakannya.
“wow…your sighs very sexy at all. what you want to seduce me?” bisik nya yang kali ini tangan-nya sambil mengelus2 paha ku.
“ahhh…mr.yunho…hentikan…” ucap ku. aku benar-benar tidak mengerti apa yang mr.yunho ucapkan, tapi entah mengapa itu telah membuat ku terangsang.
“Your face is very beautiful, your body is very sexy, and your lips are colored red. makes me tempted .. I love a man like your self.” bisiknya yang semakin terdengar sexy dan membuat ku terangsang.
“mr.yunho……nnnggg…” ucap ku yang semakin pasrah saat tangan yunho mengelus-elus dada ku.
“if you want to do sex with me? I really like your ...”ucap-nya yang bertekuk dihadapan ku.
“mwo?mwo? saya tidak paham.” Ucap aku yang terkejut.
“jawab saja ‘yes or no’ “ ucap-nya dengan senyumnya yang lebar.
“nggg….y…yess…” ucapku yang tiba-tiba bibir ku terbuka sendiri untuk menjawabnya.
“ok, kalo gitu aku tidak akan segan-segan untuk membuatmu horny.” Ucapnya yang tiba-tiba mengangkat tubuh ku ke atas kasur.
“gyaaaaaa….mr.yunho…..apa yang anda lakukan? Sebenarnya aku tidak mengerti apa yang anda bicarakan….” Teriak aku yang saat itu tangan yunho mulai membelai paha ku.
“hhmm….yang tadi ku maksud adalah. Apakah kamu mau melakukan sex bersama ku? hehhee..kamu manis banget..” ucapnya yang membuat ku syok.
“NOOO…..!!! NOO…DON’T TOUCh ME….pleasee…..” teriak aku yang memukul-mukul dada Yunho dan untuk segera meloloskan diri. Yunho sangat kuat, jelas-jelas aku tidak akan mampu untuk meloloskan diri. Sial..!
“ahhh..kalo seperti itu kamu jadi makin manis chagy..” ucapnya yang sudah membuka kemejanya.
“wow….body-nya keren juga…..wah….sexy sekali namja ini…”gumam aku dalam hati sambil menelan air liur ku karena melihat tubuh perfect mr.yunho.
“your like my body?” Tanya mr.yunho dan aku pun hanya bisa menggangguk-angguk seperti orang bodoh.

-Author pov-

Dilumatnya bibir cherry jae joong yang berwarna pink itu. yunho pun tidak pernah lupa untuk menghisap bibir nya dan menggigitnya agar jae joong dapat membuka mulutnya. Ia memasukkan lidahnya dan segera ia lumat bibir Jae Joong tanpa ampun. Memainkan lidahnya di dalam rongga-rongga mulut Jae Joong, lidah yang saling bergulat di dalamnya dan saling hisap-menghisap.
Yunho yang masih mengisap bibir atas Jae Joong tangannya mulai menjelajahi dada bidang Jae Joong, mengelus-elusnya,dan meremasnya kuat-kuat. Jari-jari Yunho mulai menggesek-gesek puting Jae Joong, jari-jarinya memilin kedua puting itu. Lidahnya sibuk menjilati telinga Jae. Kini lidahnya turun menyapu seluruh leher jenjang Jae Joong, menghisapnya dan meninggalkan bekas-bekas tanda cinta di samping leher Jae Joong yang mulus.
Ciuman Yunho kini menjelajahi dada bidang Jae Joong, lidahnya yang sexy tak lupa memainkan putingnya, menjilatinya dan menghisapnya kuat-kuat membuat desahan-desahan nikmat keluar dari mulut Jae Joong.
“ahhh….Yun…ohh..” erangnya sambil meremas-remas kepala Yunho. ia menghisap dada Jae Joong kuat-kuat dan meninggalkan banyak tanda di mana-mana. Setelah puas dengan dadanya, Yunho mulai menciumi perut sixpack Jae Joong, menjilatinya tanpa ada yang tersisah.
Yunho melirik ke arah celana boxer Jae Joong yang terdapat tonjolan besar di sana. Senyum Yunho melebar, ia sangat senang melihat pemandangan seperti ini.
Di kecupnya tonjolan milik Jae Joong, mengelusnya secara perlahan-lahan membuat Jae Joong semakin menggerang nikmat.
“Arghh… aku mohon jangan siksa aku lagi… lakukan Yun..cepat…” pintanya.
Yunho melucuti celana panjangnya sendiri, ia sengaja tidak membuka underwearnya karena ia masih ingin bermain-main pada Jae joong. Di buka lebar-lebar kedua paha Jae Joong segera ia tindih, yunho mulai melumat kembali bibir Jae Joong. Ia menggesek-gesekkan penisnya yang sudah tegang dan masih terbungkus underwear ke penis Jae Joong yang juga masih memakai boxernya. Ia menggeseknya semakin cepat. Jae joong pun melakukannya dengan seirama. Desahan dari mulut mereka berdua keluar dengan bersamaan. Membuat seluruh ruangan di penuhi desahan-desahan mereka berdua.
“Ahh..ohhg..aku sudah tidak tahan…” gumam Yunho yang melucuti boxer Jae Joong.
“Ahhhkk..Yun… cepat lakukan…ahh..” pintanya sambil menggesek-gesek penis Yunho dengan pahanya.
“Ohh.. Joongie…” erangnya yang mengelus penis Jae Joong.
“hhm…hhh..yun..ho..”
Lidah Yunho yang lihai menyapu seluruh pangkal penis Jae Joong, tangannya meremas Twin ball milik Jae Joong. Lidahnya tak lupa menyapu lubang penis Jae Joong, menghisapnya kuat-kuat.
“Hoh..oahh..ahhh..enaakkk..ahh”
Tangan besar yunho membelai lalu mengocoknya secara pelan, yunho mengecup lubang penis Jae Joong dan memasukkan penisnya ke dalam mulut Yunho. melumatnya seperti permen lollipop, memasukkan seluruh penis Jae Joong hingga ke dalam tenggorokkannya, Yunho mengeluar masukan penis Jae Joong dengan cepat.
“Oohh…ahh..Yunn…fas..terr…ahh.. ahh.. aku juga ingin mencoba milikmu.” erang Jae Joong sambil meremas rambut Yunho dengan erat. Yunho merubah posisi ‘69’ agar penisnya dapat di rasakan Jae Joong.
Tanpa pikir panjang Jae Joong segera melumat penis Yunho. JaeJoong sangat menikmatinya ia merasakan sensasi luar biasa saat penisnya di kulum Yunho dan ia mengulum penis Yunho. mengulum penis sambil di kulum sungguh luar biasa nikmatnya. Yunho mengerang nikmat saat Jae Joong mengeluar masukkan penisnya dan meremas Twin Ball milik Yunho.
“Oohhh..yeeeahhh..Joongiiee..shitt…” erang Yunho sambil meremas Twin ball Jae Joong.
Yunho tak mau kalah dengan permainan Jae Joong, ia segera menghisap kuat-kuat milik Jae Joong, Yunho merasakan penis Jae Joong mulai berdenyut di dalam mulutnya lalu,Yunho menghisap kuat-kuat penis itu. hingga Jae Joong menggerang kenikmatan dan mengeluarkan semua cairan percumnya di dalam mulut Yunho. Yunho pun menelannya hingga tak tersisa, menjilat percum yang masih menempel di penis Jae Joong hingga bersih.
Tidak berapa lama Yunho mengeluarkan percumnya di dalam mulut Jaejoong yang mungil itu. yunho memasukkan penisnya lebih dalam sehingga penis Yunho mencapai tenggorokan Jae Joong, Jae Joong pun tersedak karena banyaknya percum yang mengalir keluar dari penis Yunho karena Jae Joong tidak bisa menampung semua percum milik Yunho, sebagian keluar dari sela-sela mulutnya dan ia segera menelan semua percumnya tanpa ada sisa sedikit pun.
“Ahh…enak…ohh…cairan milikmu sangat manis, sama seperti dirimu, Joongie.” gumam Yunho yang membelai pipi Jae Joong dan mendaratkan ciuman di kening Jae Joong lalu, ciuman itu turun ke hidung, dan di ciumnya kedua pipi mulus Jae Joong hingga bibir Yunho mendarat di bibir cherry milik Jae Joong. Yunho mengecup sekilas bibir Cherry itu dan segera melumatnya dengan lembut.
Menghisap bibir atas Jae Joong dan menyapu seluruh bibir Jae Joong dengan lembutnya. Yunho menyusupkan lidahnya kedalam mulut Jae Joong menyapu seluruh salvia di dalamnya dan menghisap lembut lidahnya. Tangannya tidak lupa meremas kedua pantat Jae Joong
Jari-jarinya yang tegas dan panjang membelai lubang keperjakaan Jae Joong. Jae Joong pun mendesah. Yunho sudah menyiapkan telunjuknya untuk menjebol lubang keperjakaan milik Jae Joong, Jae Joong mengerang kesakitan. Akhirnya jari telunjuk Yunho masuk seutuhnya ke lubang Jae Joong. Kini jari telunjuknya mengorek dan memutar-mutar di dalam lubang Jae Joong sehingga lubang itu semakin membesar dan Yunho memasukkan jari tengahnya. Jae Joong pun merintih saat kedua jari yang tegas dan panjang memasuki lubangnya yang sempit itu.
“ahh..Yun…sakit…”
“tenang chagi, ini baru mula jadi kau harus menahannya, ya.” Gumam Yunho yang mengeluar masukkan kedua jarinya di dalam lubang milik Jae Joong. Yunho memutar-mutar kedua jarinya semakin cepat, lubang milik Jae Joong semakin membesar dan ia menambahkan jari mansinya ke dalam lubang milik Jae Joong dan sekarang ada tiga jari di dalam lubang milik Jae Joong. Jae Joong pun merasakan perih pada lubangnya, ia mencengkram pergelangan tangan Yunho.
“Ahhhkk.. Yunn..sakit..”
Tetapi Yunho tidak mempedulikan raut wajah Jae Joong, ia sibuk mengorek seluruh isi lubang Jae Joong dengan lihainya. Yunho merasa lubang Jae Joong sudah merasa cukup lebar untuk ukuran penisnya. Ia mengeluarkan ketiga jarinya yang gemuk dan panjang itu.
Yunho memiringkan tubuh Jae Joong dan di taruhnya satu kaki Jae Joong ke pundaknya. Ia mulai membelai lubang Jae Joong dengan penisnya.
“hmm..ahh…lakukan…se..karang..” pintanya. Dan Yunho segera memasukkan penisnya yang Big size itu kedalam lubang keperjakaan milik Jae Joong.
“Ahhhkkk..Yunn..hentikannn…uhh..sakit..” rintih Jae Joong yang mencengkram kuat-kuat pergelangan tangan Yunho untuk menahan rasa sakitnya. Yunho merem melek saat penisnya ingin menjebol lubang milik Jae Joong.
Yunho hampir frustasi saat penisnya tidak berhasil masuk ke dalam lubang sempit itu. kenapa lubang itu cepat sekali menutup? Yunho memegang penisnya dan mendorong secara paksa agar masuk ke dalam lubangnya. Jae Joong mengeluarkan air matanya karena menahan rasa sakit yang ia rasakan.
Akhirnya Yunho berhasil memsaukkan setengah penisnya ke dalam lubang milik Jae Joong. Ia melihat mata Jae Joong terpejam dan meneteskan air mata karena menahan sakit. ia pun menghapus air mata itu dan mengecup kening lalu mengecup mata Jae Joong. “ahh…oohh…lubangmu sungguh sempit..aku suka…Mianhae, sebentar lagi rasa sakitnya pasti hilang… percayalah padaku.”
Yunho mendorongnya dan setelah berhasil masuk seutuhnya. Yunho diam sejenak agar menghilangkan rasa sakit yang di rasakan JaeJoong.
“Uhhkk..Appo…hiks…appo…” erang JaeJoong yang melihat Yunho sudah mulai menggesek penisnya perlahan-lahan. “Ahhhkk..Yuunnnn…oohh…”
Yunho mengeluar masukkan penisnya semakin pasti dan rasa sakit yang di derita JaeJoong kini di gantikan oleh rasa nikmat yang tak terbayangkan olehnya. Yunho memegangi kaki JaeJoong yang berada di pundaknya dan menggoyangkan pinggulnya semakin cepat dan berirama.
“Ooohhh….nikmat….ahhh…Joongie..ahh..sarang..saranghae…” racau Yunho yang wajahnya sudah terlukis oleh rasa nikmat yang tak bisa diungkapkan.
Yunho mengganti posisi Jae Joong tanpa menggeluarkan penisnya. Ia memangku JaeJoong ke pangkuannya dan saling berhadapan. JaeJoong melingkarkan kedua tangannya ke leher Yunho sambil mengoyangkan pingulnya dengan cepat dan menggesek-gesekkan penisnya di perut Yunho.
Yunho yang mengikuti gerakan JaeJoong kini ia melumat bibir cherry JaeJoong sambil menggoyangkan pinggulnya dengan cepat dan memainkan putting JaeJoong. Melumat bibirnya dengan ganas, saling hisap dan saling melumat hingga kecapan dan desahan terdengar memenuhi seluruh kamar.
“Hmm…Yuunn..ckkpp..ahhk..” JaeJoong yang melepas ciumannya kini ia menciumi leher jenjang Yunho dan membuat tanda merah disana dan menghisapkuat-kuat jakun Yunho. membuat Yunho menggerang kenikmatan.
“Ohh..hmm..uhhh….Joongiee…yess…” erangnya.
Yunho yang sudah bosan dengan posisi berpangku depan. Ia mengganti posisi JaeJoong menjadi posisi ‘Doggy Style’. JaeJoong yang berposisi menungging membuat Yunho semakin leluasa menghajar lubang milik JaeJoong.
Yunho meremas kedua pantat JaeJoong yang kenyal dan putih itu. menggoyangkan pinggangnya semakin cepat dan kasar tak lupa mengocok penis JaeJoong.
“Ahhkk…yessss….Yunn…shitt..lebih cepa..ttt…” erang JaeJoong kedua tangannya sudah tak sanggup menahan beban tubuhnya yang sedari tadi bergetar hebat karena genjotan kasar Yunho.
Yunho menghajar lubangnya tanpa ampun. Penis Yunho semakin dalam di dalam lubangnya dan mengeluar masukkannya dengan cepat sehingga kasur yang ia tempati bergetar hebat. “Oohh…yeaahhh….Joongiieee….ahhh…..nik…mat..ahh..”
Yunho yang tahu JaeJoong sudah tidak mampu lagi dengan posisi ‘Doggy Style’. Yunho merubah posisi Jae Joong. Ia memangku JaeJoong. Tubuh JaeJoong membelakangi Yunho. Yunho menciumi punggung putih JaeJoong tangannya mulai meremas penis JaeJoong, menggocoknya secara cepat dan tak lupa menggoyangkan pinggulnya dengan cepat.
“Ooohh..yeaahh…Yuunnn…aku…mauuuu..keluuarrr….ahhh…..” teraik JaeJoong.
Yunho merasakan penis JaeJoong berdenyut di genggamannya dan yunho semakin cepat menggeluar masukkan penisnya. Ia juga merasakan penisnya mulai berdenyut di dalam lubang JaeJoong. “Oohhh..ahhh..ahhhkk..tahan Joongieee…kita keluarr..kan..ahh..bersama…”
Yunho semakin kasar mengeluarkan masukan penisnya di dalam lubang JaeJoong dan tangannya semakin cepat menggocok penis JaeJoong. Dengan sekali sentakkan JaeJoong mengeluarkan spermanya ditangan Yunho dan Yunho mengeluarkan cairannya di dalam lubang JaeJoong.
“Ahhhhkkkkkkk…Yunnn….aahhh..”
“Ahhh…..hhhhh..Joongiieeee..uuhhh..”
Sperma yunho mengalir banyak sehingga cairan Yunho mengalir dari dalam lubang JaeJoong. Yunho pun mencabut penisnya ia menjilati tangannya yang penuh dengan cairan JaeJoong, ia menjilatinya sampai bersih lalu, mengecup sekilas kening dan bibir cherry JaeJoong sekilas.
“Saranghae… Jheongmal saranghae Kim JaeJoongie..” Yunho yang memeluk erat tubuh JaeJoong dan melumat bibir JaeJoong dengan lembut.
“Nado…Nado saranghae My teacher… maksudku Jung Yunho yang pervert” ucap JaeJoong yang mengecup pipi Yunho membuat wajah Yunho terasa panas.
“hehheeee…. Bagaimana kalau sebelum kita memulai belajar, kita melakukan ini dulu? Biar belajar semakin bersemangat? Kau setujukan muridku yang cantik?” ucap Yunho yang mebelai dagu JaeJoong.
“Mwo?? Setiap hari? Aku tidak sudi!”
“Ya! Kim JaeJoong, walau kau tidak mau. Aku akan membuatmu horny.” Ucap Yunho yang menindih tubuh JaeJoong dan melumat bibir Yunho dengan penuh nafsu lalu.
Hari ini JaeJoong mempelajari pelajaran yang sangat bagus dari seorang guru yang ia cintai. Pelajaran tentang sex lalu Jung Yunho memulai kembali ronde kedua dengan JaeJoong, mengajari banyak tentang sex dan gaya baru bersama JaeJoong.





_The End_