YunJae Love2.

YunJae Love2.

Kamis, 16 Desember 2010

FF/YunJae/Yaoi/*Crazy Love*/Part 8 ( Ending )

Title : Crazy Love
Part : 8 ( delapan ) End
Nc : 17/ 21
Cast : Kim Jae Joong, Jun Yunho, Shim Changmin
Author : Syifa Syarifah YunJaeFujoShipper-Cassielf




Seblum’a Author ingin m’ngucpkan terima kasih ats dkungan kalian, karena ats dukungan kalian Author bisa menyelesaikan FF ini. Dan bila ada kesalahan kata/ ada k’salahan dlm FF ini. Mohon d’maklumi karena Author bermksd m’nghibur reader sekalian. Gomawo…..^^

~met bca~


~Pov : Jung YunHo~
Hari ini Jae Joong tidak masuk sekolah. begitu pun dengan changmin yang kemarin mengantar jae joong pulang sekarang ia juga tidak masuk sekolah, Jae joong juga tidak menghubungi aku atau tidak mengirim surat ke sekolah.
“Hufft..~ hari ini jae joong tidak masuk sekolah. Apa dia masih sakit? Tapi kenapa dia tidak menghubungi ku? hari ku jadi sepi tanpanya.” gumam batin ku
“ hei..Yunho. ada apa? kenapa kau tidak ceria seperti biasanya?” Tanya Junsu yang menepuk pundak ku.
“mungkin, bidadarinya tidak ada disampingnya. Jadi, yunho stress karena tidak ada yang dia pandang selain bidadarinya itu.” Sahut Yoochun yang meledek aku.
“hei..kalau sudah tau. Bisakah kau suruh mulut mu untuk diam?” omel aku
“hah..baru ga ketemu sehari, udah kayak ga ketemu selamanya aja.” Ejek junsu
“hahahaa..kalau kau mengkhawatirkannya, kenapa kau tidak kerumahnya saja?” sahut Yoochun
“Betul juga yah! Aku baru sadar. Baiklah, pulang sekolah aku akan kerumahnya.” Jawab aku
“ah..kau itu memang buodoh atau telmi sich?” omel junsu.

Setelah pulang sekolah, aku kerumah jae joong yang di rumah itu terlihat sepi dan tidak ada orang sama sekali. Aku pun membunyikan bel rumah yang terdapat di sebelah pintu rumah jae joong dan aku yang sudah membunyikan bel itu belkali-kali. Tapi, tidak ada jawaban sama sekali dari jae joong.
Aku yang mencoba menghubungi handphone jaejoong. Akan tetapi ,ponselnya sama sekali tidak aktif. Begitu pun dengan changmin yang ku telpon sama sekali tidak diangkat olehnya.
“aiss….Kim jae joong…. kenapa ponsel mu tidak aktif sich? Dan kau changmin… kenapa kau juga tidak menjawab telpon ku?” omel aku yang menekan-nekan tombol ponsel ku dengan kesal.

Aku pulang dengan rasa kecawa dan terus mengkhawatirkan jaejoong yang tidak menelphone ku sama sekali. Aku pun tidak biasa tidur karena memikirkan jae joong, hati ku selalu mengkhawatirkan mu dan aku pun selalu merindukan wajah mu yang cantik itu.
“yak…kim jae joong kau kemana sich? Kau tahu aku selalu memikirkan mu. Apa kau juga memikirkan aku? Kenapa kau selalu membuat ku khawatir sich?” gerutu aku sambil melihat fotonya.

~ Author Pov~

*2 minggu kemudian *
Yunho yang masih memikirkan jae joong yang sudah 2 minggu tanpa kabar membuatnya stress, yunho tanpa jae joong menjadi siswa pendiam dan pemurung dikelasnya.
“hei, kenapa wajah mu murung terus sich? Tidak enak dipandang tahu.” Sahut junsu
“diam kau!” jawab yunho sambil memandangi sebuah kotak yang ia pegang.
“apa yang kau pegang yun?” Tanya yoochun
“hadiah buat joongie. “ jawab yunho
“apa isinya? Aku mau lihat.” Sahut junsu yang penasaran
“pengen tahu saja!” jawab yunho

Bel pelajaran di mulai saat itu seseorang memasuki kelas dengan terburu-buru dan aku kecewa sekali kalau yang datang ternyata bukan jae joong, Ia adalah changmin.
“min, di mana joongie? Kenapa aku telphone, ponselnya tidak aktif? Begitupun juga dengan kau yang tidak mengangkan ponsel mu? Kenapa? Sekarang joongie ada dimana?” Tanya yunho dengan kesal
“hei, apa itu cara mu jika bertanya pada seseorang? Sopan sedikit kenapa? Aku kan baru datang!” jawab changmin yang acuh pada yunho.
“AKU TANYA PADA MU DENGAN BAIK-BAIK SHIM CHANGMIN!…KAU…KURANG AJAR…SEKARANG AKU TANYA DIMANA JOOGIE?” teriak yunho yang membuat terhentinya pelajaran dan seisi kelas menjadi kacau.
“apa kau tahu sopan santun? Biasa kah kau bertanya di saat waktu yang tepat? Aku benar-benar malas meladeni orang buodoh seperti mu Jung Yunho!” omel changmin yang saat itu yunho sudah geram oleh perkataan changmin dan ingin memukulnya.
“bisakah kalian diam? Jung Yunho, Shim changmin. Kalian ber2 keluar dari kelasku dan bersihkan toilet sekarang juga.” Teriak seonsaengnim.
“mianhamnida seonsaengnim!” sahut yunho dan changmin.

Yunho dan changmin segera membersihkan toilet.
“hah? Hari ini benar-benar sial. Ini semua salah kau.”gumam changmin
“mwo? Bukan kah kau dulu? Aku Tanya baik-baik, kenapa kau men jawabnya pakai urat? Hei, sekali lagi aku mohon! Kali ini aku memohon pada mu, beritahu aku dimana joongie sekarang?” sahut yunho yang membungkukkan badannya di depan changmin.
“aku tidak tahu. Berhenti memohon seperti itu, kau terlihat rendah sekali!” Jawab changmin dengan angkuh.
“biarlah dimata mu ini aku rendah. Tapi, Hanya ini yang biasa ku lakukan. Ku mohon beritahu aku.” Sahut yunho yang bertekuk lutut di depan changmin.
“aku tidak tahu….sudah jangan ganggu aku lagi!” omel changmin
“apa pun yang kau minta akan ku penuhi, asal pertemukan aku dengan joongie. Aku mohon!” sahut yunho yang sudah menjatuhkan air matanya.
“berdirilah! Sekarang ia ada di rumah sakit dan dirawat. Sebenarnya aku sudah janji pada jae joong untuk tidak mengatakan hal ini pada mu.tapi apa boleh buat, tampang mu sudah melas banget sih! ” Jawab changmin
“MWO?! Rumah sakit?bagaimana keadaannya? apa sekarang sudah membaik? Pulang sekolah mau mengantar aku kesana?” Tanya yunho yang panik.
“hei, bisakah kau tenang.? Nanti pulang sekolah aku mau menjenguk jae joong, jadi tenang lah.” Omel changmin.
“ne. gomawo. Kali ini kau benar-benar baik pada ku!” sahut yunho
“yah, karena kau bilang mau melakukan apa saja. Jadi, tolong gantikan aku membersihakan toilet ini yah? Kalau tidak aku tidak mau mengajak mu ketemu sama joongie loh!” jawab changmin
“mwo? Tapi..tapi…tugas..ini kan…?” sahut yunho
“yak..No comment!..mau tidak?” Tanya changmin
“ya dech! Biar aku saja yang kerjakan semua” jawab yunho
“ok! Aku mau makan dulu yah! Ntar aku kesini lagi kok! Bye” sahut changmin
“tidak kembali juga tidak apa! Menyebalkan.” Gerutu yunho dalam hati.

Setelah pulang sekolah yunho dan changmin segera menjenguk jae joong yang berada di rumah sakit. Setelah sampai, yunho langsung menghampiri jae joong yang sedang berbaring di kasur. yunho yang benar-benar kangen dengan jae joong lalu memeluknya yang akhirnya jae joong terbangun dari tidurnya.
“ngg..?? siapa???” Tanya jae joong yang masih setengah sadar
“joongie…aku benar-benar rindu sekali pada mu. Kenapa kau tidak memberitahu ku soal ini?” sahut yunho yang masih memeluk jae joong.
“yu…yun..yunnie?? kenapa kau tahu aku ada di sini?” Tanya nya yang terkejut dan melepaskan pelukan yunho
“changmin yang memberitahu ku.” Jawab yunho
“hah, changmin kenapa kau memberitahunya?” omel jae joong
“mianhamnida joongie. Itu…karena??” jawab changmin yang sudah susah untuk menjelaskannya.
“kenapa begitu? Apa kau tidak merindukan aku? Dan apa kau tahu beta tersiksanya aku yang selalu mengkhawatirkan mu? juga menahan rasa rindu pada mu? Kenapa kau menyembunyikan ini dari ku joongie? Kau kekasih ku.” Sahut yunho
“mian. Aku..aku Cuma tidak ingin kau mengkhawatirkan aku.” Jawab jae joong
“justru jika tidak di beri tahu aku akan semakin mengila karena harus menahan rasa rindu dan khawatir tentang mu. Lain kali kau harus memberitahu ku yah?” omel yunho
“ne! mian yunie.” Jawab jae joong yang mengecup bibir yunho.


~Yunho Pov~
Aku yang benar-benar merindukan bibirnya ku lahap dan ku kulum bersama bibir ku. Bibirnya yang manis dan merah merekah benar-bnera terasa di mulut ku, ku masukan lidah ku sehingga saling bergulat di dalamnya. Lidah kami saling bertemu dan ciuman kami samakin panas bahkan air liur kami saling mengalir dari sela-sela ciuman kami. Tangan kiri ku juga sudah tak tinggal diam, aku memasukan tangan kiri ku kedalam baju jae joong yang saat itu ku main kan nippenya yang membuat nipplenya semakin nmengeras dan kadang ku meremas-remas dadanya.
Ciuman ku kini mencapai leher jenjangnya yang putih. Di sana lehernya ku ciumi abis-abisan tanpa adanya celah. Ku buat ia mendesah karena ciuman ku dan lidah ku, kini menjelajahi seluruh leher putihnya, juga tak lupa meninggalkan bekas tanda putih di sana.
“yak..ini rumah sakit dan rasanya aku di anggap tidak ada. Huh malangnya nasib ku..!” sahut changmin yg membuat yunjae terhenti dengan aktivitasnya.
“cih..! ganggu.” Gerutu yunho
“kau boleh saja rindu dengan joongie. tapi, kau harus lihat kondisi dan lihat sekarang kau berada dimana? Kau ini selalu saja melakukan hal itu di sembarang tempat.”omel changmin.
“hah, berisik ! aku tidak sudi di ceramahi oleh mu.” Omel yunho.
“yun..aku juga rindu pada mu.” Sahut jae joong
“saranghe joongie” sahut aku
“nado saranghe yun..” jawab jae joong yang mengecup bibir ku kembali dan kami melanjutkan ciuman kami.
“ooy….kalian ini bener-benar pasangan HOT yah? Gak lihat ada orang yah?” omel changmin
“berisik..!! bilang saja kau cemburu. Aku tidak peduli ada orang atau tidak, yang penting aku dan joongie bahagia. Benarkan chagiya?”

~*~
Sudah seminggu ini aku bolak-balik ke rumah sakit untuk menjenguk jae joong yang kondisinya belum membaik, Aku pun belum mengetahui penyakit apa yang selama ini di derita jae joong. Aku yang bertanya pada jae joong pun juga percuma. Dia juga tidak akan memberitahukan soal ini, begitu pun dengan changmin. Aku tidak akan pernah memohon untuk ke 2 kalinya sama dia, harga diri ku biasa di injak-injak abis olehnya.
“huuftt..kapan jae joong bisa masuk sekolah lagi yah?? Aku rindu senyumnya!!” gerutu aku sambil melihat foto jae joong.
“hei, dari kemarin kau mengeluarkan foto jae joong terus.” Sahut junsu
“bagaimana keadaan jae joong sekarang? Apa sudah membaik?” Tanya yoochun
“belum..malah semakin parah. Aku bingung dia itu sakit apa yah?” jawab aku
“kau ini bagaimana sich??? Masa kekasihnya sakit, kau tidak tau sakit apa?pacar macam apa kau ini.” Omel junsu
“yahh…dia tidak mau menceritakan hal itu.” Jawab aku.
“sebaiknya kau tidak usah tau!” sahut changmin
“mwo? Maksudmu apa?” Tanya aku
“anio, lupakan omongan ku tadi. Ok!” sahut changmin
“hai, Minnie! aku rindu pada mu. Kau jarang masuk sekolah, ada apa? Cerita saja pada aku. Aku pasti melayani mu dengan baik.” Sahut junsu.
“melayani apa hah? Pacar mu sendiri saja jarang di layani, pacar macam apa kau ini hah?” omel yoochun yang menarik tangan junsu.
“abis..kau mainnya ganas sich! Gaya yang di praktekan banyak sekali...dah gitu pakai alat juga lagi” gerutu junsu yang membuat wajah yoohun memerah.
“ASTAGA..??? gw punya pacar bego nya gak ketulungan..argghh..gila bisa-biasa gw!” teriak yoochun yang mengacak-acak rambutnya.
“hah?alat? alat apa?” sahut changmin
“masa kau tidak tahu min? kalau kau yang menggunakannya, aku rela kok! Ntu loh vibrator.” Sahut junsu.
“JUNSUUU…!!! Kau ini centil sekali sih???”omel yoochun yang menarik tangan junsu keluar.
“dasar pasangan gila.” Gerutu changmin.

~Jae Joong Pov~
Sudah berapa lama aku jarang bertemu dan tidak kencan dengan yunho, Aku benar-benar merindukannya. Bahkan aku juga rindu sekolah dan teman-teman ku.
Aku yang berada di taman bermaksud kembali ke kamar ku, saat itu aku melihat bibi dan paman ku sedang berbicara bersama sang dokter dengan wajah yang serius. Aku pun penasaran. Tetapi, karena melihat situasi yang serius aku tidak berani untuk mendekatinya.
Aku pun terpaksa mendengarkan isi pembicaraan mereka. Saat itu aku sangat syok mendengarnya,ahjumma pun sudah mengalirkan air matanya, begitu pun dengan ahjusshi yang sudah berwajah pucat mendengarnya. Lalu, bibi bertanya kembali dengan suara keras pada sang dokter untuk memperjelas pembicaraan sang dokter.
“Dokter apa benar itu? Apa benar jae joong menderita penyakit Leukimia?? kenapa kau tidak bisa menyembuhkannya?” teriak ahjumma.
“ne. mianhamnida! Kondisi tubuh jae joong sudah semakin memburuk. Bahkan nyawanya tinggal 3 atau 4 hari lagi, apa lagi dengan kondisi jantungnya yang lemah sejak kecil. Itu, semakin memperpendek usianya. “ jawab dokter itu yang melihat ku jatuh karena syok mendengar pembicaraan itu.

lalu, seseorang menahan tubuhku. Aku melihat wajah itu yang ternyata changmin juga sudah mendengar pembicaraan itu.
“min..sejak kapan kau datang?” Tanya aku
“dari tadi. Aku tadi ada di belakang mu, kaunya saja yang tidak menyadarinya! Tidak usah di pikirkan kata-kata dokter itu.” Jawab changmin yang menggendong ku.
“apa hari ini yunnie tidak datang?” Tanya aku.
“ne. katanya ada urusan. Jadi aku yang di suruh menjenguk mu.” Jawab changmin
“syukurlah kalau dia tidak datang. Aku tidak ingin dia mendengar semua ini, kalau dia dengar. Dia bakal mengkhawatirkan aku. Lebih baik dia tidak tahu apa-apa.“ sahut aku.
“….??!” Cahngmin yang terdiam hanya bisa memandang ku.
“min..” sahut aku
“hhmm..??!” jawab changmin
“untuk yang terakhir kalinya, mau kah kau berjanji pada ku?”
“apa? Katakan saja?” jawab min
“tolong jangan beritahu tentang penyakit ku ini, juga tentang kematian ku. biarlah aku menghilang secara perlahan-lahan Sampai kematian ku tidak di ketahuinya. Jika aku sudah mati, dan jika dia sudah melupakan aku. Kau boleh mengatakannya“ sahut aku
“mwo? Kenapa kau bicara seperti itu joongie? Mian, kalau itu aku tidak bisa. Aku tidak akan diam saja ” jawabnya
“kenapa?” Tanya aku
“ Karena aku sangat mengerti perasaan yunho jika di tinggalkan orang yang di cintainya. Apa kau ingin dia gila karena mu??” Jawab changmin
“tapi, aku tidak ingin dia melihat kematian ku. aku juga sangat mengerti perasaan mu. Tapi, jika kau menjadi diri ku apa yang akan kau perbuat untuk tidak melukainya?” teriak aku.
“joongie tapi..cara itu sama saja, hanya akan melukainya!” omel changmin
“aku tidak peduli ! yang sekarang ku pikirkan bagaimana caranya agar yunho dapat melupakan aku” teriak aku yang ke 2 pipi ku sudah basah karena air mata ku.
“kau sama saja mempermainkan perasaannya. Apa kau tahu dia itu sangat mencintai mu.?” Teriak changmin.
“ya aku tahu. Kalau seperti ini jadinya, lebih baik aku tidak mengenalnya saja. Min, kalau kau memang sahabat ku. lebih baik kau tutup mulut saja” omel aku
“ok! Aku sangat kecewa pada mu, Tidak ku sangka kau akan mempermainkan perasaan orang lain hanya karena kau ingin mati. Memangnya kau saja yang merasakan kepedihan itu? orang-orang yang kau cintai juga merasakan kepedihan yang kau rasakan dan mereka juga tidak ingin kehilangan mu. Jadi, berhentilah bersikap seperti itu. Kau bukan jae joong yang ku kenal, jae joong yang ku kenal selama ini selalu perhatian dan menjaga perasaan orang yang di cintainya.” Sahut changmin yang menahan air matanya dan segera meninggalkan aku.
“mian..mian..hiks!”

Air mata ku sudah banyak membasahi ke 2 pipi ku dan baru kali ini aku melukai perasaan seseorang yang ku sayangi. Ku tahu yunho dan changmin akan membenci ku. tapi, aku tidak ingin orang yang ku sayangi mnderita karena aku dan selalu mengkhawatirkan aku. biar lah mereka semua membenci ku, agar aku dapat mati dengan tenang tanpa harus melihat air mata mereka semua.


~Yunho Pov~
Sudah 2 hari ini aku tidak bertemu jae joong karena kesibukan ku. aku yang bertanya pada changmin tentang ke adaannya dia sama sekali tak menjawab dan dia juga memasang wajah dinginnya lagi pada ku.
Aku yang menuju ruang guru , saat itu melihat ahjumma dan ahjusshi jae joong yang sedang berbicara dengan guru. Aku pun langsung mendengarkan pembicaraan mereka sampai selesai. Aku yang mendengar pembicaraan itu sangat terkejut mendengarnya , bahwa jae joong akan menggundurkan diri dari sekolah dan takkan pernah sekolah lagi.
Aku yang ingin masuk keruang guru untuk bertanya pada ahjumma dan ahjusshi jae joong, tiba-tiba seseorang menepuk pundak ku.

“sebaiknya kau kerumah sakit dan mengajaknya jalan-jalan. Mungkin, saat ini kondisinya sudah membaik dan dia pasti ingin bertemu dengan mu” sahut changmin
“mwo? Kalau hari ini aku tidak bisa aku sibuk dengan kerja sambilan ku.” jawab aku
“terserah kalu kau tidak ingin menemuinya, mungkin kau takkan pernah untuk melihatnya lagi.” sahut changmin yang sudah berwajah pucat.
“mwo? Maksud mu apa sich?” omel yunho
“mian joongie. aku tahu kau pasti marah karena aku mengatakannya pada yunho. Tapi, aku tidak bisa hanya diam dan melihatnya saja. Itu…nyawa jae joong…jae joong???!! Ngg??” sahut changmin yang sudah lemas.
“ada apa? Ada apa dengan nyawa jae joong? Cepat katakan? “teriak aku yang sudah menarik bajunya
“itu..kata dokter… nyawa jae joong tidak akan lama lagi.” jawab changmin dengan suara yang sudah melemas.
“mwo? Jangan bercanda kamu? Memangnya dia sakit apa? Selama ini dia sehat-sehat saja bersama ku kan?” teriak jae joong
“kau ingat waktu terakhir kali jae joong mimisan dan saat itu kau menggendongnya dengan 1 tangan? Apa kau tidak merasakan badan jae joong yang begitu ringan? Dan saat itu penyakit Leukimia jaejoong sudah memasuki stadium 3. Bahkan sejak kecil jantungnya juga sudah lemah, dengan kondisinya yang semakin memburuk. Bahkan dokter sudah tidak bisa menyembuhkannya lagi” sahut changmin
“mwo??......?? kenapa kau tidak memberitahu ku dari kemarin? Kapan kau sudah mengetahui hal ini?” sahut aku
“2 hari yang lalu saat kau menyuruhku datang menjenguk jae joong dan saat itu aku kebetulan mendengarnya. Cepat pergi! Sebelum dia akan pergi untuk selama-lamanya” Jawab changmin

Aku yang mengetahui hal itu langsung terkejut dan sudah mengalirkan air mata ku, aku pun dan changmin bergegas pergi menuju kerumah sakit. Setiba di rumah sakit jae joong sudah menanggis dengan terisak-isak.
“joongie..?! ada apa?” Tanya aku yang saat itu jae joong terkejut melihat ku.
“yunie? Kenapa kau di sini? Changmin, kenapa kau memberitahukannya? Bukan kah kau sudah berjanji pada ku?” teriak jae joong
“mian. Aku tidak bisa terus-terusan melihat mu seperti itu. Berhentilah berikiran seperti itu! Pikaran mu yang seperti itu hanya akan membuat orang lain terluka karena kau.” Teriak changmin
“joongie..aku tahu itu. Tapi, kenapa kau…?’sahut aku yang pembicaraan ku di potong oleh jae joong.
“berisik! Di saat akan menjelang kematian ku, kenapa kau masih juga mengkhawatirkan aku? sebaiknya kau pergi dan lupakan aku. melihat mu saja membuat ku mati tidak tenang!” teriak jae joong.
“joongie? kenapa kau bicara seperti itu? Apa kau serius dengan omongan mu itu?” teriak changmin
“ayo kita menikah joongie? dan kita akan mati bersama-sama.” Teriak aku yang memeluk jae joong
“mwo? Apa maksud mu?”sahut jae joong
“kau pabo! Mana mungkin aku bisa melupakan mu begitu saja.jika kau tak ada , aku pun akan mati bersama mu. tenang, kau tidak sendirian joongie, aku selalu ada di samping mu. Ayo kita menikah dan buat kenangan terindah di saat akhir.” Sahut aku yang sudah menjatuh kan air mata ku.
“yunie…?!hiks…mian..aku sudah membuat mu terluka.”
“ayo kita bersumpah agar cinta kita abadi untuk selama-lamanya joongie! dan aku akan mati bersama mu.” Sahut aku yang sudah menggendong jae joong dan segera membawanya pergi.
“yunho? Kau mau membawa jae joong kemana?”teriak changmin
“aku akan membawanya kesurga dan di sana kami akan bersumpah agar cinta kami abadi!” sahut aku yang sudah mengalirkan air mata ku

Aku yang membawa jae joong ke kampung halamannya dan aku menuju ke tempat favorit jae joong di mana ia bisa melihat matahari terbenam. Di saat matahari mulai terbenam jae joong mencium ku.
“gomawo yunie.! Kau adalah orang yang amat ku sayangi. Mian, aku tidak bisa membahagiakan mu dan yang bisa ku lakukan hanya satu. Mau kah kau ML dengan ku? ayo kita bersumpah demi cinta kita.” Sahut jae joong.
“anio! Badan mu panas sekali joongie? aku tidak bisa melakukan itu terhadap mu.” Jawab aku
“gwenchana. Apa kau ingin menyia-nyiakan cinta ku yunie? Ayo lakukan”
Di saat aku ingin menciumnya sebuah kertas yang berada di saku kemeja ku hanyut terbawa oleh angin, aku yang ingin menangkap kertas itu tangan ku di hentikan oleh jae joong. Aku hanya bisa melihat kertas itu hanyut terbawa angin, karena kertas itu adalah sebuah benda berharga ku yang selalu ku bawa kemana-mana yaitu selembar foto jae joong yang telah hanyut oleh angin.
“sudah, tak usah mengejarnya” sahut jae joong
“oh ya, ada sesuatu yang ingin ku berikan pada mu.” Sahut aku yang mengeluarkan sebuah kotak dari saku celana ku.
“apa itu?” Tanya jae joong
“ini cincin. ayo kita pasang di jari kita masing-masing dan bersumpah untuk selama-lamanya agar cinta kita abadi.”jawab aku yang sudah memasukan cincin itu ke jari kiri manis jae joong, begitu pun dengan jae joong yang memakaikan cincin yang satunya lagi kejari kiri manis ku dan saat itu kami saling bersumpah dan saling berciuman.
Aku yang berciuman dengan jae joong terasa sangat panas di tubuh ku. aku tahu karena panas tubuh jae joong membuat ciuman kami bertambah panas. Dan melumat bibirnya yang merah merekah dengan ganas.
Jae joong pun membalas ciuman ku. bibir ku tetap menjelajah dilidah jaejoong, bibir JaeJoong sangat terasa manis, kini bibir itu bertambah merah merekah karena isapan demi isapan . air liur kami tumpah disela bibir kami, kali ini bibir ku menjelajahi leher jae joong ,menggiggitnya pelan dan menjilatinya,menghisapnya,meninggalkan tanda merah disana, tak lupa aku mengisap lembut Jakun jae joong
“ouugggh…yun..,itu nikmat…hhh..”erang jae dengan nafas yang sudah terisak-isak.

~Author Pov~
Yunho yang membuka baju jae joong dengan cepatnya dan membuka bajunya sendiri, kini ke2 nya telanjang. Lalu, yunho mencium jaejoong menyapu telinganya yang sensitive itu dan menjilatinya.
“nggggh…ahhh,.geli….mmmmh….ahhh..” desah jaejoong, yunho turun keleher kemudian turun lagi mencium niple jaejoong,lalu menghisap-hisapnya, memilinnya dan menggitnya kecil.
Ciuman yunho pun turun ke perut jae joong, di sana yunho menciuminya dan meninggalkan bekas tanda cinta dimana-mana. Yunho yang melihat junior jae joong sudah mulai menengang mulai membelai junior itu dengan lembut. Junior jae joong yang panas di belai yunho dari atas sampai pangkalnya membuat jae joong mendesah dengan kera s.
“aahhhkkk..ahkk..yun..aku gak tahan…sudah jangan main-main lagi…hhhhh..hh” erang jae joong

Yunho yang masih saja tetap menjilat-jilat selangkangan jae, menjilat paha dan menjilat Twin ball. Membuat jae joong tak tahan akibat perlakuan yunho.
“ahkk..yun..cepat masukan ke mulut mu..hhhh..ahhh..” desah jae

Tanpa berlama-lama. Yunho memasukkan seluruh junior Jaejoong. Menghisap, menjilat, memasuk-keluarkan, menaik-turunkan dengan cepat. Semua yang membuat Jaejoong mendesah dan mengerang dilakukan Yunho tanpa ampun.
Belum lama tapi Jaejoong sudah memuncratkan spermnya. Mulut Yunho terasa penuh. Yunho menelan habis cairan itu dengan lancar.
“yun..sekarang gantian.” Pinta jae joong yang sudah mulai menunduk kearah junior yunho dan segera memasukkannya ke dalam mulut jae joong.
Junior yunho yang bergriliya di dalam mulut jae joong, kadang jae joong menyedot junior yunho. Membuat yunho mengerang kenikmtan.
“arrghhh…ahhhkk.ahkk..”erang yunho

Jae joong mempercepat kulumannya dan saat itu junior yunho sudah mulai berdenyut di dalam mulut jae joong, yunho yang mengeluarkan sperma nya di dalam mulut jae joong. Jae joong pun segera menelan semua sperma yunho tanpa tersisa sedikit pun.
“ahhhkkk….joongiee..??? bagaimana? Apa kita lanjutkan atau tidak???hhhh..hh? sahut yunho dengan nafas tersengal-sengal.
“ne…kita lanjut yun, demi cinta kita.” Jawab jae yang sudah lemas dan demamnya semakin tinggi.

Yunho langsung meniduri jae joong dan melebarkan ke2 kaki jae joong, sehingga terpampanglah selangkangan jae joong dengan jelas dan junior jae joong yang semakin tegang. Yunho yang memasukkan jarinya ke hole jae. pertama 1 jarinya yang membuat tubuh jae joong bergetar merasakan jari telunjuk yunho yang sedang memasuki holenya. Kemudian, yunho memasukan jari tengahnya lagi , dan setelah itu di susul dengan jari manisnya yang sekarang di dalam hole jae joong sudah ada 3 jari yunho yang membuat erangan jae joong semakin keras.
“arrghhh…ahhh..ahhh…yun….sakit..”erang jae joong

Yunho yang mengorek-orek lubang jaejoong dengan cepat, tangan kirinya memijat-mijat twin ball jae joong kadang mengocok junior jae joong dengan cepat, sedangkan lidah yunho memainkan nipple jae joong yang semakin keras. Kadang yunho mengulum nipple jae joong tanpa ampun dan itu membuat jae joong merasakan sensasi yang luar biasa. yunho yang mengeluarkan ke 3 jarinya, karena hole jae joong sudah membesar.

“Ahhkkk…ahkkk..ahhh…yunie….ahhhkkk…!!” desah jae joong
“ahhh…joongie….saranghe…!” sahut yunho yang mengecup bibir dan kening jae joong.

Yunho yang langsung memposisikan jae joong menungging, yunho pun menjilati hole jaejoong. Kadang yunho memasukkan lidahnya kedalam holenya dan lidahnya bergriliya di dalam hole jae joong.

“uuuhhhh….ahhhh..yunn..lebih dalam…ahhh..” desah jae joong

Yunho yang mendengar permintaan kekasihnya itu langsung menjulurkan lidahnya sebisa mungkin untuk menusuk-nusuk hole jae joong sedalam mungkin. Yunho yang menusuk-nusuk hole jae tangannya tak lupa untuk meremas-remas pantat jae joong, kadang yunho menjilati bagian bibir hole jae joong. Tanpa ada celah yang harus di jilatinya dan itu membuat jae joong merasakan kenikmatan dalam hidupnya, dan desahan jae joong semakin keras. Itu pun membuat yunho semakin bersemangat untuk melanjutkan aktivitasnya tanpa harus memikirkan kondisi jae joong.

“AHHHHKKKK….AHHKK..YUN…CEPAT…CEPAT…MASUKKAnnnnnn…..!!!!?” triak jae joong


~Jae Joong Pov~
Tubuhku yang sudah semakin panas karena kondisi ku yang sudah tidak bisa diselamatkan ini, sekarang tubuh ku yang panas merasakan sensasi kenikmatan yang luar biasa. Mungkin ini terakhir kali aku melakukan sex dengan yunho dan aku harus lebih agresif lagi.

“ahhh..Yun…cepat masukkan….ahkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk…..?!!!” teriak aku yang juniorku sudah mengeluarkan spermanya.

Yunho yang masih ingin bermain-main masih menjilati hole ku, tangan kanannya membelai junior dan twin ball ku. membuat juniorku menjadi tegang kembali. Kadang yunho memijat-mijat twin ball ku yang membuat ku semakin mengila karena aktivitasnya itu.

“ahhh…Joongie..kau siap…?” desah yunho
“ne…!”jawab aku

Yunho yang menancapkan juniornya yang tegak dan besar kea rah hole ku dengan sekali tancap, membuat ku merasakan kesakitan yang luar biasa.

“AHHHHKKKK….SAKIT…YUNN…??!!” teriak aku yang meringis kesakitan.
“tahan joongie, ntar jadi enak kok!” jawab yunho
“ne….ahhhh…..!” sahut aku yang saat itu yunho menggoyangkan pinggulnya dengan pelan dan pasti.

Aku pun mengikuti ritmenya, genjotan yunho semakin cepat sampai-sampai tangan ku tak bisa menopang berat badan ku. yunho yang mengeluar masukkan junior nya dengan cepat kini dia memposisikan aku duduk di pangkuannya.
Kami berdua kini menggoyangkan pinggul kami dengan cepat. Tangan yunho yang sudah mengocok junior ku dengan cepat sambil meremas-remas twin ball ku, dan tangan yang satunya lagi memilin putting ku.
“aahhh…yunn…enak…..percepat kocokkannya yun….ahhh?!!!” teriak aku yang menggoyangkan pinggul ku dengan cepatnya.
“ahhh….ahhh….sempit…joongie lebih cepat…..???!” teriak yunho

Aku yang sudah kehabisan tenaga untuk menggoyangkan pinggang ku, akhirnya yunho melepaskan juniornya dan mengganti posisi kami yang tadi berpangkuan sekarang menidurkan aku dengan posisi miring.
Lalu yunho mengangkat kaki kiri ku kepundaknya dan ia langsung memasukkan juniornya kembali ke hole ku. yunho yang memaju-mundurkan juniornya dengan cepat, tangan kanannya menopang kaki kiri ku sedangkan tangan kirinya mengocok juniorku.
Juniorku semakin cepat ia kocok, begitu pun genjotan yang semakin kasar dan liar. Hole ku benar-benar dihajar habis-habisan olehnya.
“AAHHHKKK…YUNN…AKU INGIN..KELUAR….SUDAH..YUN…AHHKKK…??!!!” teriak aku yang memuncratkan sperma ku ke perut ku.iak yunho
“ahhhhkkk…oohhhhh…omg…sempit dan enak….ahhkk..bentar lagi joongie….ku percepat yah!” ter

Sedangkan yunho yang masih menggoyangkan pinggulnya dengan liar dan deruan nafas yang tersengal-sengal, akhirnya aku merasakan juniornya berkedut didalam hole ku.
“AHHHHKKKK….AKU….JOONGIIEE….AHKKKK…??!!” teriak yunho yang akhirnya mencapai kliamksnya.

Cairan yunho yang sangat banyak membanjiri hole ku, tubuh yunho lemas dan dia menjatuhkan tubuhnya di atas ku.

“joongie…..saranghe..”sahut yunho yang mengecup bibir ku dengan mesra.
“nado sarnghe yunie” jawab aku

~YunHo Pov~
Kami yang baru selesai bercinta, tidur dibawah rumput yang hijau sambil berpelukkan tanpa adanya selembar baju yang menempel di tubuh kami. Suasana pun menjadi romantis saat matahari mulai terbenam, akhinya aku dan jaejoong bisa melihat matahari terbenam bersama-sama dikampung halamannya dan cinta kami akan abadi disini untuk selama-lamanya.
Ku cium bibir jaejoong yang dingin, ku mainkan lidahnya. Tapi, aku menghentikan ciuman ku. karena tubuh jae joong menjadi dingin dan tak ada reaksi dari ciuman kami. Aku yang merasakan ketakutan ku goyang-goyangkan tubuhnya dengan kencang.
“Joongie…joongie..bangun…kau jangan membuatku takut? Joongie kumohon bangunlah! Ada apa dengan mu? Kau jangan membuatku menjadi gila joongie…? joongie….?” teriak aku yang yang teriakkan ku terbawa leh hembusan angin. air mata ku sudah banyak mengalir dan membasahi kedua pipi ku.
Ku periksa denyut jantungnya yang sudah berhenti, aku benar-benar sangat terkejut melihat kenyataan ini. Baru saja kami bersumpah, jaejoong sudah tak ada.
“kim JaeJoong….??? Kenapa kau meninggalkan aku sendirian….?hikkks….aku sangat mencintaimu joongie….bawalahaku bersama mu….hiks…!” teriak aku yang memeluk tubuh jaejoong yang sudah tak bernyawa lagi.


~di pemakaman~
“sudahlah yunho,aku tau kau sangat menyanyanginya. Begitu pun dengan joongie, aku yakin. Dia pasti sangat sedih melihat mu sepert ini. Biarlah joongie tenang dialam sana yunho.” Sahut changmin.
“aku….aku…tidak bisa melupakannya. Joongie…bawalah aku bersama mu sekarang juga, aku tak ingin menjalani hidupku tanpa mu…” sahut aku yang mencium batu nisan jaejoong
“yunho..ayo pulang. Hari sudah gelap….sampai kapan kau mau disini terus?” sahut changmin yang membangunkan tubuh ku dan menarik tubuh ku untuk meninggalkan makam jaejoong
“tidaaakkkk…aku mau bersama jaejoong….aku sudah berjanji akan mati bersamanya…lepaskan aku min…hiks…!”teriak aku yang masih menahan tarikkan changmin
“sudahlah, kasihan jaejoong.apa kau ingin dia tidak tenag dialam sana?”omel changmin
“…..??”

~Author Pov~
Yunho yang tidak rela atas kematian kekasihnya kim jaejoong bermaksud untuk bunuh diri agar dia bisa biasa bertemu jaejoong dialam sana. Tapi, rencana untuk bunuh dirinya selalu digagalkan oleh changmin. Yunho yang ditinggalkan jaejoong mengalami gangguan jiwa karena terus memikirkan jaejoong, apalagi saat dia bertemu dengan seseorang dia selalu menganggap bahwa itu adalah jaejoong.

“apa kau sudah gila Jung Yunho??????” teriak changmin yang melihat yunho sudah memegang pissau untuk menusuk dirinya sendiri.

Yunho yang menjatuhkan pisaunya langsung memeluk changmin.

“JAEJOONG…APA KAU INGIN MENJEMPUT KU????? AKU SANGAT RINDU PADA MU JOONGIE…!” teriak yunho yang memeluk changmin.
“yunho lepaskan ? aku changmin bukan jaejoong..? apa-apa-an kau ini hah? Lepaskan..” teriak changmin yang menjauhkan tubuhnya dari yunho dan segera melarikan diri.

Yunho yang mengejar changmin, akhirnya kakinya terhenti di tengah-tengah jalan. Ia semakin gila karena melihat banyak orang yang yang terlihat seperti jaejoong, tentu saja itu imajinasinya yang tak bisa melupakkan sosok kim Jaejoong dari pikirannya.
Karena yunho terlalu binggung ada banyak jaejoong dimana-mana, ia tidak mengetahui tempat yang ia berdiri sekarang. Changmin yang berteriak memanggil nama yunho untuk segera meninggalkan tempat itu. Tapi, yang dipikirannya hanya lah jaejoong.
Ia menghampiri changmin yang ia lihat seperti jaejoong. Yunho berlari menuju tempat changmin yang berada di sebrang jalan.
Tiba-tiba lampu lalu lintas menjadi hijau, yunho yang berlari tanpa lihat kanan kiri akhirnya sesuatu benda besar menghantam tubuh yunho dan itu membuat tubuh yunho melayang dan terlempar jauh.

“Yunhhhhooooooooooooooooo……..tidakkkkk…….???!!!!”teriak changmin yang menghampiri jasad yunho yang sudah tak bernyawa lagi.
Changmin yang memeluk jasad yunho merasakan sosok jaejoong disampingnya yang sedang melihat jasad yunho yang berlumuran darah, dan ku tengok kesebelah ku. ia menghilang entah kemana membawa arwah yunho kealam sana bersamanya.

“yunho, jaejoong. Semoga kalian bahagia dialam sana.” Sahut changmin yang menangis dengan kencang karena kehilangan ke2 sahabat tercintanya itu.




_THE END_


Mian….ni cerita kurang HOT, mikirnya udah buyar duluan. Gak tega nulisnya. Aduhhh…karena gak tega misahin yunjae, akhirnya mereka berdua aku buat mati saja.
Huhuuuuhuu….tadinya aku gak mau nerusin ni FF karena ni cerita bikin sesak nafas author. Gara-gara mereka itu aku gak bisa bkin FF HOT yang kalian pesan, mian yah.
Kalo ada kesalahan kata mohon dimaafkan, karena author udah stress dlu-an.
Mohon like n comment’a. ok!! ^,< gomawo….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar