YunJae Love2.

YunJae Love2.

Kamis, 15 Maret 2012

FF/Yaoi/YunJae/ A Liar’s Love Letter/ PG-13/Part 3

Title : A Liar’s Love Letter
Rate : PG-13
Part : 3
Cast : Kim Jae Joong, Jung Yunho.
Other : Kim Junsu, Lee Taemin, park Yoochun, Shim Changmin, Choi Siwon
Author : Syifa SyarifahYunjaeshipper’Cassielf





********************************************************************************************************************************************************************


~Kim Jae Joong Pov~

“hufftt… kalau bolos terus bisa-bisa dia nggak naik kelas.” Gerutu aku dalam hati yang benar-benar tidak konsentrasi pada pelajaran yang di ajarkan seongsaenim.

Aku benar-benar sudah gila. Kenapa aku masih memikirkannya sich? Lagi pula dia juga bukan siapa-siapa aku, kenapa aku terlalu peduli padanya sich? Dia juga belum tentu peduli pada ku kan? Huh. Sudah cukup, aku tidak mau lagi pedulikan dia.

“ di surat dan orangnya yang asli seperti berbeda.” Gerutu aku dalam hati.
Huff..apa aku menanyakan hal yang nggak aku sukai ? mungkin dia takkan pernah menulis surat lagi.
“tidak akan lagi…” gerutu aku.
Benar tidak akan datang. Kenapa aku merasakan kesepian? Kenapa aku selalu menunggu surat darinya? Padahal aku tahu kalau dia hanya akan menipuku saja.

~Jung Yunho Pov~

Aku telah menyakiti perasaannya. Padahal dia hanya mencemaskan aku, aku sangat menyesal telah berkata seperti itu padanya. Ku buka secarik kertas yang di dalamnya sebuah tulisan dan kata-kata yang selama ini ku nantikan, ku baca surat itu dan rasanya aku ingin menulis surat lagi untuknya.

@Messege :

To : Jung Yunho

Aku sudah baca bukunya. Gomawo, bukunya sangat menarik.
Seperti yang kau duga, aku terus menangis waktu membacanya.
Besok muka ku seperti apa ya? Pasti kau tertawa, deh. Jadi takut
Ketemu kau.


BY : Kim Jae Joong


“benar-benar membinggungkan.” Gerutu aku.
Ku ambil sebuah kertas dan bolpen yang berada disamping ku untuk siap menulis sebuah kata-kata di selembar kertas yang putih itu.
“eh, yunho. Sedang menulis apa?” Tanya seorang teman ku yang bernama donghae.
“surat cinta” ucap aku yang sudah merangkai sebuah kata-kata.

~Kim Jae Joong Pov~

Setiap pagi, aku selalu melihat isi loker ku. aku selalu menunggu sebuah surat balasan dari-nya. Ku buka loker ku yang tidak ada apa-apanya membuat ku sangat kecewa.
“kenapa sich aku ini? Aku nggak akan kecewa kok.” Gerutu aku yang segera menutup loker ku.

Yah, mungkin itu adalah surat terakhir ku untuknya, tidak ada lagi seseorang yang mengirim surat pada ku. ya, tidak mungkin ada.
“Jae Joongie !” teriak seseorang yang membuat ku terkejut dan membuat ku tersadar dari lamunan ku.
“Yu….YunHo?!” sahut aku yang terkejut saat dia berada di belakang ku.
“nih. Baca sendiri ya. Bye!” Ucap-nya yang memberikan sebuah surat pada ku.
“hei, tunggu!” teriak aku yang saat itu yunho sudah meninggalkan aku.

~Yunho Pov~

Aku sangat senang saat dia menerima surat ku. mungkin ini adalah surat terakhir ku untuknya. Saat ku menoleh ke arah-nya ku lihat dari belakang, dia masih memegang surat yang ku berikan sambil menciumi surat itu. semoga kau dapat memahami ku saat kau membaca surat itu joongie.

~Jae Joong Pov~

Rasanya senang sekali dia masih mengirimkan surat untuk ku. hati ku jadi tenang kembali. Di dalam nya ada surat dan sekeping CD.
Ku baca secarik kertas yang di tulis oleh Yunho dan segera ku baca isi surat itu. jantung ku sangat berdebar kencang sekali saat membaca isi surat tersebut. Surat yang ku nanti-nanti akhirnya datang dan akan segera ku baca sambil mendengarkan CD yang di pinjamkan oleh Yunho.

@ Messege :


TO : Kim Jae Joong

Jeongmal mianhae, waktu itu aku. aku sudah membuat mu khawatir.
Mian ne. aku nggak pernah memberitahu siapa pun kenapa aku bolos sekolah.
Ini pertama kalinya aku memberitahukan seseorang.
Aku sudah lama punya band. Selain aku, semua anggotanya pindah ke Tokyo.
Cuma aku yang masih ada di korea, karena aku belum Lulus. Kami Cuma
Berkumpul kalau ada Live show saja.
Tapi sekarang, sudah waktunya untuk menentukan pilihan. Aku nggak bisa
Setengah-setengah seperti ini. Karena itu, aku bermaksud untuk berhenti sekolah
Dan pindah ke Tokyo. Aku Cuma memberitahu mu saja.
Aku ingin lihat wajah mu yang bengkak karena menangis itu.


BY : Jung YunHo


Lagu yang ada di CD adalah lagu ciptaan-nya. Lagu cinta yang lembut dengan kata-kata yang tidak di buat-buat. Entah mengapa saat membaca surat dan mendengarkan sebuah lagu ciptaannya, hati ku mengatakan untuk membalas suratnya.
Ku siap kan secarik kertas dan sebuah pena yang berada di atas meja belajar ku. tangan ku siap untuk menari-nari diatas kertas yang masih polos untuk merangkai sebuah kata-kata.
Aku ingin membalasnya. Tapi, aku tidak mampu menulis apapun.
“kenapa sich? Apa aku suka dia?” gerutu aku sambil mengambil ponsel ku yang terletak di atas kasur. Lalu, segera ku telpon Yunho yang berada di sebrang sana.
Apa yang aku lakukan? Jujur, aku sungguh-sungguh tidak mengerti perasaan ku sendiri. Perasaan yang bimbang untuk memutuskan sesuatu. Pikiran ku sudah sangat kacau dan banyak konflik-konflik yang membuat ku bertambah bimbang.
“aku benci konflik.” Ucap aku.
Lalu ku putuskan untuk bertemu Yunho, segera kulangkah kan kaki ku untuk bertemu dengannya.
Aku benar-benar tidak tahu apakah aku harus menuruti kata hati ku? tapi, hati ku mengatakannya Bahwa aku takut akan kehilangan Jung Yunho.
“mian. Aku nggak tahu kau sedang kerja.” Ucap aku
“gwenchana. Aku sudah mau pulang” jawab Yunho yang dari tadi menunggu ku.
“kita minum dulu?” sahut aku
“nggak usah. Sambil jalan saja.” ucapnya
“dari mana tahu nomor ku? Tanya yunho
“aku Tanya Yoochun. Dia senang sekali waktu aku Tanya.” Jawab aku.
“ohh…”jawabnya
“pura-pura ngga tahu.” gerutu batin ku.
“kau bawa alat music ketempat kerja?” Tanya aku
“ne, pemilik tokonya suka music. Kalau sedang istirahat, dia senang mendengarkan music.” Jawabnya.

Aku sudah tahu semuanya. Ini Cuma permainan untuk mendapatkan 30 ribu won kan? Semuanya akan berakhir. Kenapa aku tidak bisa mengatakannya? Kenapa kata-kata yang ingin ku pertanyakan tidak bisa keluar dari mulut ku? walau begitu aku harus mengatakannya.
“kau jadi mau berhenti sekolah?” Tanya aku. akhirnya kata-kata yang ingin ku keluarkan dapat terucap juga.
“ne.” jawabnya yang singkat.
“kapan? Yunho pintar menulis surat. Sudah terbiasa menulis, y?” Tanya aku.
“aniyo. Itu yang pertama kali. Kau membuat ku ingin menulis surat.” Jawabnya yang membuat hati ku berdegup kencang.
Kenapa…
Kenapa kau mengatakan itu? bukankah ini Cuma bohongan?
“sampai ketemu, y” sahut nya.
“lagu yang di CD itu… kau tulis waktu kita pertama kali bertemu?” Tanya aku.
“benar. Kedengarannya seperti surat cinta norak, ya?” jawab nya yang memberikan senyum manisnya.
DEG…

Hentikan…!!! Semua yang kau tulis di surat Cuma ke bohongan kan? Ini bohongkan? Dan jangan perlihatkan senyum khas mu seperti itu.. hentikan…!!!

@esoknya

Saat kejadian malam itu. aku selalu memikir kannya. Dan saat-saat yang ku nanti-nanti untuk menunggu sebuah surat. Kini, sudah tidak ada lagi. suratnya tidak akan pernah datang lagi.
“jae…”
Aku juga tidak menulis surat lagi.
“Jae Joong…hei, Kim Jae Joong !”
Tidak ada yang bisa ditulis. Tidak ada apa pun.
PLAK….
“KIM JAE JOONG! DENGAR,NGGAK?” teriak TaeMin yang memukul kepala ku. membuat ku tersadar dari lamunan ku.
“mian, kenapa sich?” Tanya aku yang kesakitan.
“akhir-akhir ini kau melamun terus. Kenapa sich?” sahut TaeMin
“nggak ada apa-apa kok.” Jawab aku
“TERUS KENAPA? KAN NGGAK ADA URUSANNYA DENGAN JAE JOONG!” teriak seseorang yang membuat ku terkejut. Segera ku lihat asal suara tersebut, dan ternyata suara itu berasal dari Junsu yang sedang menarik kerah baju Yoochun.
“dengan kau juga nggak ada urusan.” Ucap Yoochun yang membuat junsu semakin geram.
“dengan kau apa lagi. ayo, pergi!” teriak junsu.
“ada apa ini?” Tanya aku.
“hei, Kim Jae Joong. Pacar mu datang,tuch. Gawat lho. Yunho mau berhenti sekolah hari ini.” Ucap Yoochun.

Aku yang mendengar semua itu. segera berlari mencari Yunho, entah mengapa aku tidak ingin berpisah darinya.
“JUNG YUNHO…!” teriak aku

@Jung YunHo Pov

Aku yang ingin pulang karena urusan di sekolah sudah selesai, seseorang meneriaki nama ku. membuat langkah ku terhenti dan segera menoleh asal suara itu.
“akhirnya datang juga. Hhh..hh…” ucap Jae.
“berhasil juga, y?” ucap changmin
“namja cantik itu benar-benar babo” ucap siwon
“sebenarnya nich, kalau Yunho berhasil mendapatkan mu..” ucap changmin yang memberitahu JaeJoong dan kata-katanya terhenti saat seseorang menepuk pundak changmin dari belakang.
“dia akan mendapatkan 30 ribu won, kan? Kami tahu.” ucap Junsu yang menepuk pundak changmin
“yang bodoh itu kalian.” Ucap TaeMin.
“HEH?!” teriak changmin yang terkejut.
“KAMI SELAMA INI PURA-PURA! HAHAHAHAAA…”teriak junsu yang menendang bokong changmin.
“hah, lucu sekali pakai tulis surat segala! Jae Joongie, suratnya sekarang ada nggak?” omel TaeMin.
Sial…kenapa jadinya seperti ini? Aku tidak bermaksud menipu mu jae.. surat itu adalah perasaan tulus ku pada mu. Apa kau tidak mengerti?
“hah..ketahuan. aku nggak ahli. Aku memang berpikir semua bisa jadi seperti ini.” Ucap aku. tidak jae.. aku menulis surat untuk mengenal diri mu lebih jauh lagi. bukan demi uang.. percaya lah pada ku.
Kenapa mulut ini tidak bisa berhenti mengatakan kalimat yang membuatnya sakit. Aku tidak ingin jae terluka karena aku.


@Kim Jae Joong Pov

Benar. Aku tahu. semua ini hanyalah kebohongan belaka, seharusnya aku sudah tahu. tapi, ada apa dengan perasaan ku ini?
“mendapatkan 30 ribu won memang susah. Aku pergi dulu.” Ucapnya yang segera pergi.
Aku tahu kau pembohong. Dasar pembohong…aku benci diri mu…
“apa-an tuch? Ayo, balas Jae!” teriak Junsu sambil mencekik leher changmin.
“iya, bilang sesuatu Jae!” teriak TaeMin.
“bilang mereka ‘babo’” teriak Junsu.
Benar, ayo bicara Jae. Kenapa lagi-lagi mulut ini tidak bisa terbuka? Kenapa aku tidak bisa mengatakannya. Ayo, bilang mereka ‘babo’ Jae.
Sudah cukup.. aku tidak bisa berbohong pada diri ku sendiri… aku tahu kenapa mulut ku tidak bisa mengatakannya, karena aku berbohong pada perasaan ku. seharusnya aku mengikuti kata hati ku. ini belum terlambat. Ayo, Jae kata kan sesuatu.
“Yunho! T….tulis…tulis surat lagi, y.” ucap aku. entah mengapa air mata ku mengalir begitu saja.
Sekali mulut ini terbuka, kata-kata jujur terus keluar tanpa henti-hentinya dan Mulut ini tidak dapat di hentikan lagi.
“berjuanglah di Tokyo. Jangan lupakan aku, aku juga akan melanjutkan Study di Tokyo. Kita..kita akan bertemu lagi…” ucap aku. setelah semua kata-kata yang ingin ku keluarkan, Kini terungkap semua. entah mengapa perasaan ku jauh lebih tenang dari sebelumnya.

Aku yang hanya bisa menundukan wajah ku untuk menyembunyikan wajah ku yang sedang menangis ini. Tiba-tiba aku merasakan seseorang memeluk tubuh ku, hangat sekali.Membuat perasaan jauh lebih tenang.
“mian..Jeongmal mianhae Joongie.” ucap Yunho yang memeluk tubuh ku erat-erat.

Aku mengerti sekarang. Akulah yang menipu diri. Sejak awal, aku tidak pernah berbohong dalam surat. Aku tidak bisa menulis kebohongan. Aku tidak mampu berbohong.
Hanya saja, kita berdua.. tidak mampu mengungkapkan perasaan ini dengan kata-kata. Saat itu selalu begitu. Pada akhirnya aku lah yang menangis….


@ setahun kemudian….

_Jung Yunho Pov_

In Tokyo…….

Malam yang sangat dingin dan ramai disebuah taman, tangan ku tak henti-hentinya menari-nari di atas kertas. Menulis sebuah kata-kata yang akan menjadi sebuah surat cinta….
“sadang menulis apa?”
Aku yang sedang memikirkan sebuah kata-kata untuk menulis, tiba-tiba seseorang bertanya. Segera ku lirik orang itu. sungguh membuat ku terkejut dan membuat ku terus tersenyum, entah mengapa hatiku melukis kan sebuah kebahagian melihat sosok seseorang yang bertemu kembali…
“surat cinta.” Ucap aku
“bohong, wajah mu nggak kelihatan begitu. Aku sudah dengar di radio. Lagu norak yang seperti surat cinta itu” Ucap jae joong.
“jangan bilang norak, dong. Sifat jelek mu dari dulu nggak berubah. Potong rambut segala lagi, potong rambut tuch jangan setengah-setengah begitu. Lebih baik di botakin aja sekalian. hahahhaa” ucap aku.
“HEH?! KAU BILANG APA JUNG YUNHO BABO? Ini kan bagus. Nggak suka? Menyebalkan! Padahal aku sudah susah payah bolos kuliah.” omel Jae sambil mengulurkan tangannya kedada ku, segera ku raih tangan itu dan segera ku genggam erat tangannya yang lembut itu.
“iya, dech. Diam dong! Aku kangen, lho.” Ucap aku yang segera mendekatkan wajah ku ke wajah nya.
Segera ku lumat bibir cherrynya yang menggoda itu, bibir yang lembut dan manis membuat ciuman terasa manis dan lembut. Dari dulu aku sangat ingin memiliki bibir manis ini.. dan sekarang aku telah memilikinya..betapa bahagianya hati ku..walau kebahagian itu tidak bisa dilukiskan atau dengan kata-kata.

Kenangan saat itu…
Tak bisa di ungkapkan juga dalam sebuah kata-kata.. hanya bisa diungkapkan dengan genggaman tangan dan dengan bibir ini. Perasaan yang terindah ini akan ku jaga baik-baik. Seperti sebuah surat cinta…




_END_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar