YunJae Love2.

YunJae Love2.

Kamis, 15 Maret 2012

FF/YunJae/Yaoi/Love And Dream/NC 17-21/Part 2

Title : Love And Dream
Part : 2 ( dua )
Rate : NC 17-21
Cast : YunJae
Other :Kim Junsu, Kim Heechul, Park Yoochun, Goo Hara
Author : Syifa SyarifahYunjaeshipper’cassielf



_Jung Yunho Pov_

Aku Jung Yunho bekerja sebagai kapten police pemerintah atau bisa disebut anjing pemerintah. Tugasku membereskan orang-orang yang akan mempermalukan nama Negara ini. Aku akan menjaga nama baik pemimpin Negara ini dengan membunuhnya.
Yah, itu adalah pekerjaan yang tak manusiawi. Membunuh orang sama saja dengan sebuah kejahatan. Tetapi membunuh orang-orang yang ingin mempermalukan Negara ini, lain urusannya. Aku melakukan ini bersama kedua partnerku yaitu Park Yoochun dan Goo hara.
“Yunho. kau membunuhnya lagi? kau membunuh orang seperti memotong sayuran.” sahut Yoochun.
“sayuran? Kalau kubiarkan hidup, bagaimanapun juga mereka pasti akan dihukum mati.” Ucap Yunho.
“Yunho-sii benar. Orang yang dikembalikan pada pemerintah, dia takkan selamat.” Sahut Hara.
“Kau mau kemana?” tanya Yoochun.
“pakai tanya lagi.” jawab Yunho
“mau kemana Yun?” panggil Hara dengan nada manjanya yang membuatku muak.
“oh.. paling ketempat Mirotic itu.” sahut Yoochun.
“selalu begitu. Padahal dia bisa membeli seseorang semaunya, kenapa mesti pelacur?” sahut Hara.
“Kau belum paham,ya? Kita ini police pemerintah. Setiap hari berhadapan dengan bahaya tanpa tahu kapan nyawa kita akan hilang. Kita tidak bisa menyelesaikan tugas setengah-setengah jika masih meninggalkan orang yang dicintai. Karena itu, dia tidak meninggalkan penyesalan didunia ini dengan bermain dengan seorang amatir. Dia hanya bisa memeluk seorang pelacur untuk semalam. Kau paham?” ucap Yoochun.

*In Mirotic*

Yah, setiap aku menyelesaikan tugasku. Aku selalu menenangkan diriku di sini, dimana orang-orang memiliki penderitaan yang sama denganku. Kau tahu alasan lain mengapa aku ketempat ini? Itu karena aku sedang mempunyai urusan dengan seseorang.
Ya… aku ingin menjemput orang itu dan melepasnya dari sangkar yang membuatnya terus terjerat di dunia seorang pelacur. Aku ingat hari itu…
Di mana hari itu seorang Namja cantik sedang menangis tersedu-sedu di sebuah taman dengan cuaca dingin. Aku ingat itu… dan sekarang aku ingin menepati janji itu…
Sudah beberapa tahun aku mencari sosoknya dengan menggelar nama captain police pemerintah agar aku bisa menemukan keberadaannya. Kini usahaku untuk mencarinya tidak sia-sia. Tapi apa dia masih ingat denganku?
Entah mengapa aku tidak bisa mengingkari janji itu. tapi aku yakin ia pasti masih mengingatnya juga. Dia adalah seorang pelacur professional dimana masa lalunya tidak ingin ia kotori dengan pekerjaannya itu.
“Kyyaaa… Jung Yunho-sii. Pasti kau ingin bersama JaeJoong… Jae Joong pasti bahagia bisa bersamamu.” Ucap Junsu sambil menyikut lengan Jae Joong.
“JaeJoong. Bawa Yunho-sii kekamarmu.” Perintah Heechul
“Ne. Ayo Yunho-sii” ucapnya dengan wajah tenangnya.

_Kim JaeJoong Pov_

Shit! Ada apa dengan jantungku kali ini? Kenapa jantungku berdebar-debar terus saat bersamanya? Akukan seorang pelacur jadi yang seperti ini sudah terbiasa bagiku. Aku yakin malam ini Yunho pasti akan melakukannya bersamaku. Tidak seperti kemarin yang sama sekali tidak ingin menyentuhku. Ahh… aku mohon berhentilah berdebar. Bisa-bisa aku mati dengan kecepatan detak jantungku yang tidak normal ini. Ditambah lagi pasti wajahku memerah saat ini…
JaeJoong.. ayo bersikap seperti biasa… shit! Ini semua salahnya.
Brukk…
“Eh?”
“Aku mau tidur. Aku lelah! Kau juga cepatlah tidur!” ucapnya yang sudah membaringkan diri dan memejamkan matanya.
“Eh? Kau tidak ingin melakukannya bersamaku?” ucap aku yang kecewa.
“Aniyo”
“Wae? Kenapa kau tidak menyentuhku? Kau bisa melakukannya dengan yang lain? Kenapa aku tidak? Kau tahukan aku seorang pelacur! Apa jadinya jika seorang pelacur tidak disentuh sama sekali. Kau sudah membeliku, jadi kau berhak melakukan apapun kepadaku. Jika kau tidak menyentuhku, aku merasa aku menjadi pelacur rendahan. Kau tahu itu!” teriak aku padanya.
Tiba-tiba ia merobek pakaianku dan mendorong tubuhku dengan kasar
“Kyaaaa…! Apa yang kau lakukan Jung Yunho?” pekik aku yang terkejut dengan tindakkan tiba-tiba dari Yunho.
Tanpa menjawab pertanyaanku, dengan cepatnya tangannya menelusuri seluruh tubuhku dan menyentuh bagian paling sensitive-ku yaitu penisku. Tangannya bergeriliya sangat cepat..ia menggenggam erat penisku dan menggocoknya dengan kasar.. perih rasanya.. kenapa dia melakukan hal ini denganku tanpa perasaan apa-apa?
Bukan… bukan ini yang kuinginkan darinya…
Aku ingin bercinta dengannya tapi bukan sekedar bercinta. Aku ingin sebuah perasaan tulusnya saat menyentuhku, bukan sebuah hati yang beku tanpa perasaan. Ahhh..kasar sekali dia.. dia menyentuhku tanpa perasaan..
“Arrghh..hentikan Yun..hentikan…ahh..perih..sakit yun..ahh..hentikan…. aku tidak ingin melakukan hal seperti ini jika kau melakukannya tanpa perasaan apa-apa terhadap…” kata-kataku terhenti saat menyadari sesuatu dalam diriku. Aku baru menyadarinya selama ini..
“akhirnya kau mengerti juga Kim JaeJoong!” ucap Yunho yang menghentikan aktifitasnya.
“Eh?”
“Di tempat ini kau memang yang paling professional. Akan tetapi, kau melakukan hal itu tanpa sebuah perasaan. Orang yang ingin bercinta dengan seorang pelacur pasti ingin dihibur entah perasaannya atau sebuah kenikmatan belaka saja. tetapi orang yang ingin bercinta juga membutuhkan perasaan yang tulus. Kau bercinta seperti tidak memeliki perasaan, lebih tepatnya seperti sebuah boneka yang tanpa ekspresi. Setidaknya teman-temanmu jauh lebih baik darimu saat melayani sebuah tamu.” ucapnya panjang lebar membuatku tercengang akan kata-katanya.
“buat apa melakukan hal seperti itu harus pakai perasaan? Aku tidak ingin melukai perasaan tulusku hanya untuk pekerjaan seorang pelacur! Aku akan memberikan perasaan tulusku pada seseorang yang akan segera menjemputku. Perasaanku sudah kutinggalkan disebuah tempat yang bersalju dan sekarang hatiku seperti es. Jadi jangan berharap kau mendapatkan perasaanku walau kau sudah membeliku!” omel aku panjang lebar. Shit! Aku jadi berbicara hal yang seharusnya tidak perlu kukatakan pada orang.

_Jung Yunho Pov_

Aku tercengang mendengar perkataannya itu. jadi, dia masih mengingat janjiku? Selama ini dia bersikap seperti itu karena tidak ingin menghancurkan janji dan masa lalunya? Joongie… gomawo kau sudah mau menungguku. Aku akan membawamu keluar dari tempat ini!
“hah! Kenapa kau menangis tersedu-sedu begitu?” ledekku padanya.
“siapa yang menangis? Apa kau buta?”
“BooJae…”
“siapa yang menyuruhmu memanggilku dengan nama seperti itu? jangan panggil nama orang seenaknya!”
“Boojae… maukah kau keluar dari tempat ini bersamaku dan segera menikah denganku?”
“Mwo? Hahaa…sepertinya telingaku lupa kubersihkan sampai..sa..”ucapnya yang tertunda karena aku telah membungkam bibir cherrynya dengan bibirku dengan lembut. “Yun….” Ucapnya
“aku serius.. bukankah aku kesini karena ingin menepati janjiku..” ucap aku.
“Janji apa? Kau tidak perlu menepati janjimu karena kau tidak mempunyai janji apa-apa denganku! Aku juga baru kenal denganmu!” ucapnya dengan memasang wajah bingung yang cute membuatku gemas.
“kau tidak ingat dengan wajahku? Aku ingat dulu ada seorang namja berparas wajah cantik seperti yeoja telah menangis tersedu-sedu disebuah taman yang bercuaca dingin dengan salju yang lebat. Ia menagis tersedu-sedu karena orangtuanya ingin membawanya ke Seoul dan…” sebelum aku melanjutkan perkataanku, JaeJoong sudah memotong pembicaraanku dengan suara lantangnya.
“Ya! Siapa kau sebenarnya? Apa aku pernah menceritakan masa laluku kepadamu? Dan aku namja tampan bukan cantik. Lagi pula aku tidak menangis tersedu-sedu tau!”
“tenang dong! Aku belum selesai berbicara, kok sudah komentar panjang lebar begitu. Jadilah pendengar yang baik, baru komentar, oke?” ucap aku.
“bagaimana mau tenang. Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau tahu masa laluku.. tunggu…jangan-jangan kau…” ucapnya yang baru sadar.
“Ne, anak itu adalah Jung Yunho! aku adalah orang yang dulu berjanji akan menjemputmu di seoul. Dan sekarang aku akan menjemputmu.” Ucap aku.
Setetes air mata telah membasahi pipinya. Entah itu air mata sebuah kebahagiaan atau sebuah kesedihan. Tapi, aku paling tidak tahan melihatnya menangis seperti waktu itu. cukup waktu itu saja kau menangis. Aku tidak ingin membuatmu menderita lagi Jae.
Kupeluk tubuh rampingnya itu dan kuusap punggung yang bergetar itu dengan lembut agar ia bisa merasakan ketenangan kembali.
“Ssshhh..BooJae..sudahlah..jangan menangis begitu. Kau jadi mirip seperti yeoja kalau kau menangis tersedu-sedu begitu.” Ucap aku sambil meledeknya.
“kau mau menghiburku atau mau membuatku marah Jung Yunho-sii?” sahutnya yang memukul dadaku dengan pelan.
“keduanya…” ucap aku yang menghelus-elus pipinya yang lembut. Suasana hening sesaat. wajahku dan wajahnya hanya berjarak beberapa senti, sehingga hembusan napas Jae dapat kurasakan di wajahku. Tanganku tidak berhenti mengusap-usap wajah cantiknya, dan mataku tidak berhenti memandang wajah malaikat didepanku ini. Sungguh dia benar-benar sangat sempurna.. terlalu cantik untuk seorang namja sepertinya.
Wajahnya jika dilihat dari jarak sedekat ini.. ia sangat mempesona sekali. Kulit putih dan halus membuat siapa saja yang melihatnya ingin menyentuhnya. Mata bulat yang besar dan bening, memancarkan sebuah kesedihan dan kelembutan di dalamnya membuat siapa saja yang menatap matanya akan terbuai oleh tatapan lembutnya. Bibir tipis dan lembut yang merah merekah bagaikan cherry yang mengiurkan di mata, membuat siapa saja yang merasakannya akan terus tercandu. Tubuh ramping dan indah bagaikan seorang yeoja, rasanya aku tidak mempercayai kalau ia adalah seorang namja. Ia terlalu sempurna untuk menjadi seorang namja dan ia tidak pantas berada di sini. Dia seharusnya bebas kemana pun, seperti burung yang bebas terbang kemana pun yang ia suka.
Aku akan membebaskannya dari sangkar yang membuatnya menderita selama ini. Aku dapat memahaminya… pekerjaan yang sama sekali tidak memiliki moral dan aku yakin dia juga ingin terbebas dari ini semua. walau ia terbebas dari seorang pelacur dan nama itu masih berbekas, aku tidak peduli, aku tetap menginginkannya. Dan yang kupedulikan saat ini adalah membuatnya bahagia, memberikannya perasaan cinta yang selama ini ia inginkan, memberikan kasih sayang yang ia butuhkan sejak kecil, dan memberikannya sebuah perlindungan. Dan itu semua aku akan memberikannya kepadamu. Aku tidak akan membuatmu menangis lagi... aku tidak ingin melihatmu menangis sama sewaktu kau kecil… cukup waktu itu saja kau menangis… dan sekarang waktunya kau untuk tertawa Kim Jae Joong…
“Kim Jae Joong… sewaktu melihatmu dulu, aku menyukaimu. Dan sekarang saat kita bertemu kembali, aku telah jatuh cinta pada seorang Kim Jae Joong. Aniyo. lebih tepatnya, aku telah mencintaimu..sangat mencintaimu. Jae.. untuk malam ini saja, aku bukan hanya menginginkan tubuhmu, tapi juga perasaanmu yang sesungguhnya…” ucap aku yang mengelus bibirnya yang menggoda itu.
“..Yun…apa kau serius??” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
“Mwo?”
“Serius untuk menjemputku. dan apakah kau serius telah mencintai seorang pelacur sepertiku? Aku tidak pantas untuk di cintai, yun! Aku kotor. Makanya aku takut bertemu anak yang waktu itu menghiburku disebuah taman. Aku takut ia akan jijik denganku yang sekarang. Aku takut…aku..aku takut, Yun… Hiks…” ucapnya yang mulai menangis. Aku benar-benar tidak berdaya saat melihat air matanya. Hatiku terasa hancur saat melihatnya menangis…
Kupeluk dan kucium keningnya dengan lembut.
“Jae. Aku tidak peduli kau kotor atau tidak. Aku tidak peduli kau seorang pelacur atau bukan. yang kupedulikan saat ini bagaimana caranya aku bisa membahagiakanmu, jae. Di mataku kau tidak menjijikan. Tapi, di mataku kau adalah sosok yang sangat berarti dalam hidupku . tanpa dirimu aku tidak bisa hidup, bahkan tanpa dirimu aku hanyalah seorang pecundang yang lemah. Aku bersyukur kau telah ada di dunia ini. Aku sangat mencintaimu BooJae Joongie..” ucap aku yang mengecup matanya dan menjilat air matanya yang membuat wajahnya merah merona dan terlihat menggemaskan.
“Yun..hikss.. Gomawo…aku juga mencintaimu Yun..” ucapnya yang membuatku tekejut.
“Jinja??”
“Ne.” jawabnya yang mengecup bibirku sekilas.
“kalau begitu buktikan dengan tubuhmu, jae.” Ucap aku yang mencium bibirnya yang lembut.
Manis… bibir ini benar-benar manis… selama aku berciuman dengan banyak orang. Baru kali ini aku merasakan bibir yang lembut dan semanis ini. Bibir yang merah merekah membuat orang tergoda, sekarang bibir ini akan menjadi milikku selamanya.

_Author Pov_


Dilumatnya bibir cherry Jae Joong yang berwarna pink itu. yunho pun tidak pernah lupa untuk menghisap bibir nya dan menggigitnya agar jae joong dapat membuka mulutnya. Ia memasukkan lidahnya dan segera ia lumat bibir Jae Joong tanpa ampun. Memainkan lidahnya di dalam rongga-rongga mulut Jae Joong, lidah yang saling bergulat di dalamnya dan saling hisap-menghisap.
Ciuman mereka semakin mendalam dan semakin panas hingga desahan-desahan nikmat keluar dari mulut kecil JaeJoong.
“Ngg…yunnn…ahh” desahnya yang segera melepaskan ciumannya. Ia mengambil napas dalam-dalam karena ia berciuman dengan sangat lamanya membuatnya kekurangan untuk bernapas.
“Hhh..hh..bibirmu sangat manis Jae. Aku tidak akan memberikan dirimu pada siapa pun. Kau hanya milikku seorang.” Ucap Yunho yang segera melumat bibir JaeJoong dengan nafsu akan tetapi terasa lembut bagi Jae Joong.
Tangan Yunho sudah menelusuri dada bidang Jae Joong. Di lepasnya ciuman itu dan lidahnya bergriliya ditelinga Jae Joong. Dihisap dan dijilatnya telinga itu dengan lidahnya yang lihai, membuat JaeJoong mendesah kenikmatan.
“Shhh…Yunn…henn..hentikann…” desah Jae Joong yang mengelus-elus tengkuk Yunho dengan lembut sehingga gairah Yunho semakin memuncak.
Ciuman yunho semakin turun kedada putih Jae Joong. Ia menjilati seluruh dada putih Jae Joong tanpa tersisa. Lidahnya yang lihai memutar-mutar dipinggiran putting kanan JaeJoong dan telunjuk kirinya tidak lupa untuk memutar, memilin, menekan-nekan dan menggesek-gesekkan putting JaeJoong yang semakin keras.
“Ahhhgg.. Yunn…hmm”
Puas dengan menjilati putting Jae Joong, ia segera menghisap kuat-kuat putting Jae Joong. Ia menghisap dengan keras dan lidahnya memutar-mutar putting Jae Joong didalam mulutnya secara bersamaan sehingga sedikit demi sedikit kenikmatan yang luar biasa semakin Jae Joong rasakan dalam tubuhnya.
“Ahh…nikmat Yun..kau hebat….ahh..” runtuknya yang semakin tergila-gila oleh sentuhan Yunho.
“Ini belum apa-apa Boo..hehehee..” tawa Yunho yang puas melihat raut wajah JaeJoong yang menikmatinya.
Yunho yang masih mengulum putting Jae Joong, tangannya semakin turun keperutnya yang indah. Ia mengelus pinggang JaeJoong dan tangannya bermain-main diperutnya.
Yunho yang sudah puas dengan putting JaeJoong. Ciumannya turun ke arah perut sixpack JaeJoong. Ia tidak berhenti menciumi perut putih Jae Joong dan ia stidak lupa meninggalkan kissmark di setiap perut Jae Joong. Lidahnya yang hangat dan lihai, menyapu dan memutar di pusar Jae Joong, sehingga rasa geli dan nikmat semakin memuncak ditubuh Jae Joong.
“oohh..Kau pintar Jung Yunho..pantas mereka semua tergila-gila padamu..hhh..ahh..”
Yunho yang hanya bisa tersenyum puas, matanya sudah tertuju di underwear milik Jae Joong. Dimana penis JaeJoong sudah menegang. Dijilatnya penis Jae Joong yang masih terbungkus underwearnya sehingga tubuh Jae Joong menggeliat saat lidah Yunho mencapai daerah paling sensitive baginya.
Di tekan-tekannya penis Jae Joong dengan lidahnya sehingga eranga-erangan nikmat semakin keras di seluruh kamar.
“Ahhh..ohh..Yun…cepat lakukan….” Erang Jae Joong.
“sabar Boo..”
Dibukanya underwear Jae Joong dengan kasar dan melemparnya entah kemana. Melihat penis Jae Joong yang sudah terekspos di mata Yunho, tanganya sudah siap membelai penis Jae Joong dari ujung sampai twinball miliknya. Jari-jarinya yang tegas dan panjang menari-nari di penis Jae Joong dengan lihainya. Telunjuknya sudah mengusap-usap lubang penis Jae Joong dengan gerakkan indah, sehingga membuat Jae Joong semakin menggila akibat ulah usil Yunho yang sedang mempermainkan tubuhnya.
“Ahhh…ughh..Yun…berhenti bermain…awas kau..” erang Jae Joong.
“Tubuhmu sangat menggoda..Boo..” ucap Yunho dengan evil smile-nya.
Lidah Yunho sudah menyapu seluruh pangkal penis Jae Joong dengan lihainya, tangannya yang besar tidak lupa meremas-remas Twinball miliknya. Lidahnya yang menari-nari di penis Jae Joong terhenti dan tergantikan oleh mulut Yunho yang siap melahap penis Jae Joong.
Jae Joong semakin meracau saat Yunho melakukan Blow Job kepadanya. Ia menghisap penisnya dengan kuat.tangannya yang besar meremas Twinball Jae Joong, sedangkan mulutnya memaju mundurkan penisnya di dalam mulutnya dengan cepat dan lidahnya yang menyapu penis Jae Joong dengan gerakkan yang pas, membuat Jae Joong merasakan sebuah kenikmatan yang tiada tara.
“Arggg….Yun…ahhh..ahhh..ahhh…sshhh..a kkhh..aku..mau keluarr…” teriak Jae Joong yang tubuhnya bergetar hebat. Yunho dapat merasakan penis Jae Joong berkedut di dalam mulutnya. Yunho semakin cepat menggerakkan mulut dan lidahnya. Dalam beberapa hitungan detik cairan sperma Jae Joong telah keluar di dalam mulut Yunho. Yunho pun menelannya hingga habis.
“slurp..manis Boo..seperti dirimu..” ucap Yunho yang masih menjilati sisa sperma Jae Joong yang menempel di penisnya.
Jae Joong yang baru mengatur napasnya Yunho menarik lengannya dan membuat posisi Jae Joong tengkurap. Wajahnya tepat berada di depan penis Yunho yang besar. Hidungnya menempel di penis Yunho. matanya terbelalak saat melihat penis Yunho yang besar dan indah.
Saat Jae Joong baru membuka mulutnya, Yunho sudah menekan kepala Jae Joong sehingga penis Yunho terpendam di dalam mulut Jae Joong yang sudah mencapai tenggorokkannya.
“uuhhkk…nguuni…sesakk….aghh..” erang Jae Joong.
“Oohhh..ahh…mulutmu benar-benar enak..” erang Yunho yang memaju-mundurkan penisnya dengan cepat dan brutal di dalam mulut Jae Joong.
Yunho semakin terbuai oleh permainannya. Ia semakin mempercepat gesekkannya, Jae Joong semakin sulit bernapas karena penis Yunho semakin dalam berada di dalam mulut Jae Joong. Kepalanya yang ditekan kedalam oleh Yunho membuat hidungnya menempel pada TwinBall milik Yunho sehingga ia semakin sesak dalam dekapan Yunho.
‘Yunho terlalu bernafsu. Hebat…nafsunya sangat hebat… jadi ini caranya bermain.. kasar tetapi peduli..’ gumam batin Jae Joong yang semakin –lama ia menikmatinya.
Tidak beberapa lama, Jae Joong merasakan penis Yunho berkedut di dalam mulutnya. Yunho semakin cepat menggeseknya, dan lidah Jae Joong menyapu penis Yunho di dalamnya.
“Oooohh…ahhhh…aku mau keluar Jae…ahhhh….” Teriak Yunho. dalam hitungan detik sperma itu membanjiri mulut mungil Jae Joong. Sangkin penuhnya sperma Yunho di dalam mulutnya, sebagian menetes ke dada Joong, membuat tubuh putihnya yang di banjiri keringat semakin berkilau oleh sperma Yunho. Yunho pun melihatnya dengan tatapan bernafsu, membuat darahnya semakin memanas dan menaikkan gairahnya.
Jae Joong yang berhasil menelan semua sperma Yunho, tiba-tiba Yunho membaringkan tubuhnya di pangkuannya, sehingga kepala Jae Joong dapat merasakan penis Yunho yang besar.
Yunho mengangkat ke dua kaki Jae Joong ke arah sisi wajahnya, membuat lubang Jae Joong terekspos dengan jelas di matanya dan Yunho. Kaki Jae Joong yang berada di sisi wajahnya di timpah oleh ke dua kaki Yunho. sehingga pantat Jae Joong mengarah keatas.
Kedua jari Yunho yang tegas dan panjang sudah membuka lebar-lebar lubang Jae Joong.
“Nggghh..shhh..Yunn…pelan..pelan..” ucap Jae Joong.
“tenang chagi. Aku tidak akan menyakitimu.” Sahut Yunho yang mencium bibir Jae Joong dari atas.
Tangan kiri Yunho membuka lebar-lebar lubang Jae Joong, sedangkan kedua jari kanan Yunho menerobos kedalam lubang milik Jae Joong dengan paksa.
“Ahhhkkk…..Appoo….hikks..sakitt..yun…” ringis Jae Joong.
Kedua jari Yunho yang berada di lubang milik Jae Joong sudah mulai bergerak. Ia memaju –mundurkan dengan cepat dan tidak lupa dengan gerakkan memutar dengan cepat, sehingga membuat Lubang milik Jae Joong semakin melebar. Yunho menambahkan jari manisnya. Sekarang sudah terbenam tiga jari di lubang Jae Joong.
“ahhh..Yunnn..kau memasukan berapa? Ahhkkk.. sakit…” teriak Jae Joong. Yunho tidak mempedulikannya. Ia tahu, karena ini pasti akan membuat Jae Joong merasakan kenikmatan yang luar biasa. Ketiga jarinya terus menerus menggorek lubang Jae Joong dengan gerakkan memutar dan memaju-mundurkan dengan gerakkan cepat. Merasa lubang Jae Joong sudah pas untuk penisnya, ia segera menarik ketiga jarinya itu keluar.
“Yun…shhh..ahh..hhh..ahh..kau harus pakai itu dulu..” sahut Jae Joong yang menghentikan aktifitas Yunho.
“Pakai apa, Boo?” tanya Yunho dengan mengangkat sebelah alisnya.
“I..itu….ko..kondom…” ucap Jae Joong dengan wajah memerah.
“Hah? Mwo? Kondom? OMO..Jae, kau inikan namja. Mana mungkin kau bisa hamil!” ucap Yunho.
“Tap..tapi Yun. Semua tamuku diperintahkan oleh Heechul-sii untuk menggunakan kondom sampai tiga lapis.”
“Tapi, yang lain tidak!”
“Itu hanya berlaku untukku. entahlah, aku juga tidak mengerti. Tapi, Heechul-sii menyuruhku mengingatkan tamu-tamuku untuk menggunakan itu sampai berlapis. Dan Heechul-sii tidak memberitahu alasannya kepadaku.” Ucap Jae Joong.
Yunho berpikir sejenak. Otaknya masih sibuk mencerna perkataan Jae Joong. Dalam hitungan detik ia menyimpulkan sebuah keputusan. Pakai atau tidak, yang jelas itu pasti tidak akan membuat Jae Joong hamil. Mana ada namja bisa hamil. Kalau itu ada, aku sangat bahagia. pikir Yunho yang sudah menyimpulkan sebuah keputusan dan ia mulai melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda.
Tanpa mendengarkan kata-kata Jae Joong, Yunho mengubah posisi Jae Joong menjadi posisi Doggy Style. Yunho sudah memegang penisnya dan memasukkan penisnya kedalam lubang Jae Joong dengan kasar.
“Arrgggghhhhh…..Yunhoo……ahhhkkkk…….Hikksss…sakitt..ahh..” teriak Jae Joong yang menahan sakit di lubangnya akibat penis besar Yunho menerobos masuk secara paksa.
“Ooohh..oohh….Jae…saranghae…lubangmu jauh lebih sempit…ahhh..enak…jauh lebih enak dari yang lain…ahhh…aku suka lubangmu..ohh..” racau Yunho yang mulai menggoyangkan pinggulnya secara perlahan tetapi pasti. Rasa sakit yang Jae Joong rasakan berubah menjadi desahan-desahan nikmat.
“Ahhh..Yun…le..lebih cepat..”
Yunho memegang lengan kanan Jae Joong, sehingga Jae Joong menahan dirinya dengan satu tangannya. Yunho semakin mempercepat gerakkannya secara erotis dan brutal. Ia terus menghajar lubang Jae Joong dengan brutal. Mata Yunho merem melek merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Yunho memapah diri Jae Joong berdiri tanpa harus melepas penisnya yang berada di dalam lubang Jae Joong. Ia memaju-mundurkan penisnya semakin cepat, tangan kirinya meremas-remas penis Jae Joong. Sedangkan tangan kanannya menggesek-gesek putting Jae Joong yang keras.
“Uhh..ahh..Yunn..Kau hebat..” desah Jae Joong. Kaki Jae Joong semakin bergetar hebat, ia sudah tidak kuat untuk menahan tubuhnya. Yunho yang tau langsung membaringkan tubuhnya yang terpaksa harus mencabut penisnya.
Yunho mengangkat sebelah kaki Jae Joong keatas pundaknya. Ia memasukkan kembali penisnya kedalam lubang milik Jae Joong dan Yunho mulai menggerakkan kembali pinggulnya dengan cepat. Ia semakin menggila saat penisnya mersakan seperti diremas kuat-kuat oleh lubang ketat Jae Joong. Ia lebih suka gaya ini.
Gerakannya semakin cepat dan tangan Yunho meremas-remas penis Jae Joong. Yunho mengangkat tubuh Jae Joong hingga duduk. Ia memangku Jae Joong secara berhadapan, kedua lengan Jae Joong melingkari leher Yunho. sedangkan kedua tangan Yunho melingkari pinggang ramping Jae Joong.. Kali ini Jae Joong yang menggoyangkan pinggulnya dengan cepat dan pasti, penisnya ia gesekkan keperut Yunho. sambil menggoyangkan pinggulnya, mereka saling berciuman dengan dalam hingga desahan dari mereka berdua semakin terasa berat.
“Ahhhkkk..ahh..Yunn..”
Jae Joong mendorong tubuh Yunho sehingga tubuh Yunho terjatuh di atas kasur dan Jae Joong berada di atasnya yang masih menggoyangkan pinggulnya dengan erotis. Jae Joong menaik-turunkan pinggangnya lalu menusuk-nusuk holenya pada penis Yunho dengan seirama sehingga penis Yunho semakin terkubur dalam-dalam di lubang milik Jae Joong. Tangan Jae Joong tidak tinggal diam, ia mengelus-elus wajah tampan Yunho, tangannya terus menelusuri dari leher hingga dada bidang Yunho. jari-jarinya yang lentik telah menari-nari di putting coklat Yunho yang menggeras. Erangan Yunho semakin keras dari mulutnya saat Jae Joong menaik-turunkan pinggangnya dengan cepat.
“Arrhhhgg…ahhh….Jae…kau hebatt…ohhh..ohh…aku tidak tahan lagi Jae…” teriak Yunho yang membalikkan tubuh Jae Joong. Kali ini tubuh Jae Joong berada di bawah.
Yunho membuka leber-lebar kedua kaki Jae Joong dan menempatkannya dipinggang Yunho, Jae Joong pun mengapit kakinya erat-erat dipinggang Yunho saat Yunho menggenjot penisnya semakin cepat.
“Arrgghhh..ahh..ahhh..ahhh..Yunnnnn…..” teriak Jae Joong. Ia memeluk Yunho dengan erat, tangannya mencengkram kuat-kuat punggung Yunho. Yunho semakin memperdalam penisnya dan menghajar lubang Jae Joong dengan cepat dan perutnya telah menggesek-gesek penis Jae Joong dengan cepat, ia melumat kembali bibir Jae Joong dengan ganas. Lidahnya saling beradu di dalamnya, kecapan dan hisapan dibibir mereka semakin terdengar.
“Arrgghh…Jae..aku mau keluarr…….” Teriak Yunho yang semakin kuat menggenjot.
“Yunnn….keluarkan di luar…ahhh..ahhh…”
Yunho tidak mempedulikan kata-kata Jae Joong, nafasnya semaikn memburu. Nafsu birahinya semakin besar hingga mencapai puncaknya. Ia terus dan menerus menggenjot dengan kuat. hingga dalam hitungan detik sperma Yunho telah membanjiri lubang Jae Joong dan meleleh hingga keluar.
“Arrrrggg…ohh…ohhhh….” Erang Yunho.
Tidak berapa lama, Jae Joong telah memuncratkan spermanya di perut Yunho. Yunho menjilati sperma Jae Joong yang masih tertempel di penis Jae Joong hingga bersih. Setelah itu ia mengecup kening dan bibir Jae Joong dengan mesra.
“Saranghae Kim Jae Joong. Jheongmal saranghae…” ucap Yunho yang memeluk erat tubuh Jae Joong.
“Nado saranghae Yunn..Gomawo…aku sangat bahagia bisa bersamamu Yun…” ucap Jae Joong yang menatap mata Yunho dengan dalam dan penuh cinta.
“Aku juga bahagia bisa bersamamu dan memilikimu, Boo.” Ucap Yunho yang melumat bibir Jae Joong dengan lembut. “Boo, besok maukan kau keluar dari tempat ini dan hidup berdua berssamaku?”
“Mwo? Kau serius?”
“Tentu chagi. dan aku akan berhenti menjadi police pemerintah.”
“Wae Yunnie?”
“Aku ingin hidup berdua saja denganmu, dan aku ingin membangun keluarga yang bahagia bersamamu tanpa terganggu oleh pekerjaanku. Saat kau keluar dari tempat ini, aku akan segera menikahimu.” Ucap Yunho yang mengelus-elus pipi Jae Joong dengan lembut.
“Yuunn..hikss…kenapa kau mencintai seorang pelacur hingga seperti itu. kenapa Yun…? Sebenarnya aku tidak pantas untuk dicintai Yun..” air mata Jae Joong mulai mengalir dan membasahi pipi mulus Jae Joong.
“Jae..aku mencintaimu karena aku mencintaimu. Apa perlu alasan? Di dunia ini tidak ada yang tidak pantas untukmu Jae. Semuanya pantas kau miliki… dan sosokmu yang berada di dunia ini pantas untuk di cintai. Aku mohon Jae, jangan berkata seperti itu lagi. dan aku mohon jangan menagis lagi. aku berjanji akan terus menjaga dan membahagiakanmu hingga maut memisahkan kita. Sampai kapan pun aku akan terus berada disisimu Jae Joongie..” ucap Yunho yang memeluk erat Jae Joong.

_Kim Jae Joong Pov_

Yunho, saat kau mengatakan kata-kata seperti itu ditelingaku. Aku sudah sangat bahagia Yun. Sampai-sampai air mataku tidak berhenti untuk mengalir. Aku sangat bersyukur telah memilikimu. Gomawo sudah mencintaiku yang telah kotor ini…gomawo sudah menganggapku adalah orang yang terpenting. Aku juga berjanji Yun, aku akan terus membuatmu bahagia saat bersamaku dan aku akan menjadi orang yang selalu ada di saat kau sedih maupun senang. Aku akan memberikan kelembutan setiap hari kepadamu. Aku berjanji Yun..
“Gomawo Yunnie..saranghae..” ucap aku yang mengecup bibirnya.
“Nado BooJae. Besok kita segera pergi dari tempat ini.” Ucapnya yang membalas ciumanku yang sangat lembut.
“Tapi Yunnie.. kau tidak bisa membawaku pergi begitu saja tanpa seijin Heechul-sii.”
“wae? Aku kan sudah membelimu. Jadi aku berhak membawamu dong?”
“setidaknya pamitan dulu, Yunnie. Tapi, selama seminggu Heechul-sii tidak ada di sini. Jadi, maukah kau menunggu Heechul kembali?” tanya aku yang mengelus-elus tengkuknya dengan lembut.
“…Nde! Apa boleh buat.” Ucapnya yang memajukan bibirnya seperti anak kecil dan terlihat sangat lucu.
“gomawo..” ucap aku yang mengecup keningnya.
“tapi, selama seminggu kita bercinta ya? Dan ayo kita lanjutkan lagi sampai pagi, Boo.” Sahut Yunho yang membuka selangkanganku lebar-lebar. Dan aku hanya pasrah pada Yunho dan kami pun melakukanya hingga pagi.

*seminggu kemudian*

Setelah kepulangan Heechul. Yunho menghampirinya dan berpamitan kepada Heechul untuk membawaku pergi bersamanya.
“Mwo? Kau ingin membawa Jae Joong pergi? Tidak bisa!” teriak Heechul.
“Tapi, Heechul-sii bukankah aku sudah membeli Jae Joong?” ucap Yunho yang mengeratkan genggamannya padaku.
“Tapi aku tidak menyuruhmu untuk mebawanya Jung Yunho-sii!”
“Heechul-sii. Bukankah kau sudah berjanji. Jika ada seseorang yang telah membeliku dan mengajaknya pergi dari tempat ini, kau menyetujuinya bukan?” sahut aku.
“Kim Jae Joong. Yunho memang membelimu. Tapi itu hanya berlaku untuk satu tahun. Apa kau paham?” ucap Heechul dengan senyuman yang sinis.
“Mwo? Apa kau mau melanggar janji denganku Kim Heechul?” teriak Yunho.
“Hah, tidak kusangka ternyata captain police pemerintah memang bodoh. Kau memberiku uang tanpa menandatangani surat pembebasan ini. Dan surat itu masih berada bersamaku. Kau tahukan, selama surat ini masih berada di tanganku. Berarti Jae Joong masih milikku.” Ucapnya yang membuatku tercengang dan tidak berdaya. Apa? Kenapa jadi seperti ini. Apa itu berarti aku tidak bisa bebas dari seorang pelacur untuk selama-lamanya? Dan itu berarti apa aku tidak bisa hidup bahagia bersama Yunho? kenapa? Kenapa aku tidak boleh merasakan kebahagiaan itu lebih lama lagi? kenapa aku tidak boleh bersama orang yang kucintai? Tuhan, permohonanku Cuma satu. Aku ingin terus bersama dengan orang yang kucintai. Aku ingin bebas dari tempat ini. Aku tidak ingin menjadi seorang pelacur dan terus menipu diri lagi. aku lelah tuhan…
Air mataku kini tidak bisa kutampung lagi. Yunho menatapku dengan tatapan lembutnya dan ia semakin erat menggengam tanganku. Entah mengapa, entah kekuatan apa yang ia berikan padaku lewat tangannya. Aku merasakan ketenangan yang luar biasa. Aku merasakan tangannya yang hangat menyentuh tanganku dan membuatku tenang dan mempercayainya.
“Kau….keterlaluan. dasar pengkhianat!” teriak Yunho.
Tiba-tiba perutku terasa mual dan kepalaku mendadak pusing. Pandanganku begitu kabur. Aku tidak bisa menampung tubuhku lagi, dan yang kuingat sebelum pingsan. Aku telah terjatuh dipelukkan Yunho.

***

_Author Pov _

“J…Jae? Jae Joong? Kim Jae Joong? Wae? Gwenchanayo? Sadarlah Jae. Kau kenapa? Jangan membuatku takut Jae. Hei, bodoh. Cepat panggil ambulans. Sampai kapan kau mau terus berdiri seperti itu Kim Heechul ?” teriak Yunho yang mengguncang-guncangkan tubuh Jae Joong yang tidak sadarkan diri.

*Hospital*

Wajah Yunho begitu pucat, wajahnya dipenuhi rasa takut yang luar biasa. Kegelisahan yang ada pada dirinya semakin membuatnya ketakuatan. Ia sangat takut akan terjadi seseuatu pada Jae Joong yang ia cintai. Ia bersumpah dan mengutuk dirinya sendiri, jika terjadi seseuatu pada Jae Joong. Ia tidak akan mengampuni dirinya sendiri.Tidak. Sebelum ia menyiksa dirinya sendiri, ia akan membunuh seseorang terlebih dahulu. Yunho melirik Heechul yang tampak tenang, ia melihatnya dengan tatapan membunuh.
Benar, semua ini karenanya. Jika ia mengijinkan Jae Joong pergi bersamanya, ini pasti tidak akan terjadi. Hati dan pikiran Yunho mulai kacau. Ia sangat mengkhawatirkan Jae Joong yang berada di dalam ruang pemeriksaan. Ia sangat takut.
Tiba-tiba sesosok tangan yang lembut telah menyentuh pundak Yunho.
“Yunho-sii. Tenang saja. Jae Joong Hyung pasti baik-baik saja. ia adalah orang yang kuat. jangan khawatir, yang perlu kau perbuat adalah berdoa.” Ucap namja bersuara dolphin yang bernama Junsu sahabat Jae Joong.
“Ne. Gomawo Junsu-a.” ucap Yunho yang termenung.
Tidak berapa lama seorang dokter keluar dari ruangan periksanya. Yunho segera menghampirinya dan membanjiri pertanyaan yang bertubi-tubi pada sang Dokter.
“Dokter.. bagaimana keadaan Jae? Apa dia baik-baik saja? kenapa dia tiba-tiba pingsan? Apa ada sesuatu yang di alami Jae? Cepat katakan padaku dokter.” Ucap Yunho dengan tidak sabar sambil mengguncang-guncangkan tubuh sang dokter.
“Tenang. Tenanglah tuan. Dia baik-baik saja. bagaimana kalau kita membicarakan ini di ruanganku?” ucap sang dokter yang bernama Choi Siwon. Mendengar Jae Joong baik-baik saja, hati dan tubuh Yunho terasa tenang.
Yunho, Heechul dan Junsu memasuki ruangan sang dokter.
“Dokter Choi. Bisa anda jelaskan sekarang mengenai kondisi Jae Joong?” tanya Heechul.
“Begini. Dari berjuta-juta namja di dunia ini. Jae Joong adalah namja yang spesial yang memiliki sel telur di dalam tubuhnya dan itu biasanya dimiliki para Yeoja..” Ucap dokter Siwon.
“Maksud anda?” tanya Yunho yang tidak mengerti sedangkan Heechul mengerti maksud dari pembicaraan sang dokter Choi. Wajahnya pucat dan ia berharap agar dugaannya salah.
“Ya! Jae Joong memiliki sel telur, sama seperti seorang Yeoja. Dan anda tahu jika sel telur itu telah di buahi itu mengakibatkannya positif hamil.” Jelas sang dokter Siwon.
“Maksud anda Jae Joong hamil?” teriak Yunho Dan Junsu. Sementara Heechul merasa terkejut mendengar kata-kata sang dokter.
“Ne. selamat, Jae Joong sudah mengandung selama seminggu. Tolong jaga kandungannya dan jangan sampai dia lelah. Jika ada sesuatu terjadi padanya, anda jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan dari saya.” ujar sang Dokter.
“Gomawo dokter. Aku akan selalu menjaganya.” Ucap Yunho dengan semangat yang luar biasa. Rasa takut yang tadi ada di dalam dirinya, kini berubah menjadi kebahagian bagi Yunho. ia tidak menyangka jika Jae Joong telah mengandung anaknya.
“Chukkae Yunho-sii..” ucap Junsu yang menepuk-nepuk pundak Yunho.
Yunho benar-benar merasakan sebuah kebahagian yang luar biasa sampai-sampai kebahagian itu tidak bisa diungkapkan dengan sebuah kata-kata. Dengan langkah tergesa-gesa dan senyuman yang masih mengembang di wajahnya ia menghampiri Jae Joong yang baru tersadar dari pingsannya.
“BooJae….”teriak Yunho dan memeluknya dengan erat sehingga membuat Jae Joong terkejut.
“Wae Yunnie?” tanya Jae Joong dengan heran.
“Gomawo..gomawo sudah memberiku kebahagian ini. Aku benar-benar bahagia Joongie.. aku akan menjagamu dan anak kita. Aku sangat berterima kasih karena aku memiliki orang yang sempurna seperti dirimu Jae. Kau adalah orang yang sangat sempurna Jae.. terima kasih sudah memberikan kebahagian ini kepadaku Jae.” Ucap Yunho yang masih memeluk Jae Joong. Jae Joong semakin bingung dengan perkataan Yunho.
“kau kenapa sih Yun? Aku tidak mengerti perkataanmu. Tapi apa maksudmu dengan anak kita?”
“Jae..kau hamil…dan kau sudah mengandung anakku selama seminggu…” ucap Yunho yang menatapnya dengan tatapan lembutnya.
“Mwo? Jinja? Kok bisa? Jangan bercanda kau Yun..” ucap Jae Joong yang masih tidak percaya.
“kalau kau tidak percaya. Lihatlah surat ini.” Ucap Yunho yang memberikan secarik kertas pada Jae Joong. Jae Joong pun membacanya dan air matanya mulai membasahi kedua pipinya.
“Yunnn..hiksss….aku senang…aku juga bahagia bisa mengandung anakmu Yun..hikss..” ucap Jae Joong yang memeluk Yunho erat-erat, Yunho pun membalasnya. Ia hapus air mata Jae Joong dan ia kecup kening Jae Joong dengan mesranya dan ciuman itu kini turun kebibir cherry Jae Joong dengan lembut. Jae Joong pun membalas ciuman Yunho, lidah meraka saling beradu dan saling menghisap satu sama lain.
Saat mereka sedang asyik berciuman, pintu kamar mereka terbuka dan tampak terlihat wajah Heechul yang penuh dengan kemarahan.
“Jung Yunho-sii. Bisa aku berbicara denganmu sebentar?” sahut Heechul.
Tanpa waktu lama lagi, Yunho mengikuti Heechul dan meninggalkan Jae Joong sendiri.
“Tunggu sebentar yah, chagi.” ucap Yunho yang mengelus-elus rambut Jae Joong dengan lembut dan penuh sayang.
“Ne.” jawabnya yang tersenyum lebar.

***

“Jung Yunho-sii. Jawab pertanyaanku. Selama aku pergi selama satu minggu, apa yang kau lakukan pada Jae Joong?” tanya Heechul.
“bukankah kau sudah tahu apa yang akan terjadi saat aku dan Jae Joong berdua di kamar? Kenapa kau pakai tanya segala? Dan asal kau tahu selama seminggu aku terus melakukannya sampai pagi.” Jawab Yunho dengan santai dan senyuman tersungging dibibirnya.
“Apa kau tidak menggunakan kondom? Apa kau menggeluarkan spermamu itu di dalam? Apa Jae Joong tidak memberitahumu? Asal kau tahu semua tamu Jae Joong selama ini selalu mematuhi peraturan itu. dan kau melanggarnya.” Teriak Heechul frustasi.
“ahahaa…aku tahu kok. Sebelum aku memulainya, Jae Joong sudah memberitahuku. Hanya saja aku tidak mendengarkannya. Jadi, kau sudah mengetahui rahasia ini tanpa diketahui Jae Joong? Ahh.. aku paham. Kau ingin memonopoli Jae Joong, kan? Yang melanggar peraturan itu kau Kim Heechul brengsek!” teriak Yunho.
“sebelum ia berada di sini, orang tuanya menitipkan kepadaku dan mereka menjelaskan semua rahasia Jae Joong kepadaku. Hanya saja Jae Joong tidak boleh diberitahu. Jika ia diberitahu, ia pasti tidak ingin melakukan pekerjaan ini bukan? aku tidak peduli dengan itu semua. yang jelas Jae Joong masih berada di tanganku dan kau tidak berhak membawanya Jung Yunho. karena itu Jae Joong harus menggugurkan kandungannya!” ucap Heechul yang ingin melangkahkan kakinya ke kamar rawat Jae Joong.
Kali ini Yunho benar-benar marah. Ia sangat geram. Telinganya hampir tidak mempercayai kata-kata yang dikeluarkan Heechul barusan.
‘Heechul ingin menggugurkan kandungan Jae Joong?’ gumam batin Yunho.
“Jangan berharap kau untuk memilikinya Kim Heechul! Dia milikku. dan jangan harap kau bisa menyentuh kandungan Jae Joong! Aku tidak akan membiarkanmu seenaknya!”teriak Yunho yang sudah mengacungkan sebuah senjata tepat di kepala Heechul.
DOORR!!!
Sebuah peluru tepat mengenai kepala belakang Heechul. Heechul terjatuh dan nafasnya semakin tidak teratur.
“Uuhhkk..Kau…Jung…Yu..Yun..Ho.. beraninya kau membunuhku…hhh..” ucap Heechul yang sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
“Salahmu karena telah melanggar janji. Janji adalah janji. Dan Janji bagaikan sebuah peraturan yang harus dipenuhi. kau telah melanggarnya. Selama aku masih menggelar nama captain police pemerintah, aku berhak membunuh siapa saja yang melanggar hukum maupun melanggar janjinya kepadaku.” Ucap Yunho yang segera pergi dan Yunho melihat Junsu sedang berdiri kaku.
“M…Miaann..akk..aku ti..tidak sen..sengaja melihatnya. Sungguh!” ucap Junsu dengan takut.
“sengaja juga tidak apa. Kau mau mengadunya juga percuma karena aku seorang captain police. Asal kau tahu aku melakukan ini karena ia melanggar janjinya. Dan ia pantas mendapatkan ini. Karena dia sudah mati, kau sudah boleh bebas. Sekarang kau dan Jae Joong sudah bebas dari tempat itu.” ucap Yunho.
“Hikss..gomawo Yunho-sii..sebenarnya aku, Jae Joong dan yang lain menanti-nantikan kebebasan ini.” ucap Junsu dengan senyum bahagianya.
“Ini demi Jae Joong. dan satu lagi, patnerku sudah membakar tempat terkutuk itu. tenang saja, aku melakukan ini semua karena sudah disetujui oleh teman-temanmu. semuanya yang ada di tempat itu setuju dan mereka semua aman. Hanya kau dan Jae Joong saja yang belum tahu.” ucap Yunho.
“gomawo. Jung Yunho-sii. Tolong jaga Jae Joong Hyung.” Sahut Junsu.
Yunho melangkah kakinya kekamar, di sana terdapat Jae Joong yang sedang terbaring. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Jae Joong dan ia mengecup sekilas bibir cherry itu yang membuat Jae Joong terbangun.
“Yunn.. mana Heechul-sii.?” Tanya Jae Joong.
“Aku tidak tahu. tapi, Heechul menyetujui kau keluar dari tempat itu.” ucap Yunho dengan senyumnya.
“Jinja?”
“Ne. Kim Jae Joong. Marry You Marry Me? Maukah kau hidup bersamaku dan membuat keluarga bahagia?” ucap Yunho yang mengulurkan sepasang cincin di hadapan Jae Joong.
“hikkss…Yunn..Gomawo..aku bersedia Yun. Aku akan selalu ada disisimu. Aku berjanji.” Ucap Jae Joong.
Yunho pun menyematkan cincin perak itu yang bertulisan ‘YunJae’ di jari manis Jae Joong. Jae Joong pun melakukan hal yang sama di jari manis Yunho.mereka saling berciuman dengan penuh cinta dan mengikat janji untuk selamanya.
Kebahagian yang mereka tunggu-tunggu akhirnya telah mereka rasakan dan keluarga mereka hidup bahagia, rukun dan harmonis dengan seorang anak perempuan yang mereka sayangi.



_The End_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar